Episode 9 [M]

5.7K 213 47
                                    

Nayeon POV

"Kalian benar-benar dua orang yang sangat munafik. Tidak ku sangka Kalian saling menyukai sejak lama. Cih... Menyebalkan..." Kata Jihyo

"Aku yakin nanti malam menjadi malam yang panjang. Iya kan, Sayang?" Tanya Dahyun ke Momo.

"Ne, Sayang... Nanti terdengar. Ah...Ah.." Momo menirukan suara mendesah

"Aish... tidak bisakah Kita tidak membahasnya disini. Kalian berdua ingin ku pukul, hah?" Kesalku

"Ani...Ani... Aku kan hanya bercanda. Ya, Jeongyeon.. Suruh istrimu itu jangan marah-marah ingat dengan kandungannya"Kata Momo.

"Sabar nay... Sabar..." Jeongyeon menenangkanku.

"Kalau bukan karena Jeongyeon. Emosi ku pasti akan meledak karena kelakuan owow mu itu..." Kataku

"Haha...." Tawa Mereka

"Jeongyeon... Nayeon...." Panggil Chaeyoung Oppa

"Ne?" Sahut Kami berdua

"Aku minta maaf tidak bisa lama-lama disini. Aku harus kembali kerja..." Pamitnya

"Ah, benarkah? Sayang sekali.." Lesu ku

"Ya, Kami juga pamit..." Kata Jihyo

"Loh, kok Kalian ikut-ikutan?" Bingung Jeongyeon saat Mereka bersiap-siap untuk pergi dari sini.

"Pamit? Sayang, Ini makanannya masih banyak..." Rengek momo

"Nanti Kita beli diluar aja ya..." Tarik Dahyun

"Huhu... Yasudah. Aku mau 5 porsi jokbal..." Minta Momo

"Ne..ne..." Kata Dahyun yang terpaksa menyetujui permintaan Momo.

"Kalau begitu Kami pamit...." Kata Chaeyoung

"Baiklah... Hati-hati... Maaf Kami tidak bisa mengantar Kalian semua" Kata Jeongyeon

"Ne... tidak apa-apa. Kita tidak ingin menganggu malam pertama Kalian. Bye....Bye..." Ledek Dahyun

"Aish Mereka benar-benar." Kataku

"Kalau begitu... Ayo Kita pulang.." Ajak Jeongyeon

"Eh? Pu..Pulang?" Gugupku.

"Ne.. pulang ke rumah Kita. Kau pasti lelah kan..." Kata Jeongyeon.

Ini kali pertama Aku benar-benar gugup saat berdekatan dengan Jeongyeon. Mungkin karena Kami sama-sama mengutarakan perasaan Kami berdua yang sudah Kami pendam sejak lama.

"Ah... N..Ne..."

"Kajja.." Ia mengenggam tanganku dan menarikku keluar dari restauran ini. 

.

.

.

Warning 🔞

Jeongyeon mengajakku untuk ke apartemennya. Ia bilang Aku harus tinggal bersamanya. Ia tidak ingin terjadi apa-apa pada Kami berdua.

"Maafkan Aku belum membawa barang-barangmu." Kata Jeongyeon sesaat setelah Aku keluar dari kamar mandi.

"Gwe..gwenchana.. masih ada hari esok" Gugup ku dan mendudukkan diri diatas ranjang

"Kau ingin membuka hadiah dari teman-teman?" Tanya Jeongyeon

"Ah..N..Ne..." Entah mengapa Aku tidak pernah segugup ini dengan Jeongyeon. Mungkin karena Kami sudah mengetahui perasaan Kami satu sama lain dan ditambah hari ini Kami telah sah menjadi suami dan istri.

Baby [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang