Part_4

4.9K 452 11
                                    

Tok... Tok... Tok...

"Iya sebentar" Teriak shani dari dalam rumah nya

Ceklek!

"Lho tante ve, kak shania, ada apa ya?" Tanya shani pada dua orang yang tadi mengetuk pintu rumah nya. Dan ternyata mereka adalah mama gracia dan juga Shania, kakak perempuan gracia

"Kita kesini mau cari gracia, dia ada disini gak shan?" Tanya shania

"Enggak ada kak, dia gak disini" Jawab shani

Mama gracia semakin terlihat khawatir mendengar gracia tidak ada di rumah shani.

"Tapi tadi gracia masuk kan?"

"Masuk kok, bahkan tadi sebelum pulang dia sempat bantu aku cari handphone di perpus" Jawab shani

"Oh ya?"

"Heem" Dehem shani

"Tapi dari tadi siang dia belum pulang shan, maka nya kita cari kesini barang kali dia main ke rumah kamu dan lupa ngabarin orang rumah"

"Enggak kak, dia gak main kesini. Mungkin di rumah temannya yang lain. Atau kak Shania udah coba hubungi gracia?"

Shania mengangguk

"Udah, tapi handphone nya gak aktif shan"

Shani sendiri bingung dan sempat terkejut mendengar gracia belum pulang sejak tadi siang.

"Yaudah deh kalo gitu kita permisi dulu ya shan, maaf menganggu" Pamit Shania

"Oh iya kak, Hati-hati"

Shania lalu pergi dari rumah shani bersama sang mama dan kembali mencari gracia ke beberapa rumah teman sang adik yang hanya Shania ketahui beberapa orang saja.

Mulai dari rumah okta, feni, amel, jinan dan beberapa teman gracia yang lainnya jawaban mereka sama seperti shani.

"Ma, sekarang udah malem banget. Kita pulang dulu aja ya, besok baru cari adek lagi. Tapi kalo gak ada hasilnya juga, baru deh kita lapor polisi. Takut nya gracia lagi ada masalah dan dia gak bisa pulang ke rumah kaya waktu itu, mama ingat kan?"

Sang mama mengangguk

"Yaudah kalo gitu mama mau kan sekarang kita pulang?"

"Iya shan"

"Yaudah yuk"

Shania lalu membawa pergi sang mama untuk pulang ke rumah dan beristirahat. Karena waktu sudah menunjukan pukul 11 malam. Terlalu bahaya semakin berada di luar tengah malam seperti ini.

*Keesokan harinya*

Shani yang baru sampai di sekolah bersama aya terlihat heran ketika melihat murid-murid yang lain berlarian ke arah UKS.

"Eh mau kemana?" Tanya aya sambil menahan lengan shani

"Aku mau liat ada apa di sana rame banget" Jawab shani

"Ish, gak usah gak penting. Sekarang kamu temenin aku ke kantin yuk, kamu tadi juga kan udah janji mau temenin aku sarapan dulu" Kata aya

"Tapi ay... "

"Ck. Udah ayok!" Ditarik nya shani oleh aya ke arah kantin, dan sesampainya di kantin aya langsung memesan makanan dan minuman untuk mereka berdua.

Tak butuh waktu lama untuk menunggu makanan yang dipesan jadi. Akhirnya makanan mereka sudah datang dan siap disantap.

"Pak, bubur putihan semangkuk aja ya"

"Lho kok putihan doang neng, gak enak atuh?"

"Gpp pak, soalnya buat kakak kelas yang lagi sakit di UKS"

"Oh gitu, sakit apa emang?"

"Sebenernya sih dia tadi pingsan pak di perpus, kaya nya udah dari semaleman deh pingsan di sana. Dan sekarang dia ngeluh laper gitu"

Uhuk.. Uhuk...

Tiba-tiba saja shani terbatuk mendengar apa yang baru saja didengarnya.

"Shan, kamu gpp?"

Shani menggelengkan kepala

"Aku gpp, aku ke toilet sebentar ya" Pamit shani yang tanpa menunggu balasan dari aya, shani sudah pergi meninggalkan kantin menuju UKS. Untuk memastikan jika yang ada di UKS saat ini memang lah gracia seperti yang ada di pikirannya

Sesampainya shani di UKS, shani tidak langsung masuk begitu saja. Dari jendela shani mengintip ke dalam yang disana sudah ada anin, amel, feni, okta, jinan, dan bahkan mama serta kakak gracia ada disana.

"Tante, ini barang-barang gracia" Okta memberikan barang-barang gracia yang ada di kelas kepada veranda, mama gracia

"Oh iya, makasih ya ta"

"Sama-sama tante"

Mama gracia lalu membaca kertas kecil yang kemarin siang shani tulis untuk gracia.

Jadi kemarin shani pulang duluan, dan gracia masih ada di dalam perpus sampai terkunci disana. Batin veranda

"Ma, itu apa?" Tanya gracia

"Oh, ini dari shani"

"Coba gracia mau liat" Veranda pun memberikan kertas kecil itu pada gracia. Lalu gracia membacanya dengan teliti, setelah itu ia tersenyum

Hampir aja aku salah paham ke ci shani, ternyata kemarin dia harus pulang duluan karena jemput bunda nya. Aku pikir dia lupa sama aku, tapi aku nya aja yang bodoh. Batin gracia yang masih berfikir positif tentang shani, tidak seperti teman-temannya yang lain. Yang sudah terlanjur kesal, bahkan benci dengan shani yang menurut mereka tidak tau diri itu.

"Gue heran sama gracia, ci shani udah kaya gitu ke dia tapi dia masih bisa senyum-senyum baca note dari ci shani" Bisik Okta ke amel

"Iya, padahal sekarang ci shani udah berubah banget semenjak anak baru itu dateng" Balas amel

"Sstt!" Anin yang tak sengaja mendengarnya menyuruh mereka untuk diam

"Sayang"

"Ya ma"

"Makan dulu ya"

Gracia mengangguk, lalu dengan telatennya mama gracia menyuapi putri bungsunya itu.

Coba aja yang nyuapin aku ci shani, pasti bubur nya gak sehambar ini. Ci, aku kangen kamu, aku kangen perhatian kamu. Batin gracia

⏩⏩⏩

Gracia anak baik 😌

Menanti [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin