Part8

180 85 3
                                    

🌻🌻Happy reading 🌻🌻
.
.
.

ckiikk...
Suara rem motor Reno.
Kini sudah mendarat tepat di garasi rumahnya.

"Kita sudah sampai tuan putri."
kata kak Reno kepada adeknya itu, sambil melihat kearah kaca spion,dan melirik Reva yang tak kunjung turun,dengan tangan melingkar di pinggangnya.

"Dek bangunn,ko lu malah tidurr."

"Bangun atau gue gendong nih."ucapnya lagi.

Setelah beberapa menit, barulah Reva tersadar dari tidurnya itu,dan membuka matanya, melihat kesekeliling.

"Huamm... udah sampe ya,kak."  Reva melepas pelukan tangannya, dan melirik kiri kanan memastikan bahwa dia sudah ada di depan rumahnya.

"Udaah daritadi kalee." kak Reno lalu turun dan membuka helm miliknya.

"Njir,pegel leher gue."
Reno memutarkan lehernya dengan tangannya,ke kiri dan kanan,hingga berbunyi,kretek-kretek(contoh ya).

"Nah kan bunyi."

Reva yang melihat hanya terdiam,dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Hehe,sorry kak."

Reno terdiam.
"Lah kenapa?"

"Pasti gara-gara aku 'kan,kak reno jadi pegel."

"Jangan ngomong gitu."

"Emang bener 'kan kak."

"Nggak,kok."

"Nggak salah lagi maksudnya,haha."

Reva memanyunkan bibirnya.
"Becanda,et kamu mah ah."

***

Cklek~
Pintu kamar Reva terbuka.
Reva menghirup sebentar udara dikamarnya.

"Hemmm,Akhirnya sampe juga gue dirumah."
Reva menarik nafas panjang.

Reva berjalan ke kasur dan meletakan tas serta sepatu disembarang tempat,lalu membaringkan badannya itu di atas kasur.

Tiba-tiba layar ponsel Reva menyala,dan terlihat nama Zahra terpapang di ponselnya.

Zahra:Revaaa

  
Me:kenapa Ra?
Send...

Tiba tiba handphone Reva bergetar, menandakan ada seseorang menelpon nya di seberang sana.

Zahra is calling....

"Halo Ra,kenapa?"

"Revaaaa hiks hiks hiks."

"Ra lu kenapa?ko nangis."

"David Rev,daviddd. "

"David kenapa,zahraa?"

"Tadi gue liat dia sama cewek lain,vaa."

(Isak tangis terdengar dari sebrang sang penelepon)

"Lu seriuss?"

"Gue serius va,Revaa  plis tolongin gue (hiks hiks hiks.)"

Syavarla Where stories live. Discover now