A Silent lullaby

5K 337 4
                                    

Seumur-umur Gracia tidak pernah melihat calon mertuanya menangis. Ellaria selalu tampil anggun dan berkelas. Di selalu tersenyum manis kepada semua orang. Ellaria adalah orang yang menyenangkan.

Video call tadi sedikit mengganggu Gracia. Ellaria bilang 3 hari ini Archer hanya tidur 2 jam sehari. Dia tetap bekerja seperti biasa. Hanya saja wajahnya sudah terlihat pucat.

Menurut Ellaria, putranya tidak mau dirawat. Dia juga tidak mau meminum obatnya. Archer memang tidak bisa minum obat. Ellaria bingung. Sudah lama insomnia Archer tidak seburuk ini.

Mereka akan segera mengatur jadwal Archer. Dan mengalihkan semua ke Daniel. Sebaiknya Archer berada di Indonesia untuk suasana yang lain. Sepertinya Archer juga lebih nyaman di dekat Gracia.

Gracia merasakan sekelebat rasa bersalah. Mungkin pertanyaannya tempo hari kepada Archer terlalu mengintimidasinya. Archer bukan orang yang mudah terbuka perasaannya. Perlu waktu dan effort untuk bisa memahaminya. Dia lebih suka menyimpan semuanya untuk dia sendiri. Dia tidak mau menyusahkan orang terdekatnya.

***

Selera makan Gracia seakan memudar. Dari tadi dia hanya mengaduk basonya, tingkahnya membuat Meta, Rio dan David berpandangan. Biasanya Gracia makannya banyak. Kenapa hari ini sebutir baso pun belum dimakannya.

" Berhentilah G. Basomu sudah mabok kamu puter-puter terus." Kata David.

" Aku lapar. Tapi tidak minat makan." Kata Gracia.

" Sepertinya kau perlu mengunjungi Joseph lagi deh G." Kata Rio.

" Betul Yo. Rasanya aku mulai sedikit depresi. Bipolar, skizo. Kau mau aku tampar....?!" Tanya Gracia kejam.

" Sikapmu aneh G. Hilang kemana rasa humor dan tawamu?" Kata Rio.

" Kangen pacarmu ya...?" Tanya David.

" Tidak. Nanti sore dia datang." Jawab Gracia.

" Harusnya kamu seneng dong." Balas Rio.

" Ehhh eh. Ed ikut ga...?" Tanya Meta penasaran.

" Enggak, cuma Archer sama bodyguardnya saja." Jawab Gracia.

Meta terduduk lemas,

" Sepertinya Ed mencampakkan aku." Keluh Meta.

" Baru jadian 2 hari. Pacarmu sudah kabur, karma itu memang benar ada." Sindir David.

" Apa maksudmu karma...?! Kau mau di tampar sekalian...?!!!" Meta uring-uringan.

" Para gadis sekarang galak. Sebaiknya kita tetap menjomblo aja ya Yo." Kata David.

" Ogah, jomblo saja sendiri. Aku sudah punya pacar." Jawab Rio.

" Serius.....?!" Tanya Meta

" Beneran....?!" Tanya Gracia.

Rio mengangguk,

" Sama anak kuliahan semester 1 itu.....?" Tanya Gracia lagi.

Rio mengangguk lagi,

" Sepertinya bukan aku yang harus bikin janji dengan Joseph. Kita punya seorang pedofilia disini." Kata Gracia masam.

" Betul. Ga nyangka Rio doyannya sama bocah." Sindir Meta pedas.

" Tetanggamu ada yang masih bocah juga ga Yo..? Aku mau 1." Kata David.

" Ahhhhh, man is always be man." Keluh Meta

" Mereka memang begitu." Jawab Gracia.

***

I call it loveWhere stories live. Discover now