Nguping Srikandi w/ Leila Chudori & Laksmi Pamuntjak

446 23 6
                                    

Di sini saya mencoba menyediakan transkrip obrolan antara Leila Chudori & Laksmi Pamuntjak yang saya ketik sendiri--saking senangnya saya dengan kontennya--dari podcast COMING HOME with Leila Chudori - Season 2 Episode In Conversation with Laksmi Pamuntjak yang bisa kawan-kawan dengarkan via Spotify atau Anchor (https://anchor.fm/coming-home-with-leila/episodes/In-Conversation-with-Laksmi-Pamuntjak-e9enu8). Yang membuat saya sangat menyukai episode ini ialah karena topik pembahasannya yang luas, mendalam, dan berwarna. Apalagi ketika membicarakan kompleksitas seksualitas dan relasi antar karakternya.

Kamu yang sudah membaca novel AMBA barangkali sangat menanti kehadiran sekuel karya Laksmi Pamuntjak yang berjudul FALL BABY / HERBST KIND / SRIKANDI (judul edisi Indonesia-nya) ini. Bahkan saya yang belum membaca novel pertamanya saja dibikin begitu penasarannya sama novel ini--akibat mendengar obrolan mereka--sampai-sampai saya rela motoran cukup jauh demi ke toko buku monopolis berlogo "G" itu--you know which--hanya untuk mendapati kenyataan kalau buku edisi Indonesia-nya rupanya belum terbit. Haiiiiiiiih. Niatnya sih mau saya baca tanpa membaca novel pertamanya terlebih dahulu, tapi ternyata semesta berkata lain. Entah ini artinya saya diberi waktu untuk menyelami Amba dulu atau apalah, yang jelas saya aja yang nggak sabaran dan bego karena nggak ngecek lebih teliti di internet kapan edisi Indonesia buku ini diterbitkan. Meskipun di podcast ini dikatakan kalau kemungkinan terbit edisi Indonesia-nya adalah bulan Desember 2019--dan faktanya belum, alias molor. Dan dari hasil pencarian saya barusan hanya didapatkan info kalau edisi Indonesia buku ini bakal diterbitkan pada awal tahun 2020. Belum ada tanggal pasti.

Ngomong-ngomong, seksualitas di novel ini dikulik dari karakter utamanya yang bernama Srikandi / Siri, yang merupakan anak kandung dari Amba. Pendeknya, Siri merupakan seorang perupa dengan sejarah hidup, hubungan, dan kepribadian yang pelik, yang di antaranya pula digambarkan bahwa ia memiliki karakteristik/ciri androgini dan memiliki keadaan seksualitas yang fluid: biseksual. Dangkalnya seperti itu. Seutuhnya, kawan-kawan bisa baca sendiri ketikan di bawah ini karena saya jamin ada banyak sekali pengetahuan yang bisa kita dapatkan dari obrolan seru mereka. Atau, dengarkan saja lah podcast-nya biar ngalir cepat. Yah, kan saya ngetik juga karena saya memang suka mengarsipkan hal-hal yang saya sukai dan saya nilai berharga. Dan ini merupakan salah satunya.

"I had two fathers: one who ----- me and another who raised me, and they both ----- beautiful and lonely death

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"I had two fathers: one who ----- me and another who raised me, and they both ----- beautiful and lonely death. I didn't learn of the fact that they were two until the fall of two thousand and six when I was already fourty. But by then my birth father had been dead, or so my mother told me, for six years in an island that had been his prison and his deliverance, his past, and his future. She's waited until the fall to tell me, waited four months after my adopted father, the only father I'd ever known, died of a heart attack. And until she was able to travel to the sad island, to ascertain the time and manner of my other father's death. I was born in late summer and grew up oblivious of fall ----- spell. Where I was born in Jakarta, the capital city of Java, we know many seasons. There is the mating season, the divorce season, the season of ----- and -----there is also the grave season, the ----- season, the season of poison and ----- There's also the stupid season, which often ----- last three, mostly we ----- rain, the ----- that humidity that fills the time heavy ----- sorrow. Yet we do not have fall, ----- what is meant by fall as a season ----- number of heroes die in the battlefield. I don't even believe in official heroes because heroes are to be found in the everyday and those who sacrifice and those who injure. My two fathers were both heroes and non-heroes."

LGBT dalam Film, Musik, Buku, DLLWhere stories live. Discover now