Pagi ini, indri sudah bangun untuk membuatkan makanan untuk keluarganya, sedangkan bapak dan emaknya sedang bersiap untuk ke kebun, kakaknya juga sedang bersiap untuk mengantarkan pakaian tetangga yang telah siap dicuci dan setrika.
"Pak, ini kopi dan singkong gorengnya di makan dulu". Ucap indri kepada bapaknya yang sedang duduk di teras bersama emaknya.
Indripun melihat, mungkin ini keadaan yang pas untuknya bertanya tentang arnold,
"Pak, indri mau ngomong sesuatu". Kata indri kepada bapaknya.
"Ngomong apa nduk?". Tanya bapaknya.
"Gini pak, kemarin sewaktu indri nyuci disungai. Tiba-tiba ada suara minta tolong dari dalam hutan, indri mencari suara itu dan ternyata adalah seorang pria, dia bilang kalau dia dari kota lalu kedesa seberang bersama rombongannya untuk kehutan berburu, ditengah jalan dia ketinggalan rombongannya lalu tidak sengaja terpijak ular akhirnya dipatok, jadi kemarin indri yang nyelametin dia, dibantu akang akang dari kebun ngebawak dia ke tabib biar bisa ularnya bisa keluar dan diberi penawar, terus dia bilang nanti rombongannya pasti mencari tapi tidak tahu kapan, dia bingung mau tinggal dimana.
Indri kasihan lihat nya pak,
Hmmmm...kalau dia tinggal sama kita boleh gak pak untuk sementara waktu sampai dia ketemu sama rombongannya lagi?". Tanya indri ragu-ragu kepada bapaknya sambil menjelaskan.Terlihat bapaknya indri terdiam sejenak, lalu menyuruput kopi hitamnya.
"Kalau bapak iya terserah aja kalau dia mau tinggal disini dirumah jelek seperti kita mau makan apa adanya seperti yang kita makan karna diakan dari kota apa sanggup untuk sementara waktu dia tinggal bersama kita, kalau sanggup ya terserah kita juga manusia saling membantu, jika ia dia mau nanti bisa ikut sama bapak ke kepala desa memberitahukan ada pria tersesat kedesa kita agar diberitahu ke desa seberang untuk mencari rombongannya dan menjemput dia". Jawab bapaknya kepada indri,
Indri pun tersenyum senang,
"Baiklah pak, nanti aku akan bilang kepadanya kalau dia mau nanti akan aku bawa kesini pak". Ucap indri kepada bapaknya dan dianggukkan tanda iya,Indripun segera berbalik ke belakang untuk menyelesaikan pekerjaannya, sedangkan bapak dan emaknya akan berangkat menuju kebun begitupula kakak nya yang akan mengantarkan pakaian.
Tak beberapa lama indri sudah selesai dengan pekerjaannya, ia pun segera ke rumah tabib untuk melihat pria bernama arnold tersebut.
Indri pun sampai di tempat tabib itu,
"Asslamualaikum mbah". Ucap indri lalu keluarlah mbah tabib itu,
"Nak indri mau lihat arnold ya, dia tadi habis minum ramuan obat mungkin sekarang sedang ditempat pengobatan, karena jalan nya belum stabil". Ucap mbah itu,
"Iya mbah, indri mau kedalam lihat arnold boleh mbah?". Tanya indri lagi karena tidak mungkin ia masuk kerumah orang tanpa bertanya terlebih dahulu,
"Silahkan nak indri".Indripun segera masuk kedalam ruang pengobatan tempat arnold beristirahat kemarin,
"Hay". Ucap arnold ketika melihat indri yang didepan pintu menatapnya.
"Apa kah masih sakit?". Tanya indri to the point.
"Tidak begitu, hanya jalan saja belum stabil setelah ini aku bisa keluar dari sini namun tidak tahu harus kemana". Jawab arnold,
"Hmmm, arnold. Apakah kau mau tinggal dirumahku sementara? Sampai rombonganmu menjemputmu? Atau kau mau diantar kedesa seberang tempat teman temanmu?". Tanya indri kepada arnold,
"Masalahnya aku tidak tahu desa seberang yang mana tempat awal pertama kali aku menginjakkan kaki diwilayah ini indri, aku lupa. Aku cuma ingat tiba tiba udah berada dihutan tempatmu menemukanku". Ucap arnold karna dia sendiri bingung, cara satu-satunya adalah menginformasikan kesetiap desa didekat desanya siapa pendatang yang kehilangan salah satu anggotanya dan menunggu jemputan,
"oh begitu, yasudah apakah kau mau tinggal bersamaku saja sementara dirumah orang tuaku? Kita bisa jadi teman, aku juga ingin tahu bagaimana kota itu. Tapi rumahku kecil pasti tidak sebesar milikmu". Kata indri sedikit minder karna ia menawarkan orang dari kota untuk tinggal dirumah kecilnya.
"Tidak masalah indri justru aku sangat berterimakasih karna kau lagi lagi telah membantuku, aku mau tinggal disana selagi menunggu rombonganku datang". Ucap arnold kepada indri, dan seketika mata indripun berbinar. Siapa yang tidak senang bisa berdekatan dengan lelaki yang pertama bisa mencuri perhatiannya?"Baiklah, sekarang kita akan kerumahku, apakah kau bisa berjalan?". Tanya indri kembali memastikan keadaan arnold,
"Bisa pelan-pelan kau tenang saja hanya sedikit pincang untuk beberapa hari". Jawab arnols dengan senyumnya,
"Oke, kita akan permisi terlebih dahulu dengan mbah tabib rumah ini".
Lalu arnold pun mulai turun dari ranjang beralaskan tikar itu, segera berjalan perlahan mencari tuan rumahnya."Mbah? Arnold sangat berterimakasih kepada mbah karena telah mengobati luka saya, tapi maaf mbah, uang dompet saya semuanya tertinggal di dalam tas salah satu rombongan saya. Saya akan membayarnya ketika mereka sudah menemukan saya apakah bisa mbah?". Tanya arnold kepada mbah tabib itu ia merasa tidak enak juga sudah diobatin tetapi tidak membayar karena jika dikota tidak akan bisa,
"tidak apa apa nak, yang terpenting itu nyawa kamu selamat. Lah sekarang mau kemana?". Tanya mbah tabib itu kepada mereka,
"Gini mbah, indri mau bawa arnold kerumah tinggal untuk sementara. Dan bapak bilang nanti dia akan membawa arnold ke kepala desa agar kepala desa bisa menginformasikan kesetiap desa diwilayah ini bagi pendatang baru yang kehilangan anggota bisa menjemput dirumah indri begitu mbah, karena arnold sendiri tidak tahu desa awal dia datang". Jelas indri kepada mbah tabib itu,
"Begitu, yasudah hati hati ya nak jika masih terasa sakit segera lah datang lagi". Kata tabib itu dan dibalas ucapan sangat berterimakasih dari mereka,Indri dan arnold pun mulai berjalan untuk pergi kerumah indri, karena kaki arnold masih pincang maka jalanpun agak lambat.
Disepanjang perjalanan, banyak yang memperhatikan mereka. Ada tatapan kagum karena sepasang manusia berjalan sama sama cantik dan tampan, ada yang tatapan tidak suka, ada yang mencemooh, ada yang memuja rupa arnold ataupun indri. Begitulah kira-kira. Sampai akhirnya mereka pun tiba dikediaman indri.
KAMU SEDANG MEMBACA
(TAMAT)(18+) KEMBANG DESA
HorrorWarning 18+ ⚠️‼️ Bergenre Horor Namun Ada Konten Dewasa Dan Unsur Vulgar. Smart Dalam Membaca, Cerita ini Hanya bersifat Menghibur Semata, Ambil Sisi Positifnya Jauhi Negatifnya. Tidak Suka Jangan Membaca❌‼️ Suka❓Jangan Lupa Vote dan Follownya🙏🏻 _...