#20 The Best Appa

3.3K 284 18
                                    

Hari hari berikutnya, Jungkook semakin merasakan beratnya menjadi seorang ayah. Ah bukan-bukan tapi masih calon. Berkali-kali dia harus melakukan hal aneh karena Tzuyu menginginkannya. Bahkan dia pernah sampai menginap di apartemen milik Hoseok untuk menghindari Tzuyu. Tapi sepertinya Jungkook tetap saja menuruti setiap permintaan Tzuyu itu karena yang dia tahu itu adalah bawaan bayinya.

Saat ini usia kehamilan Tzuyu sudah hampir memasuki 3 bulan. Bahkan kali ini kehamilannya itu semakin terlihat dengan perutnya yang tak lagi rata. Hal inilah yang membuat Jungkook semakin tak ingin meninggalkan Tzuyu sendirian. Dia hanya takut terjadi sesuatu pada Tzuyu dan juga bayinya. Bahkan saat pesta tahun baru di agensi, Jungkook memilih untuk tidak menghadirinya demi menemani Tzuyu.

"Oppa akan terus diam di rumah?"

"Lalu aku harus kemana? istriku yang manja dan sering merengek ini benar-benar tidak bisa ditinggalkan,"Jelas Jungkook yang membuat Tzuyu mempoutkan bibirnya kesal.

"Aku tidak manja,"

"Tapi kau lebih sering merengek. Ah iya, kau mau menemui eonnimu? mereka sedang libur sekarang,"

"Aku malu menemui mereka,"

"Waeyo? mereka kakakmu,"

"Aku bukan lagi Tzuyu yang mereka kenal. Aku akan menemui mereka nanti saja,"

Jungkook menghampiri Tzuyu yang saat ini terduduk dihadapan meja riasnya. Dengan seksama dia memperhatikan setiap inchi wajah Tzuyu yang terpantul di cermin kemudian tersenyum. "Kenapa aku merasa kalau kau semakin cantik sekarang?"

"Oppa bohong. Bahkan saat ini aku merasa kalau aku semakin gemuk," Jungkook langsung mencubit gemas kedua pipi Tzuyu. Dia kemudian menyandarkan tubuhnya di meja rias itu.

"Kenapa kau memasang wajah yang seperti itu? kau adalah wanita paling cantik,"Jelasnya sambil mengusap halus pipi Tzuyu dengan ibu jarinya. "Aku tidak akan melirik wanita lain. Kau tetap yang paling cantik,"

"Oppa, terkadang aku selalu berpikir apakah kau akan meninggalkanku saat keadaanku seperti ini?"Tzuyu langsung meraih tangan Jungkook dan tersenyum. "Tapi sepertinya pikiran itu benar-benar salah. Gomawo,"

"Kau tahu? aku tidak pernah bisa lepas darimu. 2014, itu sebenarnya awal aku meyukaimu. Kau tidak ingat? saat kau masih menjadi trainee, kami selalu datang ke gedung JYP entertainment untuk berlatih. Tapi saat itu aku tidak berani untuk mendekatimu. Aku terlalu malu untuk sekedar menyapamu. Tahun berikutnya, aku mulai memiliki keberanian untuk meminta nomormu pada Yugyeom meskipun saat itu aku belum berani mengirimkan pesan padamu,"

"Bukannya oppa waktu itu–"

"Itu ulah Hobi hyung. Dia yang mengirim pesan padamu,"

"Lalu?"

"2016, aku semakin tidak bisa berpaling darimu. Aku sebenarnya sempat berpikir kau akan menolakku. Tapi ternyata kau menerimaku dengan baik. Saat kau mulai menjauh, hatiku benar-benar merasa ada yang aneh. Aku bahkan berpikir kau tidak akan pernah kembali padaku. Tapi nyatanya kau kembali. Ah, sepertinya kita memang ditakdirkan untuk bersama. Buktinya, saat ini aku sedang menunggu kelahiran bayiku. Gomawo,"Jungkook saat ini merendahkan tubuhnya. Tangannya bergerak mengusap pelan perut Tzuyu yang saat ini mulai membesar. Dia kemudian mendongakkan kepala menatap Tzuyu. Tangannya kemudian beralih mengusap pipi Tzuyu. "Tidak perlu memikirkan apapun yang tidak penting. Aku akan selalu bersamamu apapun yang terjadi,"

Air mata haru mulai menetes dari mata indah Tzuyu. Sebenarnya selama ini dia benar-benar takut Jungkook akan pergi karena kondisinya saat ini. Tangan Jungkook bergerak menghapus setiap air mata yang membasahi pipi Tzuyu.

US (우리)2 [Our Next Story]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang