MHM : 0.1 PERTEMUAN

106K 2.2K 78
                                    


"Maaafkan saya tuan, tapi saya janji akan melunasi hutang saya pada anda. Berikan saya waktu agar saya bisa mengumpulkan uang itu terlebih dahulu."

"Perkataan itu sudah ku dengar sejak dua minggu yang lalu Mr. Smith," ujarnya dingin dan terdengar angkuh.

"Tapi kali ini saya berjanji untuk melunasinya Mr. De Lavega."

Ditengah perdebatan itu muncul seorang gadis muda dari ambang pintu menatap dingin kepada Daddy-nya.

BRAKK!!

"Hai Dad, ini ku bawakan makan siang dari Mom, dia berkata bahwa daddy harus menghabiskanya," ucap sang gadis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hai Dad, ini ku bawakan makan siang dari Mom, dia berkata bahwa daddy harus menghabiskanya," ucap sang gadis.

Setelah mengucapkan itu dia tanpa menoleh sedikitpun pada tamu daddynya langsung duduk disofa yang ada diruangan tersebut serta mengangkat satu kakinya.

"Tabitha, Sopan sedikit! Disini ada tamu Daddy!" peringat sang ayah.

"Dad, aku hanya duduk disini, apa salahnya?" ujarnya.

"Ms. Smith sudah berapa kali kukatakan jangan pernah memakai baju yang kurang bahan seperti itu! Kenapa kau tak pernah mau mendengarkan Daddy?" ucap sang ayah.

"Ini trend Dad, mana mungkin aku hanya memakai baju yang seharusnya dipakai 10 tahun yang lalu," ujar Tabitha.

"Pulanglah, kepalaku pusing jika kau berada disini," pinta sang ayah.

"Okey lagi pula aku akan ke mall siang ini, baiklah aku pergi jangan lupa kirimkan aku uang ya Dad, aku ingin refreshing hari ini. Bye, love you Dad," ucap Tabitha berlalu pergi dan mencium pipi kanan daddynya.

Setelah kepergian Tabitha keadaan bertambah hening, ditambah tatapan dari Arthur yang seperti singa yang hendak memangsa buruanya.

"Dia putrimu?" tanya Arthur.

"Iya, dia putri semata wayangku, kau tau dia selalu menghabiskan uangku untuk berbelanja dan pergi ke salon. Tapi aku tetap menyayanginya."

"Ekhm!" Arthur membenahi duduknya dan lebih mendekati Jonathan.

"Begini tuan Jonathan, saya pikir saya berubah pikiran, saya akan berikan dua opsi untuk anda, yang pertama saya akan menunggu anda melunasi hutang anda sekarang juga atau opsi kedua adalah saya akan melupakan hutang anda jika anda menyerahkan putri anda agar diurus oleh saya," tegasnya.

"Diurus? Maksud anda diangkat menjadi putri anda begitu?" tanya Jonathan.

"Tentu saja bukan, maksudku adalah aku akan menikahinya."

MY HUSBAND CEO IS MAFIA [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now