Pertemuan

7.5K 788 54
                                    

OOC untuk kebutuhan cerita
Kritik dan saran sangat diperbolehkan

                  ************

"Shizui!!"

Lan Shizui tersenyum menatap teman sekelasnya Ouyang Zishen yang berlari kecil menghampiri.

"Kau ini setiap kali ku panggil selalu saja tak mendengar"

"Suaramu terlalu pelan"

"Pulang sekolah nanti jadi kan kita pergi?"

"Tentu saja"

Kedua bocah yang beranjak remaja itu berjalan menuju kelas mereka.

Lan Shizui dan Zishen sedang asyik melihat lihat, banyak barang yang di jual di pasar murah itu, pandangan Lan Shizui terpaku pada sebuah kios yang menjual buah dan sayur.

Perlahan kakinya terayun mendekat.

"Lobak lobak" tawar seorang lelaki berwajah lugu menawarkan dagangannya.

"Paman aku mau buah ini apa namanya?" Tanya Shizui menunjukan sebuah louquat dalam genggamannya.

"Ah ini buah louquat rasanya manis sekali"

"Tolong bungkus kan untukku"

"Baik, tunggu sebentar"

Lan Shizui tersenyum, matanya menatap kedalam kios dimana seorang lelaki dan seorang remaja seusianya juga sedang menatapnya.

Remaja itu keluar mendekati Shizui.

"Ada yang bisa aku bantu lagi ge?"

"Ah tidak terimakasih"

"Kenapa dia memanggil gege apa usianya di bawah usiaku"?  begitu bathin Shizui.

"Hai tampan ada lagi yang kau butuhkan?"

Lelaki yang dilihat Shizui berdiri dengan senyum manis memberikan sekantung louquat.

Lan Shizui memandang lekat, ada perasaan yang tidak bisa dia katakan perasaan rindu yang teramat sangat
Tanpa dia sadari setetes bening jatuh.

"Hei kenapa kau menangis?" Tanya lelaki itu panik.

"Papa kau apakan anak orang?" Remaja di sebelah Shizui memandang gemas lelaki yang ternyata adalah Ayahnya.

"Aiyo Jingyi Papa tidak melakukan apapun padanya, dia sendiri yang tiba tiba menangis"

Remaja bernama Jingyi itu melotot gemas kearah Papanya.

"Ayo duduklah dulu, maafkan Papaku jika menyinggung mu"

"Jingyi bukan aku" lelaki itu merajuk manja.

"Tidak, bukan bukan karena Papamu maaf aku .. aku.."

Lan Shizui kembali menunduk, sungguh dia sendiri tidak mengerti kenapa dadanya bisa terasa sesak.

"Nah kau dengar sendiri, bukan gara gara aku"

"Papa diam"

lelaki itu menutup mulutnya dengan tangan dan melangkah ke dalam, tak lama dia kembali dengan segelas air dan seorang lelaki.

"Ini minumlah agar kau tenang"

"Terimakasih Tuan"

Lan Shizui menerima air tersebut dan meminumnya.

"Kau sudah merasa tenang?" Shizui mengangguk " namaku Jingyi ini Papaku Wei Wuxian dan yang ini Pamanku Wen Ning"

"Aku Shizui"

"Apa ada yang sakit?" Tanya Wei Wuxian, Shizui menggeleng.

"Haaahh kau sungguh mengejutkanku tiba tiba menangis"

Behind That SmilleWhere stories live. Discover now