Happy family

4.5K 413 65
                                    

Hari itu Lan Qiren sudah di perbolehkan pulang, sesampainya di rumah dia sudah di sambut oleh berbagai hidangan di atas meja makan.

Lan Xichen menggeser kursi untuk sang Paman duduk, sementara kedua Lan junior duduk di sisi kanan dan kiri sang kakek.

"Apa kau menyuruh maid di rumah ini untuk memasak sebanyak ini?"

Lan Qiren menatap Xichen, lelaki tampan kharismatik itu tersenyum lalu menggeleng pelan.

Alis Lan Qiren bertaut, di tatap nya Lan Wangji, si wajah datar itu pun hanya menggeleng pelan.

"Tidak mungkin si bodoh itu pelakunya kan?"

Lan Qiren menatap Wei Wuxian dengan pandangan tak percaya.

"Aiyo, Kakek tua, aku ini sangat sayang padamu, maka dari itu aku khusus memasak ini semua untukmu."

"Kau? Sayang padaku? Berapa kali kau membuat ku kena Serangan jantung, kau bilang sayang?"

Lan Qiren pura pura kesal, hatinya sungguh terharu, bagaimana orang yang sudah dia benci dan sampai dia celakai masih bisa menaruh perhatian padanya.

Wei Wuxian tertawa lepas.

"Karena kau sudah berumur, jantung mu itu perlu berolah raga."

"Dasar kau anak bodoh, apa kau yakin kami tidak akan keracunan?" Lan Qiren menatap Wei Wuxian dengan senyum.

"Kakek, Ibu tidak mungkin meracuni kita, paling hanya akan membuat lidah kita mati rasa." celetuk Jingyi sambil matanya menatap jahil Wei Wuxian.

"Hei kau anak nakal, kau makan paling lahap."

Lan Jingyi hanya meleletkan lidahnya.

Lan Qiren menggeleng dengan senyum yang dia tahan.

Tanpa ada yg berbicara lagi, mereka menikmati hidangan yang tersedia.
Lan Qiren benar benar bersyukur masih di beri kesempatan berkumpul bersama keluarga kecil keponakannya.

Jauh di lubuk hatinya ada penyesalan yang sangat besar, jika saja dulu dia tidak egois, mungkin hari hari penuh kebahagiaan bisa dia rasakan lebih awal.

Semakin hari Lan Qiren semakin membaik, Wei Wuxian merawatnya dengan telaten, walau selalu menerima ocehan dan gerutuan lelaki tua itu.

Malam sudah semakin larut saat Lan Wangji pulang dari kantor, ketika memasuki kamar, terlihat Wei Wuxian sudah meringkuk hangat dalam selimut.

Wajah tampan cenderung cantik itu terlelap damai, dengan perlahan Lan Wangji mendekat, mengusap dan mencium lembut rambut hitam itu.
Harum shampo memenuhi indra penciumannya.

Pandangannya terpaku pada bibir chery milik sang pujaan hati, perlahan jemarinya menyentuh permukaan lembut itu.

Wei Wuxian tetap terlelap, dengan lembut Lan Wangji mencium bibir itu, melumatnya pelan.

"Engh ... "

Lenguhan kecil terdengar seiring lumatan yang kian dalam, Lan Wangji merengkuh hangat tubuh pujaan hatinya tautan bibir mereka tak terlepas.

Tangan Wei Wuxian melingkar erat leher suaminya.

"Maaf membangunkan mu sayang."

"Mmhh .... Kau tidak akan membiarkanku tidur nyenyak, bukan begitu?"

Wei Wuxian menyentuh lembut pipi Lan Wangji, senyum jahil menggoda menghias wajahnya.

"Tidak sebelum kita olah raga malam."

"Sejak kapan suamiku ini mulai berani berkata kata nakal?"

"Kau yang mengajariku."

Wei Wuxian menangkup pipi Lan Wangji.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 03, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Behind That SmilleWhere stories live. Discover now