MTB||•7. BERAKSI•||

5.3K 330 9
                                    

Akhirnya aku up yeayy!!
Siapa yang gak nunggu angkat hidung!!
//Ok banyak. //Makasihhhh💓

                   

                   Happy Reading 📖

Pagi yang cerah dan sejuk membuat nyaman ketika kita menghirup nya. Pagi ini Denzy melangkahkan kakinya kedalam sekolah dengan wajah ceria seperti biasanya. Walau masih terdengar saja gosip dari orang - orang yang sirik.

"Huh" Denzy menghela nafas "bacot aja terus sampe ngebudah tuh mulut." Desis Denzy. Ia tetap berjalan dan berusaha agar mengontrol emosi nya. Biarkan hari ini ia ingin damai dahulu.

Ia tidak terlalu perduli dengan apa yang mereka pikirkan. Tentang David, Denzy sudah berbaikan dengannya. Karna David yang terus - terusan memohon kepadanya,  dan mengancam akan memberitahu kan pada kedua abangnya. Jadilah ia memaafkan nya.

"Ow ow ow." Sahut seseorang yang mencegat jalan Denzy. "Jadi ini yang lagi digosipin itu? Lo? Pacarnya David?" Tunjuk cewek berparas cantik itu.

Haelah... Drama apa lagi sih ini? Batin Denzy

"Heh! Kelas berapa lo?" Hardik Oliv sambil memainkan rambutnya

Cewek itu adalah Oliv dkk. Mereka menghadang jalan Denzy yang tengah berada di koridor pojok.

Denzy masih terdiam menatap Oliv dan temannya satu persatu.

"Sombong banget sih! Lo pake pelet apaan, hah?! Gak mungkin banget David suka sama cewek modelan kayak, Lo." Tunjuk Oliv sambil mendorong kening Denzy.

Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka. Tapi hanya bisa menonton saja bahkan tidak peduli. Mungkin ada yang terlihat ingin membantu, tapi kemudian berbalik lagi karna takut. Itu adalah ciri teman kelas Denzy.

"Sorry, saya gak ngerti apa yang kakak ucap." Ucap Denzy berusaha untuk setenang mungkin.

Oliv tertawa sumbang begitupun teman temannya begitu kompak kayaknya kalau Oliv boker mereka juga bakal ngikut.

"Halahh jangan sok polos gitu deh. Dibayar berapa lo sama David?" Tutur Nancy teman Oliv

Denzy terkejut mendengar nya dan dia berusaha agar bisa mengontrol emosi nya.

"Pelet lo kuat ya. Boleh tau lo pake guna - guna apa?" Bisik Salwa

Denzy memejamkan matanya menggeram kesal. Sudah habis kini kesabaran nya. Mereka sudah di luar batas.

"Heh! Jaga omongan kalian semua ya!"

"Kasian banget sih lo pada. Gak bisa dapetin kak David, jadi malah ngejatuhin harga diri sendiri" Denzy berdecih kecil "NORAK!"

" Lo semua sirik ya? Kalau kalian gak bisa dapetin kak David, yaudah mending mundur aja. Gak usah halu terlalu tinggi ntar jatohnya sakit." Ujar Denzy santai namun menusuk.

"Kurang ajar lo!" Pekik Oliv

"Apa? Sorry ya kak, disini gue sekolah buat belajar, bukan buat ngurusin soal apa yang kakak omongin tadi." Ucap Denzy ketus lalu melangkah pergi.

Dari gerombolan semua orang yang memperhatikan mereka, ada Syeila disana. Gadis itu pun menghampiri Denzy dan membawanya lari kedalam kelas.

"DEMI KERANG AJAIB SPONGEBOB LO GAK TAKUT APA?!" Sewot Syeila saat mereka sudah sampai di kelas.

"Lah takut apaan, njir? Emangnya mereka nyedot darah gue?"

"Lo kan tadi di labrak cantik ..." Geram Syeila

My Three Brothers [Terbit]Where stories live. Discover now