Dua sisi

225 33 0
                                    

Sebenarnya lu madu atau racun beku, Rean?
*Audrey*

"Morning, Ma!" sapa Rey pada Mamanya yang sibuk menyiapkan sarapan pagi.

"Pagi, Rey. Tumben kamu pagi-pagi udah seneng aja biasanya cemberut." Mama heran melihat Rey yang sangat bersemangat hari ini.
Rey meneguk segelas susu tanpa berhenti, "Ada lah, Ma."

"Bang Az belum bangun, Ma?" Rey melirik ke arah kamar kakaknya yang masih tertutup rapat. Lalu melirik jam yang terpajang rapi di dinding.

"Belum, Rey. Daritadi Mama bangunin." Mama Rey berjalan menuju kamar Azzam, "Zaaam, bangun nak! Anterin adek ke sekolah."

"Gausah, Ma. Rey pesen ojek online aja," ucap Rey sembari mengambil selembar roti yang sudah diolesi selai coklat. Rey kemudian berlari keluar rumah.

"Oh yaudah. Tapi hati-hati yah Rey," pinta Mama Rey.

Sekarang Rey tengah berada di bahu jalan raya menunggu ojek online yang dipesannya daritadi. Sesekali ia melihat jam yang terbalut di tangan kecilnya. Ia menendang-nendang kerikil yang ada dihadapannya untuk memecah kebosanan.

"Plak!" Kerikil yang ditendang Rey mengenai pengguna sepeda motor. Sontak membuatnya berhenti.

"Gawat!" Rey menutupi wajahnya menggunakan tas. Berharap pengguna motor itu tidak mengenalinya.

"Lo lagi!" Rean mendengus kesal. Dari sekian banyak manusia dan pengguna motor di dunia ini. Kenapa harus Rean?

"Alah timbang kerikil doang." Pada kondisi darurat seperti ini Rey masih sempat-sempatnya membela diri.

"Helm gua lecet. Tau gak!" Rean semakin kesal.

"Yaudah, Maaf!" Rey kemudian menyerah.

"Lu mau sekolah?" tanya Rean.

"Nggak. Mau dagang gua. Yah sekolah lah. Liat gak gua pake seragam!" ucap Rey ketus.

"Motor gua kosong. Mau ikut gak?" tawar Rean.

"Gak!"

Tak lama kemudian ojol pesanan Rey sudah tiba. Rean yang masih setia menunggu Rey kemudian berjalan menuju ojol tersebut.

"Dia sama gua aja yah mas. Ini ongkosnya. Maaf yah!" Rean bertingkah lagi.

"Eh apa-apaan sih. Kata siapa gua mau ikut sama lu. Idih ngarep" Rey tidak terima. "Aku sama mas ojol aja." Rey menarik helm mas ojol.

"Lu sama gua titik!" kekeh Rean.

Tingkah keduanya membuat mas ojol bingung, "Jadi, mbanya sama saya atau sama mas ganteng ini?" tanyanya.

"Sama gua"

"Sama mas ojol"

"Yaudah. Mbanya sama mas ganteng ini aja. Kasian loh dari tadi nungguin mbanya," ucap mas ojol.

"Ogah," bantah Rey.

"Iya, mas!" setuju Rean.

"Yaudah gua jalan aja!" Rey berlalu pergi meninggalkan keduanya.

Buru-buru Rean menyalakan kuda besinya lalu mengejar Rey yang berjalan tergesa-gesa di bahu jalan raya.

Black Attack | When You Love Someone 🍀Where stories live. Discover now