Memori

75 12 0
                                    

*Perundungan akan membuatmu takut untuk berteman*

"Yash!" teriak seisi kelas sesaat setelah mendapat kabar bahwa guru biologi mereka tidak sempat masuk untuk memberikan pelajaran di kelas. Informasi menyebar dengan cepatnya dari mulut ke mulut sampai seisi kelas pun mulai bergantian keluar ruangan. Hanya ada beberapa siswa saja yang memilih untuk duduk tenang di kelas.

Semilir angin yang masuk tanpa permisi di sela jendela kelas yang terbuka membawa Audrey yang tidur setengah sadar kini berhasil memasuki tahap tidur yang semakin jauh. Tak peduli dengan lingkungan kelasnya yang menjadi heboh disebabkan salah satu siswa menyetel musik yang sedang hits sehingga membuat seisi kelas reflek bernyanyi dan menari ria mengikuti alunan lagu. Untung saja kelasnya kedap suara kalau tidak mereka akan kena teguran oleh Pak Samsul yang mengajar Kimia di kelas sebelah.

"Eh gue beli minum dulu yah! mau nitip gak?" teriak Gea agar suaranya terdengar oleh sahabatnya.

"Gue ikut aja deh!" Seru Chika.

"Gue juga," kini giliran Salsa dan Ica.

"Ini gak papa Rey ditinggal?" tanya Gea.

"Udah gak papa, lagian kayaknya Rey lagi kecapean sampe tidur kayak gitu," jawab Ica.

"Oh yaudah kuy!" Mereka lalu bangkit tak lupa merogoh dompet yang berada di dalam tas mereka masing-masing.

Sedangkan Rey tampaknya sudah memasuki tahap tidur yang paling akhir. Alunan musik Lonely oleh Bol4 berhasil masuk ke alam bawah sadarnya. Semua baik-baik saja sampai pada akhirnya musik tiba-tiba berhenti. Seisi kelas terdiam. Tiba-tiba seorang gadis berambut pendek terdengar meneriaki seseorang.

"Lo kenapa nyenggol gue? Ada masalah apa?" teriak Tasya, dengan nama itu orang menyapanya.

"Maaf Sya, aku nggak sengaja," jawab Mila, gadis lugu yang akan menjadi target perundungan Tasya. 

"Cewek kampung kayak lo emang bisanya cuma minta maaf yah!" Teriak Tasya semakin keras. Atmosfer kelas yang semula hangat bahkan gaduh seketika menjadi beku.

"Aku benar-benar minta maaf," lirih Mila penuh penyesalan lalu kembali terdiam. Di dalam diammnya ia berharap Tasya tak membawa masalah ini semakin jauh.

"Maaf maaf, maaf tuh ga cukup, liat nih tangan gua lecet gara gara lu!" Lanjut Tasya memperlihatkan luka kecil yang sebenarnya tidak ada apa-apanya dibanding luka Mila akibat ikut terjatuh saat kejadian tadi. Tasya lalu dengan sengaja mendorong Mila hingga membentur sudut meja. Pelipisnya memar dan berdarah.

"Sya! Udah! orang milanya udah minta maaf," teriak salah seorang siswa yang tidak tega melihat Mila membungkuk dihadapan Tasya dengan wajah yang sudah memar dan berdarah.

"Lo gausah ikut campur yah! Lo mau nasib lo kayak dia juga?" Seketika seisi kelas terdiam, hanya suara deruan nafas ketakutan dari Mila yang terdengar. Tidak ada yang berani membentak Tasya, gadis yang terkenal menjadi penguasa di kelas ini. Tasya bahkan pernah dilaporkan ke pihak berwajib gara-gara sengaja menabrak adik kelas yang tidak disukainya. Tetapi koneksi yang ia miliki membuatnya bisa bebas begitu saja. Hal itulah yang membuat Tasya semakin liar.

"Plis aku mohon berhenti Sya!" Mila menangis sesenggukan sembari memegang kepalanya yang berdarah. Seisi kelas hanya terdiam tak ada seorang pun yang berani melawan. Apalagi hanya sekedar menasehati Tasya. Bahkan Pak guru yang tak sengaja lewat di depan kelas yang notabene adalah teman papanya Tasya hanya pura-pura tak melihat kejadian ini.

Audrey yang mulai sadar akan kejadian itu, melepas earphone yang menempel di telinga kanannya. Lalu menengok ke seisi kelas. Awalnya ia bingung apa yang terjadi. Namun setelah melihat Mila terduduk kaku dan bercucuran air mata, Ia kemudian dengan langkah cepat bangkit dari tempat duduknya.

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Jul 30, 2022 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

Black Attack | When You Love Someone 🍀Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora