Painful Sacrifice (04) 🔥

11.3K 1.2K 80
                                    

Jangan lupa vote.!!
🙏🙏🙏

[ HAPPY READING ]

~*~

Setelah acara sarapan bersama tuan dan nyonya Kim, dan tentunya membicarakan sedikit masalah pertunangan mereka. Jungkook memutuskan untuk berpamitan pada kedua calon mertuanya itu, karena ia juga memiliki janji temu dengan salah satu clientnya.

Dan di sinilah Jungkook sekarang, duduk berhadapan dengan kekasih dari hyung nya. Park Jimin, ceo sekaligus pemilik Park company perusahaan terbesar setelahnya. Berada di posisi tiga, dan Jeon's Group perusahaan miliknya berada di posisi dua, dan posisi pertama di penggang oleh Kim crop. Perusahaan tuan Kim Daehyun yang mungkin akan segera menjadi milik Taehyung.

Jungkook menghela nafas dan sedikit menundukkan tubuh, menatap Jimin yang juga sedang menatapnya serius "Jadi, bagaimana dengan rencama pembangunan hotel kolab kita di indonesia.?"

Jimin mengambil berkas-berkas yang di bawa sekretarisnya dan memeriksanya "Menurut mu seperti apa.? Aku hanya ingin hotel ini di bangun di bali, karena bali adalah kota wisata yang cukup terkenal di sana.."

Jungkook mengangguk menyetujui, ia memang menginginkan hal yang sama, meskipun bali bukan ibu kota indonesia, tapi banyak sekali para artis-artis dari luar negri berlibur kesana, artis-artis di negaranya pun tak ketinggalan, banyak artia tanah airnya yang memilih bali menjadi tempat liburan mereka "Aku juga setuju hotelnya di bangun di sana, dan sesuai kesepakatan, hotel 15 tingkat, luas tanah empat hektar dan terhubung lansung dengab lautan.."

Jimin mengangguk "Aku akan meminta arsitek dari LA untuk mengatur semua rancangan dan memantau semua pembangunna hingga selesai.."

Jungkook kembali mengangguk "Usahakan dia adalah arsitek yang benar-benar berpengalaman dan sudah pernah di gunakan jasanya di berbagai tempat, kalau bisa aku ingin melihat gedung-gedung hasil rancangannya.."

"Aku akan meminta itu padanya, tunggu saja notifikasi e-mail mu.."

"Kalau begitu, hanya ini yang akan kita bicarakan.? Berarti sudah selesai, aku harus kembali keperusahaan ku, banyak hal yang harus ku urus.." seru Jungkook dengan wajah serius dan datarnya. Lalu mengkode Martin untuk merapikan semua berkas-berkas yang berserakan di atas meja.

"Tidak bisakah kita makan dulu.? Lagi pula ini sudah hampir siang.." seru Jimin dengan wajah memohon.

Jungkook menatap Jimin datar "Jangan meminta sesuatu yang tak kan pernah ku lakukan, lagi pula aku baru selesai sarapan dua jam yang lalu dengan calon mertua ku.."

Jimin terdiam, kedua tangannya di bawah kolong meja mengepal kuat, apa ia tak salah dengar.? Jungkook baru saja mengatakan calon mertua, mata namja tampan itu tertutup sebentar dan kembali terbuka menatap Jungkook tajam "Kau sudah memiliki kekasih.?" desisnya tak suka.

Jungkook hanya menatap Jimin datar lalu berdiri dari duduknya dan merapikan jasnya "Jangan baper hanya karena aku menerima tawaran kerja sama ini, aku menerimanya karena kita memang sama-sama saling menguntungkan.." setelah mengatakan itu, Jungkook melangkah pergi keluar cafe.

Meninggalkan Jimin yang mati-matian menahan amarahnya, persekian detiknya, Jimin menatap kepergian Jungkook dengan sedih. Ia benar-benar merindukan sosok namja manis itu "Aku mencintai mu Jungkook, aku masih mencintai mu.." lirih Jimin sendu.

Inilah fakta, Jimin yang begitu mencintai sosok Jeon Jungkook. Dulunya, Jimin pernah menjalin kasih dengan Jungkook, mereka sama-sama saling mencintai, tapi hanya karena kehadiran Yoongi kembaran dari Jungkook membut Jimin lupa akan sosok sang kekasih untuk beberapa saat.

Painful Sacrifice [kth-jjk] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang