Setelah kabar kematianmu
Semalam mataku enggan terpejam
Kenangan-kenangan lalu tentangmu kembali menyapa
Bagai duri dalam daging, menusuk tajam
Sakit tak terkira
Dan pagi ini, alam seakan berempati
Tak ada matahari yang menyinari
Tak ada secangkir kopi yang menemani
awan hitam berarak sendu
Dengan tetesan sang embun yang menyelimuti bak rindu
Pagi berselimut duka
Kabar yang semalam terdengar menyisakan luka
Begitu teramat dalam, kehilangan seseorang yang pernah menyayangi serta peduli semenyakitkan ini ternyata.
Pagi berselimut duka
Tawamu yang hampir setiap hari kudengar kini tak akan lagi ada
Perhatianmu yang setiap saat ku rasakan kini sudah tak akan pernah lagi ada
Pagi ini hanya isakan tangis yang menemani
Kepergianmu seperti membawa separuh aku kedalam kenangan lalu
Saat dimana kau bercerita keluh kesah hidupmu
Yang bahkan tak akan aku mengerti
Sekuat apapun aku menguatkanmu
Kau hanya bisa tersenyum, sesekali menimpali
Kau tak pernah melawan sedikitpun saat perkataanku melukai hati.
Dan kini, pagi ini serta untuk selamanya
Kamu tak lagi ada
Selamat jalan sahabatku...
Semoga kau tenang dialam sana
YOU ARE READING
Semesta Tak Berjanji
Short StoryTak ingin banyak berkata Hanya ingin menempatkan sebuah rasa Pada tulisan yang nampak seperti nyata Ini bukanlah kisah bucin yang selalu kalian baca Melainkan kisah nyata dari sang pujangga Berharap ingin mmbawa kalian terhanyut pada setiap kata Y...
