PELUK AKU

694 70 5
                                    

Udah tahu jatuh itu sakit. Masih aja mau jatuh berulang kali.

_______

JANGAN LUPA VOTTE OIIII😁
Awas kalau gak votte😡 Author cium Ntar.. Hehe😂😂 Canda kali😉
Semoga sukak sama part ini😍
Kalau ada yang mau masuk gc-nya.. Klik link di bio aku, ya😉
💙💙💙

"Jadi.. Lu nyuruh kita ke sini ada apa?" tanya Disan saat mereka mulai menyantap pesanan mereka.

"Gini..." Tya menyeruput jus mangga dengan cepat.

"Si Salman nembak gua!!!" Imbuhnya antusias.

Uhuuk! Uhuuk!

"Dis? Lu kenapa?" Mardiyah mengelus punggung Disan.

"Lu serius, Ty?" tanya Disan tanpa menjawab tanya Mardiyah.

"Ini buktinya!" Tya menunjukan bukti chat-nya dengan Salman.

"Terus lu terima?" Yuyun bertanya.

"Yakan gua udah suka ama dia sejak la--"

"Jawab iya apa enggak apa belum Kuda!" Tegas Yuyun memotong ucapan Tya.

"Yaudah." jawab Tya singkat.

"Udah apa Nyet!?" Kini Windi yang gemes akan Tya.

"Ya gua terima." Tya mengembangkan senyumnya.

"Apa!?" Disan membulatkan matanya sempurna.

"Gua bilang sama dia gua terima. Mau jadi pacarnya."

"AMBYAAAAAARRRR! LOROH ATIKU TYAAAAAA." Disan mengusap wajahnya lemas.

"Kenapa?" tanya Tya bingung.

"Jagain calon pacar.. Eh! Maksudnya calon mantan pacar gua baik-baik, ya."

"Maksud elu?" Elsa menaikan sebelah alisnya.

"Ya.. Gua suka ama Salman. Cuma gimana, ya? Dia 'kan udah jadiam ama Tya. Gua mah armada aja."

"Armada apa lagi Disan?" Windi menoyor kepala Disan gemas.

"Asal dia bahagia." Disan memanyunkan bibirnya. "Sakit Njiir!"

"Elahhh... Tinggal bilang asal dia bahagia napa? Harus banget pakai armada segala?"

"Biar dramatis, Win." Disan menyengir.

"Gimana, ya, San? Gua gak tahu kalau elu suka sama Salman."

"Gapapa kali, Ty. Gua mah udah biasa suka sama orang. Yang penting gak sampai cinta."

Semuanya pun tertawa dengan penuturan Disan. Persahabatan seharusnya seperti itu. Jangan mencintai satu pria dan membuat salah satu dari kalian bermusuhan. Buatlah persahabat kalian menjadi komitmen di atas segalanya. Yang siap terluka demi bahagia yang lainnya. Yang siap menangis dalam diam agar yang lain tertawa. Yang siap mati tanpa diketahui agar salah satu menjadi hidup.

🍁🍁🍁

"Kita balik dulu, Din, Ndah." Pamit Tya setelah selesai acara ngumpulnya.

ES dan BATU  (TELAH TERBIT)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz