Obsession 14

2.4K 269 7
                                    





Seulgi melihat interaksi ketiga anaknya pagi ini di kolam renang hotel sambil sarapan. Dia sangat takjub dengan kemampuan renang Rowoon, padahal dulu waktu di umur yang sama dengan Rowoon dia masih belum mau belajar renang.

"Siapa yang mengajarinya? Dari kapan dia bisa?" tanya Seulgi ke Irene yang berada disebelahanya.

"Berenang?"

"Iya."

"Ayahmu dari umur 5 tahun." ucap Irene.

"Ooo."

"Kamu pintar berenang ketika seumuran Rowoon?" tanya Irene.

Seulgi menggeleng.

"Waeyo?"

"Umur 12 tahun aku sudah bisa, tapi waktu umur 6 tahun belum."

"Tidak ada turunan darimu ya Rowoon itu. Apa dia bukan anakmu ya."

"Ada, dia sekarang sangat tinggi. Dulu waktu kecil aku juga tinggi segituan."

"Tidak, itu karena dia pintar berenang."

"Terus Rowoon ini anak aku apa anak dari orang lain?" tanya Seulgi dengan wajah cengonya.

Wajahnya seperti orang tolol tapi juga dia sedang serius dengan pertanyaannya.

"Anak orang lain." balas Irene yang masih ingin membuat mengerjainya.

"JINJJA?"

"Kamu saja tidak sayang dulu."

"Hhhh. Itu kan dulu, sekarang tidak. Maaf aku baru menyadari kesalahan ku sekarang."

"Tidak apa, daripada belum sama sekali dan terlambat sebelum dia balik membencimu."

"Tidak mungkin, Rowoon tidak seperti itu." ujar Seulgi menggelengkan kepalanya tidak mau Rowoon berubah.

"Setiap orang kan bisa berubah, dulu kamu juga tidak seperhatian itu padanya. Sama juga dengannya yang bisa berubah kapan saja."

"Terus ini aku masih salah?"

"Aku tidak menyalahkanmu."

"Lalu kalau bukan menyalahkanku, apa maksudnya?" tanya Seulgi lalu berpindah posisi jadi duduk disebelah Irene dan menciumnya tanpa jeda sekalipun.

Untuk jomblo yang melihat kemesaraan mereka didekat kolam renang itu langsung pergi.

••

"Kemana kita hari ini?" tanya Jaemin.

"Pantai." balas Rowoon.

"Tadi pagi kita sudah bermain air."

"Tidak apa Jaemin-ah. Yang mencuci bajumu juga bukan kamu." ujar Rowoon.

"Appa!" panggil Jennie.

"Nde?"

"Kenapa nama depan kami J dan Rowoon oppa itu R?." tanya Jennie.

"Itu karena spontan saja. Lagian namanya juga keren kan." balas Seulgi.

"Kenapa tidak J?"

"Tidak kepikiran." ujar Irene.

••

"Appa, apa perjalanannya masih jauh?" tanya Jennie.

"Ada apa memangnya?" tanya Irene.

"Aku ingin ke toilet."

"Didepan ada minimarket." ujar Rowoon.

Seulgi membelokkan setirnya ke minimarket untuk mengantarkan Jennie.

O̷B̷S̷E̷S̷S̷I̷O̷N̷ [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang