"pukul tiga pagi."
"terus kenapa?"
"masih gelap"
"ya terus?"
"enggak ada matahari"
"ya terus?"
"enggak ada bintang juga"
"ya terus kenapa?"
"enggak bisa lihat apa-apa."
"pas di kandungan juga gelap, enggak kelihatan apa-apa"
"ya itu lain!"
"lain apanya?"
"di kandungan kan belum pernah lihat matahari!"
"ya, lalu?"
"tidak ada lalu, lalu. yang lampau biarlah ada di belakang!"
"gelap sekali"
"di luar angkasa juga gelap. hitam tanpa cahaya"
"ada lagi yang lebih gelap, kok"
"apa?"
"hidup tanpa harapan"
"emangnya harapan kayak cahaya?"
"barangkali"
"kecepatannya 3 x 10^8?"
"tidak ada yang tahu"
"terus kenapa kayak cahaya?"
"enggak tahu, asal bicara saja"
"gelap betul malam ini"
"memang"
"tapi semoga besok, masih ada pagi"
"ya pasti ada pagi lah!"
"kan tidak ada yang tahu."
"benar juga. tapi memang betul betul gelap ya"
"biar saja. nanti juga tuhan ganti dengan cahaya yang baru."
[9/3/2020]
YOU ARE READING
mo • no • log
Poetry"gelap sekali di sini" "enggakpapa. perjalanannya baru saja dimulai" "kalau nanti kecapekan di jalan, bagaimana?" "kalau gitu, istirahat. kemudian, jalan lagi. setiap terowongan pasti memiliki ujung, setiap gelap pasti akan menjumpai terangnya" "aku...
