Prolog

2.4K 107 2
                                    


Annyeong yeorobun....
Semoga suka sama cerita ini.

Happy reading....

---------

Aera POV

Aku membuka mataku dan melihat sekeliling. Ruangan yang begitu asing yang aku lihat saat ini, dimana sekarang aku hanya berada di sebuah ruangan putih tanpa aja jendela, pintu, maupun ventilasi udara. Tapi aku bingung bagaimana bisa aku bernafas di ruangan hampa ini?

Aku mulai bediri dari posisi tidur ku yang tertidur di lantai dan mengamati setiap sudut ruangan tersebut. Warna putih di setiap sudut ruangan dan cahaya terang yang entah dari mana mengisi kehampaan ruangan ini.

Kakiku mulai berjalan menyusuri setiap bagian ruangan bernuansa putih tersebut untuk mencari jalan keluar, tapi apa daya, tak ada celah sedikitpun untuk keluar.

Tak terasa, air mataku terjatuh membasahi pipiku. Ini selalu terjadi pada diriku saat dalam keadaan ketakutan seperti ini.

Aku juga baru menyadari jika baju yang aku kenakan juga berbeda. Dari baju tidur yang memiliki corak bunga menjadi sebuah gaun putih tulang yang begitu indah dan elegan, seperti gaun seorang putri kerajaan.

Aku terduduk di tengah-tengah ruangan tersebut sambil menangis seseguhan di sana. Air mataku tak berhentinya untuk tidak menangis, tubuhku bergetar hebat di tengah ruangan hampa ini.

Sebuah tangan kekar memegang pundakku, segera aku menoleh ke arah belakangku. Betapa terkejutnya diriku saat melihat seseorang yang tengah tersenyum kotak melihatku.

"Aera

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

"Aera.. " panggil orang tersebut kepada ku

"Taehyung oppa.. " sahutku

Entah kenapa, aku bisa mengetahui nama orang tersebut padahal aku tidak mengenalnya sama sekali. Entah kenapa aku merasa memiliki hubungan dengannya. Hatiku terasa begitu sakit saat melihat wajah lelaki di depanku ini.

Orang yang aku panggil Taehyung tersebut tersenyum dan langsung memelukku erat, dengan ragu aku membalas pelukannya. Air mataku terjatuh kembali seakan aku merindukan sosok yang memeluk ku ini.

Tubuhku terasa bertambah berat seperti ada seseorang lagi yang memelukku dari belakang. Aku menoleh ke belakang dan benar saja, ada yang memelukku dan wajahnya ia benamkan di celuk leherku. Aku seakan tidak asing dengan orang ini.

Ia mendongakkan wajahnya menatapku, lagi dan lagi aku terkejut saat aku melihat orang itu. Dia orang yang selalu aku rindukan.

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.
The Wings Of My Protective Prince Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum