(7). The Reason And Call Us 'Oppa'

719 53 7
                                    

Annyeong

Please Vote and Comment

Kuy baca chapter ini...

-----------------------


Sudah 6 minggu Aera, Yoora, dan Ara merasa tidak nyaman dengan keadaan ini. Semua ini disebabkan oleh ketujuh namja yang notabenya menjadi guru mereka.

Mereka setiap hari selalu mengawasi ketiga gadis itu, walau tak semuanya, kadang bergantian. Tapi tetap saja ketiga gadis itu mereka risih karena mereka selalu mengikuti entah ingin berbelanja di supermarket maupun ke kedai untuk membeli kopi.

Sungguh, mereka sudah seperti seorang buronan yang diikuti terus oleh mata-mata polisi. Sungguh menyebalkan!.

Hari ini adalah hari minggu, dimana hari yang tepat untuk beristirahat sejenak dari rutinitas biasanya. Hal tersebut juga berlaku bagi 3 gadis cantik yang sedang berkumpul di ruang tamu sambil menonton tayangan TV ditemani minuman dan cemilan.

"Rasanya aku tidak ingin keluar rumah sama sekali " ucap Yoora tiba-tiba

"Iya, aku juga bingung kenapa ketujuh ssaem kita mengikuti setiap hari kemanapun kita pergi " lanjut Aera sambil meminum coffee nya

Jangan ditanya kenapa, Aera adalah gadis pecinta kopi, tak heran hampir setiap hari ia meminum kopi. Aera memang pecinta kopi, tapi sebenarnya ia hanya menyukai beberapa jenis kopi. Tapi jangan khawatir, jenis kopi kesukaan Aera yakni coffee milk, americano, latte, espresso, dan cappuccino saja.

"Aera, apa kau tidak bosan minum coffee? " tanya Ara sambil memakan keripik kentang

"Ani, aku menyukai coffee sudah sejak umur 9 tahun, jadi sulit bagiku untuk lepas dari coffee " jawab Aera kembali meminum coffee nya

"Perutmu bisa sakit jika terus-menerus meminum coffee, Aera " nasihat Yoora, tapi yang namanya Aera dia tidak mendengarkan nasihat itu, karena semakin ia menjauh dari minuman kesukaannya, maka percuma dia akan kembali ke prinsip awal.

"Aera, kau dengar tidak?! " geram Yoora

"Hmm " respon Aera

"Dasar! Punya dosa apa aku memiliki dongsaeng aneh seperti mu! "

Sementara Aera tak memperdulikan ucapan mereka, ia hanya fokus pada handphone dan minuman serta cemilannya.

Kalau bukan dongsaeng ku, udah aku lempar kamu ke kandang macan! -kesal Ara dalam hati

"Jangan lempar aku ke kandang macan eon, aku masih sayang nyawa " celetuk Aera tiba-tiba

"Eh? "

Bagaimana ia tahu? Apa dia punya kekuatan istimewa? -batin Ara bertanya-tanya

"Aku manusia biasa " ujar Aera

What!!!

"Kau ini berbicara dengan siapa sih? " bingung Yoora. Sementara Aera hanya mengedikkan bahunya

..................

Keesokan harinya, semuanya berjalan seperti biasa dan ketiga gadis itu tetap di ikuti oleh 7 namja, siapa lagi kalau bukan Bangtan.

Sampai di dalam kelas pun mereka tetap diikuti. Salah satu dari mereka selalu berjalan melintas di depan kelas dan menatap bangku belakang. Para gadis yang melihatnya begitu senang dan berteriak histeris, tapi tidak dengan ketiga yeoja itu yang merasa begitu risih dengan hal itu.

Sangat menyebalkan!!

"Aku lelah! Kenapa mereka selalu mengawasi kita? Kita bukan seorang tahanan! " kesal Aera sambil memukul meja untuk meluapkan kekesalannya

The Wings Of My Protective Prince Where stories live. Discover now