I

2.5K 247 139
                                    

🌟 Mingi x Hongjoong 🌟

. . .

Genre : Omegaverse/ABO, AU, BL, School-life

Rate : R

. . .

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.

. . .

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Dari semua senior kelas dua belas yang dikenal Mingi, Kim Hongjoong adalah yang paling membuatnya bertanya-tanya.

Seniornya yang satu itu bukan alpha. Orang-orang bilang Hongjoong seorang beta. Namun, menurut tebakan Mingi, ia percaya Hongjoong adalah omega. Sebab, terkadang ia sesekali mencium aroma feromon di sekitar Hongjoong—baunya seperti bunga Lilac yang bercampur vanilla—dan umumnya beta tak mengeluarkan feromon.

Akan tetapi, kendati bukan dari kalangan alpha, Kim Hongjoong terbilang berani. Dia tak serta-merta menundukkan kepala di hadapan kaum alpha, bahkan mungkin tak akan segan untuk melawan kalau diperlukan. Tak ada pula yang berani memusuhinya. Tentu saja. Selain karena memang cukup populer dan banyak dikagumi, semua tahu Hongjoong berpacaran dengan Park Seonghwa, seorang pure alpha dari kelas dua belas yang menjabat sebagai ketua komite siswa.

Di mata Mingi sendiri, Hongjoong adalah sosok anak laki-laki yang supel. Dilihat dari bagaimana pemuda tersebut berinteraksi dengan sekitarnya, kelihatannya di baik. Sebagai kakak kelas pun Hongjoong cukup ramah. Hanya saja, entah mengapa dia agak galak kepada Mingi. Benar, cuma Mingi seorang.

Sebagai contohnya saat kegiatan ekstrakurikuler.

Mingi bergabung dengan klub voli sejak kenaikan kelas, yang mana secara kebetulan Kim Hongjoong adalah kaptennya. Di hari pertamanya, Mingi sudah mendapat semburan dari sang kapten hanya gara-gara kesalahan kecil. Demi Tuhan, waktu itu Mingi cuma salah menerima service dari Hongjoong, dan anak lelaki itu menceramahi Mingi seperti alpha yang satu ini telah menghancurkan masa depan sekolah mereka di kejuaraan besar.

Mingi juga pernah tak sengaja menumpahkan minuman ke meja Hongjoong saat jam makan siang di kantin. Dia meminta maaf. Namun alih-alih menerima permintaan maaf tersebut, Hongjoong justru membanting sumpitnya ke meja dan melenggang pergi tanpa berkata-kata sesudah memberikan tatapan tajam menusuk kepada Mingi.

Semua setuju sikap Hongjoong agak berlebihan pada waktu itu.

Yang paling membekas bagi Mingi adalah saat ia terlambat datang ke kegiatan latihan pekan lalu. Hongjoong mengatainya tidak becus dan sempat mencerca, “Kenapa kau tidak keluar saja dari timku? Akan lebih baik kalau kau enyah dari hadapanku.”

Bukan kata-kata Hongjoong yang menohok Mingi, tapi caranya berkata-kata. Hongjoong selalu bersikap ramah pada semua orang, tapi hanya dingin pada Mingi. Sorot mata Hongjoong yang ceria, entah mengapa selalu menatap Mingi dengan tatapan mendakwa nan muak. Seolah-olah keberadaan Mingi saja sudah menyalahi berbagai aturan di kehidupannya.

Memang harus Mingi akui dialah yang salah kala itu. Dirinya sendiri yang lalai. Akan tetapi, ia tetap berpendapat bahwa Hongjoong agak keterlaluan padanya. Ia sakit hati betulan. Padahal, Mingi ini alpha. Kim Hongjoong tak lebih dari seorang beta—atau mungkin malah omega—berani-beraninya laki-laki itu menyinggung harga diri Song Mingi.

Never Ending Fantasy | ATEEZ Minjoong [COMPLETE]Where stories live. Discover now