"Semua ada alasan. Aku disini salah satunya untukmu."~~~
Hina memberanikan diri keluar dari agensi tengah malam setelah berlatih hingga 12 jam lamanya. Tidak cukup melelahkan, dirinya sudah sangat terbiasa. Hina sudah meminta izin pada Koeun dan dengan senang hati Koeun menawarkan diri untuk menemaninya tapi, Hina memilih untuk pergi sendiri. Hina ingin bertemu dengan seseorang yang cukup lama tak ia temui karena kesibukannya.
Hina berjalan sendiri, sepanjang trotoar ia melihat sekeliling. Cukup ramai karena sekarang adalah weekend. Hina berdoa semoga penyamarannya tidak akan ketahuan.
Hina sempat mengira tidak akan ada banyak orang yang mengenalinya. Beberapa kali Hina berani keluar tidak memakai penyamaran dan berakhir dengan tertangkap oleh kamera para fans. Tapi, walau begitu ia merasa tidak banyak yang berubah dalam hidupnya. Walau ia sudah diperkenalkan ke publik, walau ia sekarang sudah berstatus sebagai SM Rookies tidak membuat perubahan yang signifikan dalam hidupnya.
Pada kenyataannya ia tetap difase ini. Berlatih keras di ruang bawah tanah yang entah kapan akhirnya dapat berada di atas stage debutnya. Terkadang, Hina tak ingin berharap banyak.
Hina merogoh sakunya meraih handphone yang ia bawa. Terdapat pesan singkat di sana.
Jae.
Aku sudah disini hina. Cepatlah datang aku kedinginan.Hina menyunggingkan senyum singkat lantas terkekeh. Ada-ada saja, pikirnya. Sekarang sedang musim panas. Walau malam pun kadang Hina suka merasa kepanasan.
Hina mempercepat langkahnya hingga ia sampai di tempat yang ia tuju. Sebuah taman bermain di dekat perumahan elit adalah tempat favorit mereka untuk bertemu. Hina melihat Jaemin di sana, di atas ayunan yang dijadikan tempat duduk olehnya.
Ya, Hina akan menemui Jaeminnya.
Tapi, mengapa ia sendirian? Tumben sekali, Pikir Hina sembari berjalan ke arah tengah taman.~~~
Koeun, Lami dan Ningning serta Herin memercepat langkah kaki mereka agar segera sampai di dorm. Sesampainya mereka di dorm, semua menuju ke tempat ternyamannya masing-masing. Ada yang langsung ke kamar dan ada pula yang masuk ke kamar mandi terlebih dahulu. Hari ini tidak ada Hina yang biasanya akan berbicara lembut pada Lami dan Ningning sebelum tidur dengan kata "jangan lupa meminum susu kalian!" dan berakhir dengan sautan suara lengking Ningning yang mengatakan bahwa mereka bukan anak kecil lagi.
Koeun berjalan kearah dapur untuk mengambil minum. Sebenarnya Koeun ingin menemani Hina tadi dengan alasan khawatir pada Hina jika harus berjalan sendirian. Tapi selain itu, Koeun juga ingin bertemu Mark yang biasanya menemani Jaemin untuk sekedar mengunjungi Hina dan yang lain. Rasanya lama sekali tidak bercengkrama mengenai banyak hal dengan lelaki itu.
Koeun menemukan Herin duduk termenung di kursi dapur dengan ponsel yang masih menyala. Aneh.
"Kau sedang memikirkan apa Herin-ah?" pertanyaan Koeun yang tiba-tiba mampu membuat Herin tersentak dari renungannya.
"Ada apa? Kau lapar Herin-nie?"
Koeun berkata dengan nada menggoda salah satu magnae line itu. Dan dibalas oleh cengiran lebar dengan cacat terindah milik Herin —Lesung pipi yang manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are We? Forever(End)
Teen FictionDulu, aku pikir kita semua akan bersama selamanya. Setelah kita melewati masa kecil, kita berantakan dalam kehidupan yang sempit dan gila ini. Mimpi yang penuh warna warni, semuanya meluap dalam genggaman kedua tanganmu. Tetaplah genggam impian itu...