I. Spring | Six

8.5K 615 169
                                    

Holaaa...

Happy Reading~
🌸🌸🌸🌸🌸

My fav song:
🎶QUEEN - Love of My Life🎶

My fav song:🎶QUEEN - Love of My Life🎶

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Louis Miller?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Louis Miller?"

Vander memandang ke arah pria bersurai perak  dengan bathrobenya dan Chloe bergantian. Ia tak tahu kalau masa lalunya kini bisa berubah menjadi mimpi buruk. Dan seperti dejavu.

Lagi. Ia menemukan pria yang ia kira sahabatnya itu menjadi benalu di hidupnya.

Pria bernama Louis itu terkejut, "Vander? Is that you? Kau bersama...Chloe?" Memerhatikan penampilan baru Vander yang dengan kacamata.

Tak lagi berlari seperti masa lalu. Vander maju selangkah dan memberi pukulan telak pada rahang Louis.

"Terima kasih untuk kembali karena aku belum memberi salam perpisahanku dengan benar dulu. Goodbye, jerk!"

Setelah merubuhkan Louis yang tak bisa berkutik, Vander beralih ke arah Chloe. "Mulai detik ini. Jangan pernah mengusik hidupku lagi atau aku tak segan-segan menyakitimu!" Lalu beranjak pergi dengan sebelumnya menubrukkan bahu Chloe terlebih dahulu.

Ia muak dengan segala kenangan masa lalu. Dan entah kenapa, malam ini Vander seperti terlempar kembali ke lubang hitam itu.

Kalau biasanya ia akan berlari untuk menghindari segalanya. Kini Vander mulai menetapkan hati untuk menghadapinya.

At your own risk!

Sedikit merasakan sakit untuk menyembuhkan luka sepertinya tak masalah. Daripada membiarkan luka itu menganga dan tak mengobatinya. Mulai detik ini Vander akan memperbaki segala kesalahannya. Tanpa melupakan langkah pertama pastinya.

Heal yourself, first. The rest will come later.

Vander akan mengikuti kata ayahnya kali ini. Menjadi lelaki sejati bukan hanya bisa memperbaiki dirinya sendiri tetapi tentang berani mengakui segala kesalahan dan tak menghindar dari masalah yang dihadapi. Dan yang paling penting adalah tidak gengsi untuk mengucapkan kata maaf.

BEHIND THE BEAST [End]Where stories live. Discover now