陳情 Story V

2.7K 211 2
                                    

Waktu semakin larut,  Lanzhan mengajak weiying menuruni bukit. Dia tidak ingin murid2nya menunggu terlalu lama. Sesampainya Dibawah dia disambut tatapan penuh tanda tanya dari Shizui dan Jingyi. Dengan ragu2 mereka bertanya "Hanguangjun... sambil melirik ke arah weiying, Siapakah Tuan muda ini? Apakah dia akan berburu bersama kita? Dia
" Weiying " Sahabatku. Kemudian Shizui dan Jingyi menunduk memberi salam. Setelah itu mereka berjalan melanjutkan perburuan malam.

Selama perburuan berlangsung weiying tak pernah lepas dari pandangan Lanzhan. Terlebih setelah perpisahan yg begitu lama dan menyisakan banyak penyesalan bagi Lanzhan. Baginya melindungi pemuda manisnya adalah jauh lebih penting daripada nyawanya.

Perburuan pun selesai, mereka semua kembali ke awan peristirahatan. Lanzhan pun berusaha mengajak weiying untuk kembali bersamanya. Sepanjang perjalan Lanzhan tak henti2nya menatap ke arah weiying, sampai yg ditatap pun terasa.
"Lanzhan....... suara weiying memecah keheningan. Bolehkah aku bertanya sesuatu? Kemudian Lanzhan menghentikan langkahnya menghampiri weiying. Apa yg ingin kau tanyakan, sambil menatap tajam namun dengan sudut bibir tersenyum. Weiying pun membalas tatapan Lanzhan dengan senyuman manisnya membuat Lanzhan tersipu malu. Tak dapat disembunyikan ada rona merah di pipinya. Sudah lama sekali Lanzhan tidak melihat senyuman pemuda manisnya.

Lanzhan....  bagaimana kau mengenaliku? Weiying merasa begitu penasaran bagaimana Sahabatnya bisa mengenali dirinya. Sedangkan saudaranya saja tidak bisa mengenali nya. Weiying, Apakah kau benar2 tidak tau bagaimana aku bisa mengenalimu. Tentu saja,..... kalau aku tau aku tidak akan bertanya padamu. Jawab weiying sambil mengerucutkan bibir nya. Namun Lanzhan semakin tersenyum melihat ekspresi weiying, Kemudian menjawab " Kau telah memberitahuku terlebih dahulu". Weiying semakin tidak mengerti dengan jawaban Lanzhan.

Karena merasa tidak puas dengan jawaban Lanzhan,  weiying pun menanyakan lagi alasannya sambil menarik tangan Lanzhan. Namun tanpa disadari weiying menarik tangan Lanzhan dengan kuat sampai ia terjatuh tepat diatas weiying. Sontak semua yg melihat nya terkejut, termasuk Sizhui dan Jingyi. Mereka saling melirik satu sama lain Kemudian tersenyum.

Merasa diperhatikan, Lanzhan pun berdiri sambil menarik weiying bersamanya. Ada semburat merah di wajah weiying Karena menahan malu.
"Ah..Lanzhan.........  De bu qie" Aku tidak sengaja menarikmu, sahut  weiying gugup.
Lanzhan hanya membalasnya dengan tatapan. Membuat weiying bergumam " Lanzhan..... Lanzhan kamu masih begitu dingin meski sudah bertahun2 lamanya"

Seperti ikatan batin seolah2 Lanzhan bisa mengerti apa yg difikirkan pemuda manisnya. Kemudian dia berucap "Weiying...aku ingin  menjadi lebih hangat dan itu hanya untukmu". Bagaikan disambar petir hati weiying mendengarnya. Dengan wajah tersenyum Kemudian mereka kembali melanjutkan perjalanan.

Sesampainya  di awan peristirahatan Lanzhan membawa weiying ke Jingshi. Sudah begitu lama sejak terakhir kali ia datang untuk menghafal aturan Lan Guzu bersama Ah Cheng dan Shijienya. Ketika berjalan menuju Jingshi weiying teringat kembali semua memori, tidak dipungkiri dia begitu merindukan Shijienya. Namun semua itu hanya tinggal kenangan.

"Weiying........ suara Lanzhan menyadarkan lamunannya. Weiying pun melihat ke arah Lanzhan, tanpa aba2 Lanzhan langsung menggendong weiying di punggungnya. Weiying begitu terkejut dan berusaha menolak, Namun tidak direspon.
"Lanzhan..... kenapa menggendongku? Protes weiying,  Namun Lanzhan tetap berjalan sambil menjawab " kakimu terluka jadi jangan terus memaksakan untuk berjalan". Weiying terkejut bagaimana Lanzhan tau kalau kakinya terluka.

"Flashback, ketika dipuncak Dafan Ah Cheng mencambuk zidian ke arah kaki weiying sampai dia jatuh terguling. Ketika itu Lanzhan sudah melihat luka di kakinya Namun tak berani menegur, Karena dia tau weiying tipe yg keras kepala. Sesampainya di Jingshi Lanzhan menyuruh Weiying tinggal bersamanya. Awalnya dia menolak, tetapi hatinya berkata lain.Bukankah dia juga merindukannya, begitulah hatinya berbisik.

"Baiklah Lanzhan......  aku akan tinggal disini bersamamu. Sontak Lanzhan tersenyum dengan jawaban weiying, Karena setelah ini dia bisa melihat pemuda manisnya setiap hari. Dia bisa benar2 melindunginya tanpa rasa penyesalan.

Hari semakin larut, semua orang sudah memejamkan mata, Namun tidak untuk Dua insan ini. Pertemuan mereka setelah sekian lama masih menyisakan sejuta kerinduan. Hal itu membuat keduanya masih terjaga, meski mereka merasakan lelah Karena perburuan malam.

"Seuntai rindu sudah menari diatas batasnya.......
Menggerakan jari jemari memetik indahnya nada.......
Lantunan inquiri bergema alunan "Wuji"......curahan hati untuk dinginnya Jingshi "


                   CHENQING,  5 Januari 2020

Dorable of Yizhan (END)√Where stories live. Discover now