[TAMAT] One Night, One Day, One Year, One Lifetime [Terjemahan Bahasa Indonesia]

Four

Bibir Gao Fei lembut dan lebih manis daripada desert mana pun yang pernah aku makan sebelumnya. Dengan keakraban, aku membuka mulutnya, menggigit bibir bawahnya. Aku suka menciumnya dengan cara ini, menggigitnya. Tanganku, yang melilit tubuhnya, mengencang. Pada saat ini, aku berharap dengan sungguh-sungguh bahwa Gao Fei dan aku adalah entitas yang tak terpisahkan yang sama, tidak pernah tercabik atau terpotong.

Segera, Gao Fei tidak bisa lagi menekan keinginannya, jari-jarinya yang panjang melilit bagian belakang kepalaku, mendorongku kembali ketika tubuh kami melengkung lebih dekat ke arah yang lain. Tangannya, meluncur melewati pakaianku, membuat kontak dengan tubuhku ketika mereka berkeliaran di kulitku.

Setiap kali kami bercinta, meskipun Gao Fei tidak memperlakukanku dengan kekerasan, tetap saja, ia akan membuatku sakit pada hari berikutnya.

Ketika aku menghadiri acara kumpul-kumpul perusahaan Gao Fei bersamanya, aku mengenakan pakaian biasa dan sederhana. Tapi aku sangat menyesal, menyadari bahwa ini tidak menghalangi atasan Gao Fei untuk mengenaliku. Aku tidak tahu apakah dia diberkati dengan pikiran untuk melihat permata di antara batu, atau jika dia memiliki pikiran sederhana yang tidak dapat melihat masa lalu yang jelas, tetapi hasil akhirnya tetap tidak berubah. Meskipun aku hanya ingin menjadi istri Gao Fei yang berbakti dan bukan ketua dewan direksi di kota ini, semua kolega Gao Fei tidak dapat melihat keinginan sederhana ini.

Setelah ayahku meninggal, aku menggantikannya menjadi direktur boneka di perusahaannya, tetapi aku benar-benar hanya seorang boneka - seorang direktur dalam nama. Aku tidak memiliki energi yang dibutuhkan untuk mengelola perusahaan, aku juga tidak ingin membuang waktu untuk hal-hal yang tidak terkait dengan Gao Fei.

Tetapi aku masih meremehkan cara orang condong ke arah orang kaya dan berkuasa. Ketika aku menangkis keinginan mereka, aku merasa sangat bersalah - aku jelas bukan protagonis, tetapi aku dikelilingi oleh lautan orang yang berkerumun ke arahku. Tak berdaya, mataku mencari-cari Gao Fei di antara orang-orang yang tak ada habisnya.

Akhirnya, aku menemukannya.

Dia berdiri di luar kerumunan, gelas anggur di tangannya. Saat mata kami bertemu, bibirnya terangkat dengan senyum yang aneh, cemoohan dalam tatapannya terbuka.

Ini bukan Gao Fei yang aku tahu.

Tiba-tiba, aku merasa seolah-olah telah melakukan kejahatan keji. Bahkan ketika aku berjuang untuk membebaskan diri dari kerumunan, bergerak melewati dinding orang-orang yang berkumpul di sekitarku untuk mencari Gao Fei, sosoknya sudah menghilang dari bidang penglihatanku.

Ketika kami akhirnya kembali ke rumah, kata-kata pertama yang dikatakan Gao Fei kepadaku adalah, "Selamat. Nona He, tidak, saya harus mengatakan, Ketua He, Anda telah berhasil mengganggu bahkan dengan pekerjaan saya."

Aku menegang, es dalam kata-katanya melengkung di hatiku. Aku bahkan belum melepas sepatuku. Aku tidak bisa memakai sepatu hak tinggi, tetapi untuk Gao Fei, malam ini, aku telah memakainya selama lima jam berturut-turut. Bagian bawah tumitku dikotori oleh tanah sejak aku menyeberang bunga untuk mengejarnya.

Aku menggigit kukuku, tidak tahu harus berkata apa sebagai respon.

Pada akhirnya, aku menurunkan tatapanku dan berkata, "Gao Fei, aku mencintaimu."

Setiap kali aku kehabisan kata-kata dan bingung menjelaskan diri sendiri, aku hanya akan mengatakan, "Gao Fei, aku mencintaimu." Ketika aku mengulangi kalimat sederhana ini berulang-ulang, aku berharap suatu hari, Gao Fei akan dapat memahami perasaan paling tulus dalam diriku.

Tapi aku hanya menerima kekecewaan. Berkali-kali, kata-kataku tidak berpengaruh padanya.

Gao Fei bertindak seolah-olah dia telah mendengar lelucon paling lucu di dunia. Ketika dia berdiri di tangga paling atas, dia menatap ke bawah ke arahku, senyumnya semakin memikat. Untuk sesaat, sepertinya angin malam yang samar-samar akan menyebabkan Gao Fei naik ke Surga sebagai malaikat.