Chapter.9 -- Teman Baru

6 0 0
                                    

Kita sudah masuk kedalam Moll itu bersama lain, moll nya terlihat sepi tanpa suara maupun Zombie. "Huh? Perasaan klo di film, moll yang paling banyak zombie nya deh"  Naura berkata,  kita semua heran kenapa di moll sangatlah amatlah sunyi. "ya bagus juga sih sepi, ayuklah sekarang kita ganti baju dan ngambil persediaan ada keranjang nih ambil atu atu" Jahra berkata dan memberi semua nya satu keranjang. "emang satu keranjang cukup ya?" Yasser berkata, namun saat di meihat kearah yang lainnya sudah menghilang entah kemana. ke alam baka kali ya, anyway. 

sesaat aku sedang berjalan bersama Nisa, kita berdua sudah berganti pakaian. Nisa mengenakan celana hiking beige, sepatu boot hitam, jaket hitam dengan dalaman army dan topi hitam biasa yang tergantung beberapan ring silver. sedangkan aku memekai celana hitam dan selain nya berwarna army kecuali sepatuku yang coklat tua. "kita akan kembali atau gimana, keranjangku baru setegah penuh nih" aku berkata, nisa pun melihat kearah ku dan berfikir sebentar. "mau ke gramedia di sana gak? siapa tau gitu bosen tros pengen baca buku" Nisa berkata, aku pun setuju dan kita berdua sampai di gramedia.

saat disana kita bertemu Jahra yang sedang memborong pulpen serta buku catetan. "Kalian disini juga ya?" Naura tiba tiba muncul di belakang kita, kita hanya bisa bilang iya sampai di semperin Jahra. "bagus, kalian udah di sini. nah pake nih solatip klo gak mau terinfeksi yak" Jahra berkata dan melempari  kita solatip item. "Jah lukira kita pengen perang apa yak, gak usah pake solatip segala" Aku berkata dan memberi selotip itu ke Nisa.

"pake. yang gak pake, tros tiba tiba dateng ke kelompok ngeluh sakit sambil berdarah langsung gw tebas lu" Jahra berkata dan meninggalkan kita. yah seperti biasa mengancam tapi gak ngapa-ngapain. "kamu pengen ngapain tadi kesini?" Nisa bertanya. "gak jadi deh balik aja yuk ke mobil, yang lain pasti udah ke situ" Aku berkata, dan kita berdua sampai di mobil. ternyata yang lain emang udah berkumpul di mobil. "Akhir nya pada dateng juga, lama amat sehh" Anisah berkata, sabil memasukan keranjang ke dalam mobil. "maap, gak tau lama" Nisa berkata dan menghampiri mereka.

tapi saat aku menghampiri mereka terdengar suara *Dugh* entah dari mana. "kalian dengar itu?" Yasser berkata, beberapa dari kita menganguk dan beberapa lansung mendorong Jahra kedepan untuk menghadapi para zombie yang mungkin akan datang. dan saat menyadarinya dia lansung berteriak. "LAH KOK JADI GUWE?! GOBLOK AJE LU PADA GAK NGASIH GUWE KAPAK! AWAS AJA LU YA SAMPE GUWE MATI!!" Jahra berkata, orang nya beronta ronta. tapi dari sumber suara itu ternyata terlihat seseorang dari belakang sebuah mobil. "hallo... kamu itu orang kan? kamu bukan zombie kan? kalau bukan jawab aja" Anisah berkata, dia menyorot senter ke arah orang itu. senternya entah muncul dari mana, mungkin dia ambil di dalam kali yak?.

"itu..." aku bergumam sediri saat aku menyadari bahwa orang itu terlihat seperti syakira, dan di belakang nya terlihat ada seorang lagi yang mirip dengan riani. "k kalian... ini aku sama riani! kalian ada disini! Ini aku syakira dan riani!" Syakira terdengar suaranya semakin membesar, dan mulut nya lansung di tutup oleh salah satu lelaki yaitu whisnu. "thanks whis.. semoga tuh zombie pada gak denger" Raffa berkata dan melihat sekeliling, untung tidak ada zombie yang datang.

"kalian gimana caranya kamu sampe kesini?" Azizah bertanya, saat Syakira dan Riani dibawa mendekat kepada mereka, kedua nya terihat babak belur tapi tidak ada luka yang di sebabakan zombie atau sebagai nya. "sebenernya kita itu disini udah dua minggu yang lalu, kan pas waktu sekolah waktu itu aku sama Syakirah kan izin. dan pas waktu kita tiba di moll ini tau tau ada zombie pada bermunculan" Riani berkata. Ines memberikan mereka dua set baju, dan berkata kalau mungkin ukuran nya pas ya. "jadi kalian selama ini ngumpet dimana?" Naura bertanya, Syakira lalu menunjuk kearah sebuah mobil hitam. "kita ngumpet di mobil itu, tadi nya ada orang lain tapi kita udah gak melihat dia lagi sehabis dia pergi keluar" Riani berkata. yang lain cuma berasumsi kalau orang itu sudah lama meningal.

"kalian mau ikut kita aja gak? Nis lu bisa nyetir kan, mobil nya metik nih" Jahra berkata, keduanya hanya mengangguk dan akhir nya Nisa bertugas untuk menyetir mobil yang baru mereka dapatkan. "gw gak bisa komen ya? ok.." aku menepuk pundak nya Nisa. "ya.. jadi pesuruh lagi kamu nak, aku turut prihatin" aku berkata dan menaruh barang-barang yang ku ambil di bagasi mobil. "karena mobil nya ada tiga Nisa sama Naura disitu tuh yang mobil item ya no complain yak cowok semua sisa nya di situ juga" Aku berkata, dan masuk mobil.

"Kita sekarang kemana?" Ipul bertanya, kita berdiam saja sambil berfikir. "mungkin kita keliling jakarta aja kali ya siapa tau ketemu orang yang idup" Jahra berkata dan kita pun setuju dan akhirnya pergi keluar dengan mobil masing-masing. kita menghubungi satu sama lain dengan video call. "kita kemana nih? monas aja kah?" Naura berkata dari saluran lain, aku di mobil bersama Jahra, Ines, dan Anisah. "iya ke monas aja ayak clear disitu" Aku berkata, dan menyetir kearah monas. "KITA UDAH SAMPAI PERMIRSA" Jahra berteriak dan keluar dari mobil. dia membawa kapak nya besama dia, yak gak khawatir-khawatir amat. dia mendekati monas dan kelihatnya ada orang berdiri tegak di situ.

::::::;::::::::::::::::::::::::::::::::::::;:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::;

suara itu mendekati ku, aku berharap semoga itu bukan zombie. aneh nya zombie ini tidak berseuara. apa zombie itu udah pergi? dia udah pergi kan? aku bertanya kepada diriku sendiri dan melihat keatas. "kamu bukan zombie ternyata ya..." orang yang berada di depan ku berkata, dia tidak terlihat asing bagi ku. "hey kamu bisa berbicara tidak? budeg ya?" orang itu berkata lagi, dia tiba-tiba memegang tangan ku dan menarik ku. "k kamu siapa..?" aku bertanya perlahann tapi sepertinya dia tidak mendengar ku. 

"aku ketemu orang nih aku, muka nya gak keliatan" orang itu berkata dan sepertinya ada orang lain yang menarik hoodie ku dari kepala ku. "kamu... namanya... eh bentar... Ines!" orang satu nya berkata lagi, sebentar... dia tadi bilang ines ya... "ines? kalian ada ines di sini?" alku berkata lagi  dan ines pun akhir nya terlihat. "eh? kamu kenal ines?" orang di depan ku berkta dan ines mendekat. "kamu.. Aisyah?". 

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

selesai pula dirikuuuuuu

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 09, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Zᴏᴍʙɪᴇ 7.1Where stories live. Discover now