8

167K 2.2K 56
                                    

Marvel menekan penisnya semakin dalam ke selangkangan Bellva.

"Vellohh.. umhh.. mau peganghh"

Tangannya sudah meraba perut Marvel dan tangannya berhasil memegang gundukan besar yang mengeras, dan dengan sendirinya tangannya mulai mengelus dan sedikit menekan nya.

"Akkh--- Vello--ooh--ahh ahh enakh-- hnghh--"

Tangan Bellva yang semula di penis Marvel langsung dijauhkan dan menekan kepala Marvel semakin dalam ketika gigi Marvel menggigit putingnya.

Rasanya sakit, tapi nikmat dalam waktu bersamaan. Ia semakin membusungkan dadanya, agar Marvel melahap payudaranya.

Marvel membawa kedua tangan Bellva keatas kepala Bellva. Ia kembali melumat bibir bawah Bellva dengan lembut, menggigit nya pelan dan ketika mulutnya terbuka langsung bermain-main dengan lidah Bellva.

Marvel dengan nafsu yang tinggi menyesap lidah Bellva dengan kuat. Ciumannya turun ke dagu Bellva, dan turun ke leher putih milik bellva, menjalar ke telinga Bellva, memasukkan lidahnya ke telinga Bellva, yang sontak membuat nafsu Bellva kembali datang.

"Aakhh--ahh--Vellhhh--ekhmmhh---"

Dan Bellva merasakan bibir Marvel berhenti di dada atas nya, menghisap dan menggigit dadanya dengan sangat kuat. Rasanya panas, tapi nikmat, ia merasakan gigi dan lidah Marvel saling bergantian menyecap kulit dadanya.

Marvel mengangkat kepalanya dan memandang wajah Bellva yang juga menatap matanya.

Marvel tersenyum, dan melihat dada Bellva yang turun naik, putingnya masih menegang. Dan dengan iseng ia sentil puting yang masih mekar itu.

"Awhhkkhh--hah--hah-- jahat!"

Bellva merengut ditengah-tengah kenikmatan nya.

Marvel kembali melihat ke dada Bellva, tapi sekarang fokus nya ke tanda yang baru saja ia buat, warnya merah keunguan, lalu ia mengecup tepat dibagian tanda itu.

Ia melepaskan tangan Bellva yang ia pegang sedari tadi. Dan kembali mengukung Bellva, lalu menatap Bellva tepat pada kedua bola mata cantiknya.

"Kamu cantik sayang, sekarang kamu milik aku." Ujarnya seraya tersenyum, lalu bibirnya menyium kening Bellva dengan sayang.

_____________________________________

"Vell... Udah selesai belum?"

Bellva membuka pintu kamar mandi dan seketika bertetiak.

"Aaaa--- a--aku nggak liat, nggat liat"

Bellva menutup matanya dengan kedua tangannya.

(Ilustrasi)

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

(Ilustrasi)

Marvel yang kaget lantas langsung melilitkan handuknya dan menghampiri Bellva. Ia tertawa kecil saat melihat Bellva mengintip disela-sela jari-jari tangannya.

"Mau liat nggak?" Tanya nya dengan nada menggoda.

Ia menarik tangan Bellva agar tidak menutupi wajahnya sendiri. Dan memandang penampilan Bellva yang menurutnya sexy.

(Ilustrasi)

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

(Ilustrasi)

Tadi ceritanya, sehabis melakukan itu--- Bellva ingin memegang penis Marvel yang masih menegang, dan saat ia berhasil merasakan urat yang menonjol di genggamannya, sampai membuat Marvel menggeram keenakan, bunyi perut Bellva menghancurkan suasana.

Marvel tertawa diantara sakitnya karena sudah ereksi-- lalu menyudahi kegiatan enaena mereka.

Berakhir dengan Marvel bermain solo di kamar mandi dalam kamar Bellva.

Sedangkan Bellva sendiri yang malu langsung mengambil tanktop nya dan mandi di kamar mandi dekat dapur.

"Kamu setiap hari pakai baju kek gini?"

Tanyanya, dan merengkuh pinggang Bellva keluar dari kamar mandi, dan ia mendudukkan Bellva di ranjang tempat tidur.

"Cuma kalau dirumah aja kok," jawabnya dengan tersenyum manis. Matanya masih memandang dada Marvel dengan mupeng.

"Kan, kita mau makan sayang?" Tanyanya dengan gemas.

Bellva menyentuh puting coklat milik Marvel dan menyubitnya dengan pelan. "Loh, Bellva maunya makan di sini aja kok."

"Arghh-- Bell, jangan nakal tangannya."

Bellva malah ketawa, "Hehehe, Bellva suka badan Vello," lalu tanda diduga ia mencium dada Marvel dan membentuk pola-pola abstrak di dada Marvel.

Marvel menggeram, bawahnya sudah mulai bereaksi lagi. "Hei, hei, sayang, kita makan dulu, oke? Hm?"

Bellva mengadah dan menatap Marvel dengan cemberut. Tapi tak urung ia mengangguk, "Yaudah, Vello ganti baju dulu, Bellva pesan makan ya."

Marvel tersenyum, dan mengecup bibir ranum Bellva yang mengerucut. Lalu ia balik ke kamar mandi dan memakai bajunya lagi.

Saat ia keluar dari kamar mandi, ia mendapati Bellva yang tiduran di ranjangnya seraya memainkan ponsel.

Marvel duduk di sebelah Bellva, dan dengan kurang ajarnya ia meremas kembali gundukan yang mengintip malu-malu di dada Bellva.

Salahkan libidonya yang tinggi, dan salahkan Bellva yang memakai pakaian yang membuat ia kembali panas dingin.

Salahkan libidonya yang tinggi, dan salahkan Bellva yang memakai pakaian yang membuat ia kembali panas dingin

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

(Ilustrasi)

"Akkh--akkh---"

Bellva mendelik, tapi ia membiarkan tangan Marvel menjamah dadanya. Habisnya enak sih.

Dengan gemas Marvel memeras payudaranya Bellva. "Kenyal, kayak squishy mainannya Qilla."

"Qilla siapah--ukhh--"

"Adek aku,"

Marvel menciumi dada Bellva yang menyembul keluar. "Maaf ya, buat yang tadi"

"Hmmhh-- lagian, aku suka kok!"

"Bell-- pengen minum susu kamu,"

_____________________________________

SEE YOU
NEXT CHAPTER
💜

Jangan lupa vote dan komen, luvs 🤎

MARBELL Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum