10

146K 1.9K 91
                                    

"Pah, kayanya ada yang aneh sama bunda deh,"

Marvel duduk di rumput taman yang ada di komplek perumahannya, dan meminum air mineral yang ia bawa.

Sedangkan papa nya duduk di kursi kayu yang tersedia di taman.

"Aneh gimana?" Tangannya mengusap keringat yang mengalir di wajah dan  lehernya,

Keduanya emang lagi istirahat di bawah pohon rindang di taman komplek perumahannya, ya komplek tersebut milik papanya Marvel, keluarga Dexter.

Dexter adalah salah satu keluarga kaya dan berpengaruh di negara. Sorry alay :(

"Apa-- bunda lagi isi, pah?"

Sean, papa Marvel terkekeh, "Apa terlihat jelas?"

Marvel kesedak ludahnya sendiri, "Jadi benar pah? Bunda hamil?"

"Iya," Sean melihat kedepan, dan menghela napasnya, "Sejujurnya, papa agak khawatir, hamil tua itu resikonya tinggi,"

Marvel mengernyit, "Terus kenapa bisa jadi pah?" Tanya Marvel dengan heran,

Sean ketawa lagi, "Papa kelepasan,"

"Dasar, ngomong-ngomong kakak pulang kapan pah?"

"Tau tuh, katanya pergi sebentar, tapi nggak ada ngabarin kalau mau pulang," Sean melihat jam tangan nya, "Udah setengah 6 lebih nih, nanti kamu masuk sekolah kan?"

Tadi mereka keluar rumah sekitar jam lima, sepedaan keliling komplek dan berakhir di taman.

"Iya pah," Marvel berdiri, "Yaudah, ayo pulang pah,"

Jam segini komplek masih sepi, yang nongol cuma prt yang nyapu halaman depan rumah dan beberapa rumah yang ada sopir yang manasin mobil.

Sampai di kamarnya ia langsung menyalakan hp dan membuka chat room dengan Bellva.

Marvello : Sayang, udah bangun blm?

Marvel ngambil handuk dan masuk ke kamar mandi,

Setelah lima belas menit ia melakukan ritual di kamar mandi, ia bersiap memakai seragam sekolah barunya.

Ia membuka hp nya dan tersenyum saat melihat ada notif balasan dari kekasihnya,

Bellvania : Baru bangun, mau mandi hehe
Bellvania :

Bellvania : Baru bangun, mau mandi hehe Bellvania :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Ilustrasi)

Bellvania : Maaf ya Vell akunya jelek masih ngantuk

Marvel langsung ngumpat,

"Shit! Bellvaaa!! Arggghh-- sialan,"

Marvel langsung menekan ikon telepon, tapi beberapa kali mencoba nelpon nggak diangkat juga oleh Bellva,

"Shit,"

Ia langsung mengantongi hpnya dan ngambil laptop yang berada di meja belajarnya dan berlari menuruni tangga,

Menghampiri bundanya yang menata masakan di meja,

"Bunda, maaf ya Marvel nggak ikut sarapan, lagi buru-buru," Marvel ngambil dua buah susu kemasan dari kulkas, lalu ia mencium pipi Bundanya, dan mensejajarkan mukanya di depan perut bundanya yang saat ini memakai daster rumahannya.

"Adek, kakak sekolah dulu ya," setelah mencium perut bundanya dia langsung berlari keluar, "Daaah bunda, kakak jalan dulu."

"Hati-hati kakk," Ane berteriak sambil geleng-geleng, tangannya mengusap-usap perutnya, "Kakakmu tuh dek,"

_____________________________________

Saat Marvel masuk kedalam apartemen Bellva semua nya masih gelap, lampu belum ada yang dinyalakan.

Kenapa bisa masuk? Kemarin udah dikasih Bellva password pintunya,

Mervel langsung jalan ke kamar Bellva, dan membuka pintu nya dengan tergesa,

Bellva yang baru selesai mandi dan masih menggunakan handuk, seketika kaget,

Ia baru sisiran, dan--

Brak,

(Iluatrasi)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Iluatrasi)

"Ih Vello! Ngagetin tau nggak?!"

Marvel hanya tersenyum dan berjalan mendekat ke arah Bellva,

"Kamu tu ya, nakal banget sih,"
Marvel nyium kening Bellva, dan tangan nya melepaskan kaitan handuk yang dipakai Bellva,

Ia meremas payudara montok milik kekasihnya,

"Vellh-- mau sekolahh lohh,"

Bellva membusungkan dadanya, dada kanan nya langsung di lahap Marvel,

"Emm--akuh tadi belum sarapan gara-gara kamu, jadi aku makan ini aja ya," ucap Marvel

"YAHH---aah," Bellva semakin menekan kepala Marvel agar lebih terbenam di payudaranya.

Sekitar 15 menit Marvel temu kangen dengan dua gundukan milik Bellva,  kecup dan gigit-gigit kecil bibir mungil Bellva, ia membiarkan Bellva bersiap untuk sekolah, sedangkan dia pergi ke dapur,

"Ya ampun, dikulkas kosong, nggak ada apa-apa, pantesan badannya kecil gitu, nggak suka ngemil apa, tapi kenapa dadanya berisi, hmm,."

Matanya meneliti setiap isi dapur Bellva, dan hanya ada beberapa botol air mineral di dalam kulkas.

"Vello cari apa?"

"Astaga,"

Vello terlonjak saat suara Bellva tiba-tiba terdengar di belakang telinganya. "Ngagetin aja sih kamu," ia mengelus dadanya dan berhenti saat matanya meneliti penampilan Bellva,

Sempurna, tetap cantik, tapi matanya menatap dada Bellva, ia mengernyit aneh,

"Kenapa ini ngempes?" Tangannya reflek memegang dada Bellva yang tidak terlihat menonjol.

Bellva menatap tangan Marvel yang berada di dadanya, pacarnya ini emang mesum banget, lihat saja sekarang udah remas-remas gemas sambil senyum-senyum mesum.

"Apasih, emang gini, aku kan pake bra,"

"Bagus deh, berarti nggak ada yang lihat dada kamu, biar aku aja,"

Dasar Bellva nya juga yang punya napsu yang tinggi juga, malah membiarkan tangan Marvel semakin meremas dadanya lebih keras.

"Udah Vel, udah jam tujuh tuh, telat nanti, jalanan pasti macet,"

Sebelum keluar apartemen, Marvel masih sempat-sempatnya nyium bibir Bellva sampai membengkak.

_____________________________________

SEE YOU
NEXT CHAPTER
💜

Jangan lupa vote dan komen! ♥

MARBELL Where stories live. Discover now