0.Be Me.0

337 18 0
                                    

Prolog

I Wanna be Me
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ocehan Stop it! Araseo Halkke! Naega mweoga dwedeun naega araseo hal tenikka jom!"


"I do what I wanna! He He He! Pyeongbeomhage saldeun maldeun naebeoryeo dullae, eochapi naega sara nai insang nae kkeonika--Akkh!! Apaaan tuh?!!"

Gadis itu berjingkat, Setelah sedaritadi asik dengan headphone putih besar ditelinganya sembari menggoyangkan Sendi-sendi tubuhnya Ikut mencoba menarikan Koreo lagu yang baru saja ia nyanyikan, Tetapi karna Sebuah kucing hitam baru saja berlari cepat tepat didepan kakinya tadi.

Kedua alisnya yang bertaut ketakutan melirik sekitar, Dibelakang punggung nya masih ramai akan orang-orang yang berlalu lalang berbeda dengan Jalan didepannya saat ini, dimana gang yang selalu menjadi satu-satu nya jalan kerumahnya itu terlihat sangat sepi.

Inilah yang membuatnya malas untuk keluar, Apapun itu Jika tak ditemani siapapun atau pun headphone putihnya dia tak akan pernah mau keluar rumah.

Jalan yang berarah ke gang Rumahnya selalu terasa Creepy, bagaimana mungkin? Tentu mungkin, karna dari semua gang yang terhubung dengan jalan besar utama dikotanya ini hanya segelintir orang lah yang memilih berjalan dijalan-jalan gang sepi seperti ini.

Mungkin dirinya lah salah satu contohnya, Kepalanya tertoleh kesana kemari berharap ada seseorang disampingnya namun ternyata hanya ada Gadis berpiama putih yang bermotif smurf itu berdiri ditempat sembari memegangngi satu kresek indomarket penuh ditangannya.

Oke, Bulu kuduknya mulai merinding, Ia kini menyumpah serapahhi kenapa harus ada kucing hitam yang melewat didepannya tadi. Kakinya perlahan kembali berjalan sembari memencet tombol pause dilayar ponselnya dan kembali mencoba acuh dengan bernyanyi dan berjoget ria kembali.

Tubuhnya kini berbelok, masuk kedalam gang kecil dengan santainya karna setelah melewati gang kecil nan sedikit gelap ini dia akan segera sampai tepat didepan rumahnya.

Namun tak lama Cahaya kuning lampu yang terdapat didepan gang tersebut menyilau sejenak seakan memberi cahaya ketika gadis itu berjalan masuk kedalam gang tersebut, Gadis itu menutup matanya sedaritadi mencoba mengumpulkan keberanian tetapi nyatanya itu tak berpengaruh baginya yang harus melewati gang sempit dan gelap ini sendirian.

Dia bahkan tak sadar kalau kakinya terus berjalan diatas aspal yang perlahan bergetar kecil sebelum bergantikan dengan hamparan tanah yang luas, Cahaya Matahari pun mulai menyinari kulitnya, tetapi gadis itu masih memejamkan matanya enggan mengintip sedikit pun dan terus saja menggumamkan lagu yang masih terputar ditelinganya.

Brakssss! Sebuah sapuan angin meluncur mengarah pada seorang lelaki yang dengan sigapnya menghindar dengan cara melompat dengan mudahnya kedahan pohon tinggi disana.

Lelaki dengan pakaian compang-camping nya itu menampilkan sebuah smirk kecil,"Hanya itu kemampuanmu? Aku kira murid-murid Alastair sehebat Ratunya?"

Lelaki dengan jubah abu itu menggeram kesal,"Jangan menantangku, Aku hanya baru saja pemanasan didepan seorang anak hutan seperti mu." katanya angkuh

Lelaki diatas pohon itu mengangkat sebelah alisnya,"Kau yakin berkata seperti itu didepan anak Alpha sepertiku? Wah-wah bagaimana jika aku memberitahukan kepada ayahku tentang ini."

Lagi-lagi lelaki itu menggeram kesal dia mulai mengayunkan kan tongkat ditangannya sembari bergumam merapalkan sesuatu, berbeda dengan lelaki yang menatapnya dari atas hanya tersenyum kecil menunggu serangan.

I Wanna Be Me=» THE HIDDEN OF TRILOGY WORDWhere stories live. Discover now