.0.Be Me.1.

121 14 0
                                    

Matahari mulai keluar dari tempatnya singar hangatnya tak lupa menyorot pada seorang pemuda yang terlelap diatas pohon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Matahari mulai keluar dari tempatnya singar hangatnya tak lupa menyorot pada seorang pemuda yang terlelap diatas pohon.

Pemuda itu mengeluh pelan,"Apa ini sudah pagi?" gumamnya, Matanya perlahan terbuka sembari gerak tubuhnya yang mencoba bangkit untuk beralih duduk diatas pohon.

Helaan nafas leganya terdengar pelan, Gadis yang sejak malam tadi Ia awasi masih ada ditempat, hanya saja kepalanya kini menyandar ke pohon dengan mata yang masih terlelap.

Tak butuh waktu lama Pemuda itu Melompat kebawah, dirinya kini berjalan mendekat pada Gadis itu.

Diam ditempatnya berdiri menatap gadis dibawahnya penuh selidik.
"Aku tidak pernah melihat dia sebelumnya." lalu tatapannya beralih pada benda pipih yang menonjol dikeresek yang terhubung dengan sebuah kabel putih pada Headphone yang melingkar dileher gadis itu."Apa itu? Senjata?" tanyanya bergumam lagi.

Pemuda itu mengangkat alis perlahan tubuhnya agak tertunduk ingin melihat benda itu lebih dekat, tetapi karna pergerakan kecil yang dilakukan Gadis didepannya membuat dirinya terdiam, terpaku melihat wajah putih pucat gadis didepannya, memang ada beberapa noda kecil disekitar tubuh dan wajahnya tetapi entah kenapa itu tak menjadikan penghalang bagi Pemuda itu melihat setiap sisi pada diri gadis itu.

Cukup Cantik--yah kali ini anak Alpha ini mengaku jujur Bahwa gadis didepannya memiliki paras yang cantik, dengan Rambut hitam pekat yang membuat poni tipis diatas dahi gadis itu, membuat penampilannya berbeda dari gadis-gadis yang pernah Pemuda itu lihat disini. Bibir ranumnya membuat Tatapan Pemuda itu terpaku sejenak.

"Baiklah... Aku harus menjernihkan pikiranku terlebih dulu, kurasa dia juga membutuhkan Air... Aku akan ke lereng." kata pemuda itu berbalik namun sedetik kemudian telunjuknya menunjuk lurus gadis yang tengah tenang terlelap itu, "Dan kau diam disini jangan kemana-mana.. " peringatnya padahal dia tahu kalau Gadis itu tak akan mendengarnya karna masih tertidur lelap.

Kini ditempat itu hanya tinggal gadis itu sendiri. Beberapa waktu kemudian tubuhnya mulai menggeliat bangun, "Maaa.. Masih pagi, 5 menit lagi yaaaa." Gadis yang menyebut dirinya Inan pun merengek entah pada siapa itu yang pasti setelah tak sengaja tangannya menarik Rumput yang Ia pikir selimut matanya sontak terbuka lebar.

"Demiii apaa?! Gue masih ada disini?" Katanya Keheranan sembari mengedarkan pandangannya dan benar saja ketika Ia merunduk, Tangannya masih memegang kresek indomarket, piyama putih yang mulai terlihat kotor yang Ia pakai dan juga sebuah alas kaki yang terbuat dari kayu masih Ia pakai dikakinya.

Gadis itu menarik nafas dalam sebelum memajukan bibirnya setelah itu, "Plisss gue kudu gimanaa? Gue bahkan gak tau harus pergi kemana sekarang?" Gumamnya takut-takut menatap sekitarnya yang masih dihiasi pohon-pohon besar yang menjulang tinggi.

Perlahan Dirinya berusaha bangkit dengan susah payah, setelah itu tatapannya turun pada kresek ditangannya, untung saja dia membeli banyak makanan dari indomarket sebelum Ia berada di hutan belantara ini, lalu tak lama Ia mulai melangkahkan kakinya entah kemana yang pasti tujuannya hanya satu, Berjalan lurus.

I Wanna Be Me=» THE HIDDEN OF TRILOGY WORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang