Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
"Inan bagaimana cara memakai ini?" teriak Dilma yang terlihat sulit hanya untuk memencet bulatan kecil dari belakang Farfum.
"Wah lihat itu, Keren... " Delina dan Zinnia tengah melongok pada kasur disebrang Inan kasur berseprai biru yang sangat berjarak jauh dari kasur putihnya. Delina mengambil satu bingkai poto dan Zinnia ikut memerhatikan potret gadis didalam poto itu.
Inan yang baru saja menyimpan buku-buku yang ada ditangannya pada meja belajar didekat tempat tidur segera menghampiri Dilma dan mengambil alih farfum itu.
Tangannya tak lupa menarik Zinnia dan juga Delina kedekat tempat tidurnya.
"Aduh kalian ini, itu'kan bukan barang-barangku. Itu barang-barang Teman sekamarku." gumam Inan berjalan ketempat tidur disebrangnya mengembalikan Farfum itu ketempatnya.
Dilma menatapnya sekilas lalu memilih merebahkan dirinya pada kasur putih Inan yang memang terasa sangat empuk dibanding Kasur miliknya, Delina mengikuti apa yang dilakukan Dilma dan mereka membuat kasur KingSize yang baru Inan tempati semalam itu bergoyang-goyang.
Tatapan Inan beralih dari Kedua gadis itu, Melihat Zinnia yang menggeser pintu kaca bening, dan melongok ke balkon kamar Inan, matahari mulai terbenam kembali ketempat nya dan pemandangan itu menarik perhatian Zinnia.
"Wah, Ini benar-benar Hebat. Aku tak menyangka Granada 1 akan setinggi ini.." katanya kagum menoleh pada Inan disampingnya sebelum kembali menikmati angin senja yang menyejukkan dari tempat ini.
Granada 1, Ketiga temannya itu tak heran Inan bisa memasuki Granada 1 kamar utama atau paling tinggi Di Asrama Granada mengingat Inan berasal dari keluarga bangsawan Lucinda.
Melony sebenarnya ingin ikut untuk berkunjung kekamar Asrama Inan tetapi katanya dia harus membereskan alat-alatnya di kamar asrama, kalau tidak teman sekamarnya akan marah Padanya, dan jadilah hanya ketiga temannya ini yang berkunjung.
Inan tidak tahu kalau respon teman-temannya akan seperti ini melihat kamar Granada 1 yang baru Ia tempati selama satu malam sendiri ini, karna kabarnya teman sekamarnya sedang melakukan tugas khusus yang menjadikan kamar besarrrrnya ini kosong.
"Pasti kamar mandinya sangat besar kan Inan?" Tanya Delina Inan mengangguk mengiyakan, Bahkan kamar Mandi Inan dirumah saja terasa amat jauh perbandingannya dengan kamar mandi pada Kamar asrama mewah ini.
Tapi setidaknya Inan merasa nyaman disini. Ya walaupun dia tidak tahu akan seperti apa teman sekamarnya nanti.
"Aku punya sedikit informasi teman sekamarmu Inan," Kata Zinnia disebelahnya Inan menatapnya menunggu apa yang akan dikatakan Zinni.
