4

4.6K 621 65
                                    

"Ih, abang! Aku daritadi telepon nggak—oh, halo, kak Tae!" suara nyaring gadis yang baru datang buat dua kepala yang ada disana menoleh.

Taehyung yang lagi suap nasi ke dalam mulut hampir tersedak mendengar suara Somi. Lambaikan tangan dan ulas senyum tipis, Taehyung menyapa, "Halo, Somi."

Sofa yang diduduki tergerak sedikit karena Somi duduk disampingnya. Tangan gadis itu memeluk perut Taehyung erat, tak lupa nyamankan pipi di bahu Taehyung. "Kak Tae kok nggak kasihtau kalau ke sini juga?"

Taehyung taruh piringnya sebentar, tepuk pelan punggung Somi yang masih mendusel di badannya, "Kakak tadi telepon kamu, cuma yang angkat malah mas Jeongguk."

"Itu—sebenernya," ucapan Jeongguk terpotong cepat karena sahutan Somi. "Oh, Somi baru inget! Ponsel Somi disita sama abang, katanya biar Somi fokus belajar."  kekehan Somi terdengar setelahnya.

"Wah, ada Somi juga ternyata." Jennie yang baru masuk berkata. "Haloo, Somi." sapa kakaknya ramah, dibalas senyum lebar oleh Somi.

Jennie dudukkan diri disamping Jeongguk yang masih makan. Sesekali keduanya berbincang, abai sepenuhnya pada dua anak muda yang tidak terlibat hubungan.

Taehyung tidak peduli. Sibuk habiskan makannya, biarkan Somi masih sibuk mendusel. Penuhkan atensi pada nasinya yang sedikit lagi habis. Ingin tutup telinga kala dengarkan konversasi kakaknya yang sibuk cari perhatian pada Jeongguk yang tidak banyak bicara.

Setelah tandaskan makan, Taehyung beranjak dari kursinya, ingin kembali duduk di sofa hitam yang ada di pojok ruangan.

"Kak Tae mau kemana?" Somi mendengung karena pelukannya terlepas, badan Taehyung enak sekali dipeluk, astaga. Somi sampai ngantuk. "Sini aja, Somi masih mau peluk."

Taehyung tarik pelan lengan Somi, tertawa pelan, "Heh, kakak kamu sama kakak aku lagi pacaran. Kita ke pojok aja, ya, biar nggak ganggu."

"Nggak ganggu, kok."

"Iya, tunggu di pojok aja dulu."

Kedua jawaban berbeda yang bersahutan buat Taehyung dan Somi alihkan pandang. Menatap kedua orang yang lebih tua dari mereka dengan bingung.

Taehyung buru-buru membalas, tahu kalau kakaknya masih ingin dengan tunangannya. "Nggak apa, mas, saya sama Somi di pojok situ aja. Paham kok." kekehannya terdengar.

"Ayo, Somi."

Pergerakan Taehyung terhenti karena genggaman Somi di lengannya menguat, "Somi boleh, ya, lanjut peluk-peluk?" dibalas tawa oleh Taehyung.

"Astaga, iya, boleh."

"Oh, jadi kak Tae itu punya gebetan di kampus?" tanya Somi; kembali eratkan pelukan, nyamankan diri pada badan Taehyung yang sekarang berbaring di sofa panjang dan tengah bertukar pesan—kembali, dengan Jimin.

"Nama gebetan kakak itu Jimin?" tanya gadis itu lagi. Taehyung tertawa, "Bukan. Jimin itu sahabat aku, dari aku SMA. Dekat sampai sekarang."

"Yakin, kak, sahabatan aja?" Somi bertanya penuh selidik, dagunya ditaruh di dada Taehyung, tatap mata calon kakak iparnya itu. "Kakak nggak naksir?"

Taehyung kembali terbahak mendengarnya, tunjukkan pesan-pesannya dengan Jimin pada Somi seraya bilang, "Kamu lihat aku gimana kalo chattingan sama dia," tawanya kembali mengudara. "Frontal. Lagipula, Jimin itu punya gebetan. Aku juga udah ada gebetan sendiri." jelas Taehyung.

Somi tertawa melihat beberapa patag kata yang tertulis disana. Jimin yang sibuk curhat dengan Taehyung tentang gebetannya, dan Taehyung yang suka menggoda.

"Gebetan kakak mana? Ada simpan fotonya nggak? Somi mau lihat."

Taehyung merona, malu tunjukkan foto gebetannya yang hanya ditahu orang-orang terdekat. Sedikit ragu kala menunjukkan foto punggung seorang lelaki yang di foto diam-diam olehnya.

"Ini, gebetan kakak." tunjuk Taehyung dengan wajah memerah. "A—aku nggak tahu wajahnya gimana. Tapi aku suka waktu itu lihat orang ini."

Tatapan matanya beralih ke langit-langit ruangan kerja Jeongguk, tampak mengingat-ingat momen itu. 

"Dia—baik. Aku nggak tahu kenapa, aku cuma lihat dia nurut banget ke Mamanya, terus aku lihat dia jagain pintu mall buat orang-orang; bener-bener dia tungguin sampai ibu-ibu bawa anak bayinya kelar lewat. Aku waktu itu perhatikan dari cafetaria outdoor di mall itu, sama Jimin."

Somi tersenyum usil, "Kak Tae suka banget sama orang itu?"

Lirik gadis yang ada disampingnya, Taehyung kembali merona, "Um—iya." malu-malu ia balas. Tak tahu saja kalau Somi menahan gemas setangah mampus didekapannya. Tak tahan ingin squish pipi calon kakak iparnya, ingin peluk terus-terusan.

"Nggak mau cari tahu, orang itu siapa?" tanya Somi lagi. Terlalu cepat karena tak tahan menggoda.

Taehyung gelengkan kepala pelan, pertahankan senyumnya, "Aku nggak mau cari tahu. Biar kalau ketemu lagi, itu jadi momen spesial." jawabnya.

"Tae? Ayo, kakak udah selesai." panggil kakaknya. Taehyung yang sudah usaikan cerita, toleh kepala dan beranjak bangkit. Sedikit pegal setelah didekap Somi selama itu.

"Kak Tae, nanti kapan-kapan lanjut lagi ya peluk-peluknya." kata Somi yang ikut bangkit. Taehyung menepuk pelan kepala gadis itu sambil ulas senyum, "Iya, kamu boleh peluk kakak puas-puas."

"Gukkie, aku pamit, ya. Semangat kerjanya!" kakaknya peluk sebentar tunangannya yang masih berdiri kaku. Taehyung yang melihat hampir tertawa, astaga, calon kakak iparnya kaku sekali.

"Mas Jeongguk, saya pamit pulang. Maaf, kalau tadi ganggu sesi pacarannya." kata Taehyung sambil tersenyum. Pasang matanya menatap Somi, "Som, kakak balik, ya."

"Mau—saya antar ke bawah?" tawar Jeongguk. Sepertinya untuk mengatakan itu saja lelaki itu butuh berpikir keras, pikir Taehyung geli.

"Nggak usah, Gukkie." tolak kakaknya halus. "Kamu, kan, banyak kerjaan. Aku sama Taehyungie nggak apa, kok."

"Dadah! Kak Taehyung! Kak Jennie!" Somi lambaikan tangan dengan semangat begitu keduanya hilang dibalik pintu.

Somi melirik kakaknya yang masih belum lepaskan pasang matanya dari pintu. Ulas senyuman jahil, Somi meniti langkah mendekat. "Gimana rasanya, bang? Di telepon, makan bareng, lalu lihat gebetan lama-lama?"

Jeongguk berdeham beberapa kali, masukkan tangannya ke saku celana. Kedua ujung telinganya memerah, Somi bisa lihat dengan jelas. Pasang matanya alihkan ke arah lain. Kentara jelas tengah malu.

"Bang, mau tau nggak?"

"Apa?"

Somi ulas senyum semakin lebar, buat alis Jeongguk tertekuk semakin dalam, "Cinta abang nggak bertepuk sebelah tangan."

[]

hayoloh, naksir siapa dah tuh haha.
Ps : stay safe kalian semua 💞

hardWhere stories live. Discover now