CHAPTER 10

91 5 0
                                    


HARI pertama melangkah ke Armaya International, perasaan sukar digambarkan. Gembira, teruja, takut, gementar. Segalanya bercampur-baur. Meskipun dah biasa di tempat orang, dah biasa dengan suasana asing, tapi kali ini berbeza keadaan.

Kaki terus menurut langkah sosok di depan. Dari pintu masuk utama hingga naik lif ke tingkat sepuluh, semua orang tunduk hormat pada babanya. Tapi dengan dia, pandangan hairan saja diterima.

"Assalamualaikum dan selamat pagi semua. Bisa mohon perhatiannya sebentar."

Suara Pak Aryawan berkumandang di ruang tengah pejabat. Kurang dari seminit, ia sudah dipenuhi para pekerja tingkat tersebut.

"Saya kira ini hari, hari bertuah buat kita. Kerna Armaya International Malaysia menerima kedatangan CEO barunya. Perkenalkan semuanya... Aryan Alfiansyah Wong."

Serentak itu tepukan bergema.

"Saya kira kalian pasti udah kenal sama anak lelaki saya ini."

"Apa tak kenal, Pak Aryawan. Dah viral kut anak Pak Aryawan ni. Sana sini keluar berita tentang Tuan Aryan pasal kes culik tu!" ujar salah seorang pekerja.

"Betul! Memang famous dah Tuan Aryan ni, Pak Aryawan. Satu dunia kenal. Lagi-lagi yang perempuan!" sampuk seorang yang lain.

"Alamatnya lepas ni ramailah anak dara yang beratur nak isi borang jadi menantu Pak Aryawan. Termasuk kat Armaya ni!" tambah yang seorang lagi.

Spontan ruang tersebut jadi hingar. Seisi pejabat bergelak sakan. Termasuk Pak Aryawan. Aryan sekadar tertunduk dengan senyuman.

"Kalian nggak habis bercanda, ya. Apa sekalipun saya bersyukur banget kerna anak saya udah selamat dari kejadian tempoh hari. Makanya, dia ada di sini dengan kita ini hari untuk sama-sama mengusahakan Armaya Group ini."

"So, maknanya lepas ni Pak Aryawan dah tak ada kat sinilah?"

"Nggak juga. Saya masih tetap di sini. Cumanya, ya sebagai penasihat doang. Setelah ini saya akan sering ke luar negara untuk melihat cabang-cabang Armaya lain di sana. Justeru itu, saya melantik Aryan mengambil posisi saya di sini untuk urusin Armaya Malaysia."

Semuanya terangguk-angguk dengar penjelasan majikan mereka.

"Gimana? Kalian punya masalah sama hal ini?"

"Tak, Pak Aryawan!" sahut semuanya serentak.

"Terus punya soalan yang lain?"

"Tak ada, pak!"

"Bagus. Jadi saya kira kalian udah ngerti dengan jelas kedudukan halnya saat ini. Kalau nggak punya soalan lagi, kita bisa stop di sini. Saya mohon juga semuanya bisa kasi kerjasama yang baik sekali buat Aryan, ya. Kalian harus saling kompak, agar Armaya akan lebih maju terus ke depan. Insya-ALLAH."

"Baik, Pak Aryawan!"

"Terima kasih. Bisa nyambung kembali kerjanya semua, ya. Enjoy your work!"

Semua yang ada kembali bersurai. Ruang pejabat jadi lengang semula.

"Mari Aryan. Baba tunjukin kamar pejabatnya."


**********

BACAAN pada fail di meja terhenti. Kepalanya disandar ke belakang. Rehatkan otak sekejap dari dokumen-dokumen di depan.

🍂 ReLaKu PuJuK  (Published) 🍂Donde viven las historias. Descúbrelo ahora