Antariksa's : Aerglo + Galaksi Wijaksana (✔️)

21. BULAN, GALAKSI & LANGIT💫

"Jangan terlalu naikin dagu kalau sedang berjalan. Karena kamu takkan pernah tahu, kalau kamu bisa terjatuh, bahkan hanya karena tersandung masalah kecil"

_Venus Shelfira Kanya_

***

21. BULAN, GALAKSI & LANGIT

"Eh, diem lo pada. Tuh anak teladan mau lewat sini sama bidadarinya," cercah Bumi ketika melihat rombongan Angkasa akan berpapasan dengan mereka di koridor." Gue pinjam piagam lo!" Bumi merebut piagam di tangan Galaksi.

"Eh, mau ngapain sih lo! Jangan macam-macam sama Angkasa rasa gue ya," ancam Bintang yang tidak membuat Bumi takut sedikit pun. Ia adalah hal di tunggu Bumi selama ini, yaitu kekalahan Angkasa.

Bumi langsung menarik tangan Mars cepat." Eh bule Bekasi, lo ngerti kan masuk gue? Jangan kebanyakan mikir. Tuh anak teladan uda deket, hanzenkk!" 

Mars menatap Bumi dan piagam Galaksi bergantian. Dan dengan kekuatan otak Kak Dewi, Mars pun menganggukan kepalanya girang." Bilang dong dari tadi! Gini kan gue jadi seneng. Minggir lo semua!"

Mars dan Bumi langsung mengambil posisi paling depan. Sedangkan Galaksi, Bintang, Venus dan Matahari di belakang.

"Tuh manusia setengah alien mau ngapain?" tanya Bintang pada Galaksi. Namun Galaksi menaikan bahunya tanda tak mengerti.

"JUARA SATU PARAREL JURUSAN IPA ANGKATAN TAHUN 2020 DI BERIKAN KEPADA, GALAKSI NUGRAHA ATMADJA." Bumi mengumumkan dengan lantang, agar Angkasa mendengar. Makanya jangan terlalu sombong, bray!

"Eh, lo salah kali." Mars merebut piagam itu." Bukannya selama ini yang juara satu itu namanya ANGKASA KAFKA ANUGRAH? EMANG ADA GITU, YANG BISA NGALAHIN SEORANG ANGKASA DI GENERASI MICIN INI?" tambah Mars dengan nada yang di buat-buat. Padahal bermaksud mengejek Angkasa. Wleek!

"LO JANGAN KERAS-KERAS DONG NGOMONGNYA! NANTI ANAKNYA DENGER, KAN KITA KITA JADI ENAK!" sahut Bumi lagi dengan volume full seratus.

Mars pura-pura menutup mulutnya." UPPSS! MAAF DEH SUARA GUE KEKERASAN YA? GUE KAN GUE KAN GUE KAN SENGAJA! GIMANA DONG? ORANGNYA ENGGAK ADA DISINI KOK!" Mars pura-pura mencari Angkasa. Jelas-jelas Angkasa berdiri di sampingnya sekarang.

"OIYA, KEMANA YA DIA?" Bumi celingukan." NGUMPET DI KOLONG MEJA KALI YA. ABISNYA TUH ANAK SOMBONG BANGET SIH! JALAN AJA ENGGAK PERNAH NUNDUK! KESANDUNG DEH! SAKITT ENGGAK TUH?!" Lalu Bumi menatap Bulan." Eh, lo liat manusia yang namanya Angkasa enggak? Gue kangen nih," tanya Bumi dengan nada manja.

Kejora maju ke depan membelakangi Bulan. Ia tahu Bulan tidak akan sanggup melawan anak tengil nan bodoh ini. Belum lagi, emosinya belum stabil, karena Venus telah mengalahkannya kemarin. Sekarang, malah giliran Angkasa yang dikalahkan Galaksi. Benar-benar hancur citra anak Ipa-1 yang notabenenya kelas unggulan.

"HEH, MENANG KARENA CURANG AJA BELAGU! GUE YAKIN TEMEN LO ITU MANIPULASI NILAI! JANGAN SONGONG DEH!" Lawan Kejora dengan bersedekap dada. Mustahil bukan, jika seorang Galaksi sang raja tauran tiba-tiba juara pararel?

Jelas Kejora bukan lawan yang pantas untuk Mars dan Bumi. Karena Antariksa, enggak pernah melawan wanita. Venus maju juga bersedekap dada. Tentu ia tahu bagaimana perjuangan Galaksi selama ini. Ia tidak terima Galaksi di rendahkan.

"HEH, MATA LO BUTA? LO BISA LIHAT KAN DI SITUS SEKOLAH? DISITU PENILAIAN TRANSPARAN! APA LO ENGGAK PUNYA KUOTA? SINI GUE BELIIN! NGAKUNYA DARI KELAS UNGGULAN, TAPI SIKAP LO KAYAK ANAK KELAS BUANGAN!"

Kejora mendorong bahu Venus pelan, seraya tersenyum miring." HANYA KARENA LO MANTANNYA MARS, BUKAN BERARTI LO SOK JAGOAN BELAIN MEREKA! KENAPA? LO MERASA HEBAT KARENA GALAKSI AMIT-AMIT INI YANG PUNYA SEKOLAH INI!" Bentak Kejora. Bulan berusaha melerai, tapi Kejora menepisnya.