32. BINTANG MENANGIS💫

15.3K 1.5K 177
                                    

"Sedalam apapun kamu simpan kebohongan, pasti akan ketahuan juga. Karena semesta tidak akan pernah merestui, bila hati tulus tersakiti"

_Bintang Feranza Pasha_

_Bintang Feranza Pasha_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

32. BINTANG MENANGIS

HOMPIPA HALAIUM GAMBRENG! BUK GEMBROT PAKEK DASTER ROMBENG!!!!

"Mampus, lo kalah lagi." Galaksi tertawa puas melihat wajah masam Mars. Bumi pun mendukung dengan menyumbangkan tawa sampai terpingkal.

"Lo pada kongkalingkong kan ngerjain gue?" Mars tak terima, tapi tetap menjalani hukuman.

"Enggak usah fitnah! Enggak ada adab lo! Uda mau truth atau dare?" Bumi sudah tersenyum miring jika Mars memilih dare.

Berdecak keras melihat Bumi akhirnya Mars memilih truth.

"Gue yang kasih pertanyaan." Galaksi menyugar rambutnya pelan, menunjukkan wajah menyebalkannya." Lo pernah ngapain aja sama Ve, yang enggak pernah terfikir oleh gue dan Bumi?"

Mars mendelik tak percaya. Bukan apa-apa, Mars tahu jika jawabannya ini pasti sudah direkam oleh kamera tersembunyi. Benar-benar teman laknat!

"Gue pernah jadi bucin tingkat empat puluh untuk Venus. Gue pernah nganterin kulit ayam jam tiga pagi ke rumah Ve, cuma gara-gara Ve lagi mimpi ngidam kulit ayam. Gue kan takut anak halu gue ileran." Mars memejamkan matanya. Aichh, kenapa ia bisa sebucin itu dulu.

Galaksi dan Bumi saling pandang seraya bergidik ngeri. Segitu berbahaya kah efek dari cinta? Menyeramkan sekali! Baru saja mereka akan menyerang Mars, Bunda dan Papa Mars pulang. Mereka pun menghentikan sejenak aktivitas kekanak-kanakan mereka sejenak. Bangkit dan menyalami kedua orangtua Mars pun mereka lakukan.

"Tante bohay, kenapa mukanya kusut banget kayak hatinya Mars." Galaksi terkekeh kecil, pria itu melirik mengejek Mars.

Bunda Dhita menggerutu lalu menampol kepala suaminya." Ini Om kamu pelit banget! Masa tante mau beli restoran enggak di bolehin. Kan Tante males harus reservasi dulu setiap pengen makan disana. Liat aja, bakal Tante balikin ke Belgia nih bule kikir!" ujar Bunda Dhita, ia melirik suaminya yang sudah ketakutan dengan mata menyalang.

Harus kalian tahu, Bunda Dhita paling anti yang namanya menunggu. Misalnya jika ia pergi ke salon dan saat itu salon sedang penuh dan artinya ia harus menunggu. Ia tidak akan sudi melakukannya, ia pasti akan langsung membelinya. Sultan tingkat Pluto mah bebas!

Sifat adu domba Bumi pun meronta-ronta." Aduh Om Dhito kok tumbenan pelit?" Bumi beralih ke Bunda Dhita." Tante, Bumi aja kalau nginep di hotel terus enggak bisa tidur, pasti Bumi langsung suruh Bunda untuk beli tuh hotel. Pokoknya Tante harus beli restoran itu. Pasti tante di suruh nunggu, kan? Masak nyonya Lordnando nunggu sih? Kayak orang susah aja." Bumi mengepalkan tangannya di udara, memberi dukungan penuh. Tentu saja mendapat dengusan dari Papa Dhito. Anak kurang ajar!

Antariksa's : Aerglo + Galaksi Wijaksana (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang