45. KECELAKAAN#1

1.4K 142 1
                                    

Happy reading gaes!!

"Kita terlambat bu" kata iren lemas

Tangis iren pun pecah begitu juga ibu iren yang lantas memeluk iren dengan erat juga ikut menangis.

Ibu iren tau mimpi iren pasti akan menjadi kenyataan, hal itu sudah berlangsung sejak iren masih kecil.

DI TEMPAT LAIN!!!

Orang berkerumun di TKP, tidak ada yang berani mendekat sebelum pihak berwajib datang.

#gimana gak mau mati tu korban orang malah jadi tontonan!_author:(

Aku dan raka sudah tidak sadarkan diri entah apa yang akan terjadi dengan kami, apakah Kami akan selamat atau tidak.

•••

Aku mengerjap kan mata ku berusaha menyesuaikan cahaya yang menyilaukan mata ku.

Hal pertama yang ku lihat ruangan serba putih yang sunyi.

"Bu__" seru ku lirih

Tenggorokan kan ku terasa kering sekali, untuk bicara saja sulit sekali.

Aku berusaha mengedarkan penglihatan ku mencari sosok ibu, tapi yang ku lihat hanyalah ruangan yang kosong.

Aku berusaha menggapai segelas air yang terletak di samping brangkar, tapi saat aku hendak menggapai gelas itu tangan ku bergetar dengan hebatnya.

Membuat gelas yang hampir saja ku raih terjatuh hingga menimbulkan suara bising.

Suster yang mendengar hal itu lantas masuk ke dalam ruangan ku.

"Mba sudah sadar" seru suster yang baru saja masuk "Mba mau apa?" Lanjut nya

Karna aku masih sulit berbicara aku hanya mengarahkan mata ku ke arah gelas yang jatuh, syukurlah suster itu mengerti.

"Oh mau minum yah, sebentar yah saya ambil kan" Suster itu lantas membantu ku meminum air yang ia ambil.

"Ibu_?" Tanya ku

"Sebentar yah saya coba cari"

Setelah mendengarkan permintaan ku suster itu lantas pergi keluar, tidak lama kemudia suster itu masuk lagi besama dokter.

Dokter mulai memeriksa keadaan ku, saat dokter tengah memeriksa ku ibu dan ayah masuk, dengan wajah cemas tersirat di wajah kedua orang tua ku.

"K__kaka baik-baik saja kan?" Tanya ibu, nampaknya ibu habis menangis terlihat dari wajahnya yang sembab dan suaranya yang bergetar.

Aku tersenyum tipis berharap ibu menjadi lebih tenang, ku rasa usaha ku berhasil ibu nampak lega setelah melihat senyum yang tersirat di wajahku.

"Keadaan nya sudah lebih baik" seru dokter kapada kedua orang tua ku "hanya perlu banyak istirahat saja, saya permisi"

Ibu lantas duduk di samping ku lalu mengelus pucuk rambut ku lembut.

"Bu raka?" Tanya ku kemudian

"Raka___
Jawab ibu menggantung

"Dia baik-baik aja kan bu" tanya ku lagi

"Raka masih koma dia belum sadar sampai sekarang, keadaan nya juga tidak menunjukkan kemajuan sama sekali" sambung ayah karna ibu tak kunjung melanjutkan ucapannya

Aku yang mendengar penjelasan ayah mendadak kaku.

"Aku mau ketemu raka" Seru ku sendu

"Tapi kan kaka baru sadar" seru ibu mencegah ku untuk bangun

"Aku mau ke ketemu raka bu__ aku mau ketemu raka sekarang juga" kata ku kekeh seraya berusaha bangun dari brangkar.

Mengapa semua jadi seperti ini apa ini semua salahku?

Tuhan ku mohon jangan ambil dia aku masih ingin bersamanya, menjalani hidup ini dengan segala kejahilan nya.

Tapi jika engkau tetap mengambil nya apalah daya ku? Dapatkah aku ikut bersama? atau dapatkah aku tetap selalu berada di sisinya? Jika ya maka lakukan dan jika tidak maka aku pasrah.









😣🔚

Misteri Sekolah Baru Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang