4

244 29 2
                                    

----

Agent-x sedang berada di rooftop. Mereka mengamati setiap sudut kota yang sudah tidak terbentuk. Dapat mereka lihat mayat-mayat mutan dan manusia yang sudah menghitam karena ledakan.

"Apa kau sudah mendapat info dari tuan Yang-gun tentang ini?" tanya Jisoo pada Jennie.

Jennie melirik sekilas sebelum menjawab, "Tidak. Tidak ada info sama sekali. Sejujurnya, cara kita untuk bisa sampai ke bandara juga tidak mudah."

"Ya. Banyak jebakan dan juga mutan yang yah lumayan." sahut Rose.

"Mutan-mutan itu jumlahnya tidak banyak. Hanya sekitar 500-1500 saja. Tapi jika kita membunuhnya dengan pedang maka akan terasa lama." gumam Lisa sambil melihat ke kejauhan. Matanya sudah berada dalam mode khusus nya.

Jennie memgangguk membenarkan. "Ya, tapi jika kita mengirim bom kepada mereka, maka hanya jebakannya saja yang akan menjadi tameng mereka dan otomatis akan membunuh kita."

"Aku ada ide." sahut seseorang.

Agent-x menoleh dan mendapati SinB dan red velvet ada di sana.

"Apa itu?" tanya Jennie.

"Tapi sebelumnya, apa ada anak panah banyak?" sela Lisa.

SinB tersenyum, kemudian mengeluarkan banyak anak panah yang rupanya di simpan di rooftop. Jennie yang melihat itu kemudian menyadari apa ide dari Irene.

"Kau yakin ini akan berhasil?" tanya Jennie.

"Tidak seratus persen, tapi setidaknya, jebakan itu berkurang beserta mutan." jawab Irene sambil mengeluarkan kotak, yang begitu di buka berisi botol-botol cairan.

"Racun?" gumam Yeri melihat botol itu.

"Ya. Itu racun yang mematikan. Entah seperti apa efeknya. Aku cuma membuatnya tanpa pernah mencobanya." jelas Irene.

"Jadi rencananya itu..."

----

Sedangkan di sisi lain, sosok yang berada di suatu tempat yang jauh dari negara tempat para agen itu berada.

Seseorang menggeram menahan kesal kearah layar komputernya.

"Sekali lagi kau salah perhitungan." sinis seseorang dalam bayangan.

"Diamlah. Kali ini aku tidak akan membiarkan mereka lolos."

Orang yang bersembunyi dalam bayangan itu terkekeh sinis. "Let's see.  You with a stupid plan or they with their plan, which one will win."

"Tutup mulutmu!" gertak lawan bicaranya.

Tapi orang dalam bayangan itu hanya mengangkat salah satu sudut bibirnya.

"You and your stupid plan will never be able to fight them." pikir orang dalam bayangan itu.

----

"Jennie! Aku ada ide. Entah ini akan berhasil atau tidak. Karena daerah sini sudah mulai menipis persediaan makanannya." ujar Namjoon menatap gadis bermata kucing itu.

"Ya. Tapi sebelum itu, setidaknya kita harus menyingkirkan terlebih dahulu jebakan-jebakan milik musuh." Sang gadis menatap mata pemuda itu.

"Apa kau sudah ada ide?" sela Mark. Menatap keduanya meminta jawaban.

"Aku sudah. Dan kurasa bisa dicoba walau aku tidak tau hasilnya akan bagaimana." sahut Irene. "Kami baru saja mencobanya. Dan tidak tau hasilnya, karena yang berjaga di atas hanya Lisa dan Jisoo saja."

Yeri mengigit bibirnya, merasa bimbang untuk mengatakannya atau tidak. Dan kegelisahan gadis itu tertangkap oleh netra hitam jelaga milik Jackson.

"Ada apa Yer? Kau terlihat gelisah. Apa ada sesuatu yang kau sembunyikan?" tanya Jackson. Yeri tersentak kaget mendengar pertanyaan tiba-tiba dari Jackson.

"Aku... Entahlah. Lisa memintaku untuk tidak mengatakannya. Tapi... Disatu sisi aku khawatir, disatu sisi aku bimbang."

"Ada apa?" manik sipit milik Yoongi menyipit tajam ketika Yeri menyebut nama saudara perempuannya itu.

"Emmm... Lisa sudah mencoba rencana milik Irene, tapi... Ada beberapa kegagalan dan ada juga yang berhasil memicu jebakan itu untuk aktif." Yeri menjeda sejenak kalimatnya untuk menjilat bibirnya yang mendadak kering.

"Lalu?" tuntut Bambam. Pemuda itu memang tidak terlalu dekat dengan mereka, tapi dengan gadis yang menjadi pembicaraan mereka, dia cukup dekat.

"Ehm... Jebakan itu rupanya ada yang ganda, jika satu yang aktif maka satunya bisa otomatis ikut. Tapi, jebakan ganda itu juga memiliki kekuatan untuk menghancurkan lebih besar dari yang tunggal.

Aku tidak tau jelasnya sebesar apa daya hancur dari jebakan itu, karena dia hanya mengatakan secara garis besarnya saja. Lalu, mutan pun dapat terbunuh melalui jebakan itu." jelas Yeri dalam satu tarikan napas. "Yang jelas, Lisa dan Jisoo sedang mencoba rencana milik Irene."

"Berarti kita harus melihat secara langsung dan juga menjaga keadaan sekitar tempat ini." ucap Namjoon. Jennie, Irene, Jaebum, Baekhyun dan Izuna mengangguk mengerti.

----

Hehe... Maap ya lama updatenya.

AGENT-X [SEASON 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang