5

279 34 9
                                    

----

"Berarti kita harus melihat secara langsung dan juga menjaga keadaan sekitar tempat ini." ucap Namjoon. Jennie, Irene, Jaebum, Baekhyun dan Izuna mengangguk mengerti.

----

"Ji, ini panah terakhirku. Jika ini tidak bisa menghidupkan jebakan itu, maka... Kita hanya bisa bergantung kepada mataku saja." ucap Lisa melirik Jisoo.

Jisoo menoleh, "Tapi itu membahayakanmu Sa." tegur Jisoo dengan nada khawatir.

Salah satu sudut bibirnya terangkat, dia tidak menjawab teguran dari Jisoo. Matanya menatap kearah salah satu tempat, lalu dilesatkannya anak panah terakhirnya itu.

Sayangnya, hasilnya anak panah terakhir itu tidak berhasil mengaktifkan jebakan yang di tuju. Jisoo menatap arah lesatan anak panah itu dengan tatapan kosong.

----

Agen yang ada di bawah tadi di bagi menjadi dua. Dan sekarang mereka yang berada di tim atas terdiam mendengar ucapan yang terlontar dari bibir shape-M itu.

Dan mereka juga tau hasilnya tidak berhasil. Tidak ada yang berani berbicara bahkan menegur kedua gadis itu. Sampe Jisoo menoleh menatap kearah Lisa.

"Aku ada ide. Tapi aku butuh pipa besar atau alat pengeras suara. Aku mungkin bisa mengaktifkan jebakan itu." ujar Jisoo sambil berjalan kearah tumpukan barang dan mencari alat pengeras suara.

Tangannya bergerak membongkar seluruh barang yang ada di rooftop itu. "Aku tidak akan membiarkan mu mengalami kejadian dulu lagi."

Seulgi, Izuna dan SinB bergerak untuk membantu Jisoo. Sedangkan yang lainnya berpencar untuk menembakkan peluru dan anak panah, berusaha menghidupkan jebakan yang ada disana.

"Ini dia!" seru SinB sambil mengangkat megaphone yang berhasil dia temukan.

"Apa masih hidup?" tanya Joy menghampiri SinB.

"Tidak. Aku tidak tau. Tapi melihat kondisi megaphone ini, harusnya masih hidup." SinB menjelaskan sambil mengotak atik megaphone itu. "Ah sial. Baterainya habis." maki SinB.

"Lalu bagaimana?" SinB menoleh kearah Hoseok, "Aku hanya tau satu generator listrik di sini."

"Bagus. Kalau begitu, mari kita kesana." ajak Hoseok. SinB menoleh menatap Hoseok intens. Merasa ditatap intens oleh SinB membuatnya menoleh.

"Why? Am i wrong?" bingungnya. "No. Just.. One problem that confront us."

"Apa?"

Tatapan SinB menatap satu titik. Hoseok mengikuti arah pandang SinB. "Jangan bilang..."

----

"Apa ada yang bisa kita lakukan?" tanya Grey menatap kearah depan sana. Situasi yang sudah tidak karu-karuan.

"Ntahlah. Sejujurnya, cara Lisa saja tidak berhasil. Apalagi cara yang kupikirkan." sahut Namjoon.

"Aku juga."

"Ehm... Jisoo ada ide, tapi dia butuh listrik untuk melaksanakan rencananya."

"Berarti kita harus ke tenaga listrik itu." sahut Grey.

"Tapi bukannya cukup berbahaya?" tanya Chanyeol.

Grey meliriknya kemudian melirik Izuna. Sebelum menjawab, "Ya."

----

AGENT-X [SEASON 2]Where stories live. Discover now