1. GLADYS YOVANCA

32 7 3
                                    

Warning typo dimana mana!

Happy reading 🥰

"Mama, aku berangkat ya" Gladys menghampiri Yovanca yang sedang membersihkan meja makan, karna mereka baru saja slesai sarapan pagi. Dan langsung menyalami punggung tangan Mama--nya itu.

Sambil berjalan kearah pintu, Yovanca mengikuti langkah anaknya itu yang langsung masuk kemobil, karna Ia akan berangkat bersama sang Papa. "Hati-hati, sayang" Yovanca melambaikan tangannya, yang di balas juga oleh anak semata wayangnya itu.

Gladys sudah sampai di kelas sejak lima belas menit yang lalu, dan sekarang Ia sudah duduk. Menunggu sahabatnya datang, Ia pun bermain ponsel, mengecek semua sosmed nya.

Ketika sedang mengecek satu persatu sosmed nya, Gladys menengok sebentar karna dirasa ada yang duduk di sebelahny, dan mendapatkan Putri--sahabat yang Ia tunggu sejak tadi. Akhirnya datang juga..

"Sampai juga akhir nya lo, gue tungguin dari tadi Put" Gladys mulai angkat bicara. Putri hanya cengengesan mendengar keluh kesah teman nya ini. Baru saja menunggu beberapa menit, sudah kesal sendiri. Apalagi nunggu kepastian dari doi yang gak peka peka... Eaaa....

"Lebay banget si lo, baru nunggu beberapa menit aja kesel nya kaya habis di putusin pacar" ucapan Putri yang ngatur itu hanya di tanggapi angin lalu oleh Gladys. Dan tidak ada percakapan lagi diantara keduanya.

****

Bel sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Dan Gladys masih saja berada di dalam kelas.

Slesai membereskan buku-buku, Putri bersuara "Dys, kantin yuk, gue laper nih,"

Sambil berjalan keluar kelas, Gladys menjawab "Iyaa iyaa bawel. Udah kaya anak kambing yang gak dikasih makan sama ema nya deh lo," Putri hanya cengengesan mendengar kekesalan dari sahabatnya itu. Bagi putri, membuat Gladys kesal adalah hal yang di sukai nya. Dan Ia juga tidak baperan. Karna begitu adalah sifat Gladys sedari Ia masih kecil.

Mereka sudah sampai di kantin, dan mencari bangku kosong. Dan ketemu. Di sebelah pojok kiri, terdapat bangku kosong untuk dua orang. Ahh pas banget...

"Pojok kiri, kuy" ajak Gladys yang langsung berjalan kearah bangku yang akan mereka duduki.

"Lo mau pesen apa? Biar gue yang pesenin," tawaran dari Putri berhasil diberi anggukan oleh Gladys.

"Bakso urat sama minum nya es jeruk,"

Sembari menunggu bakso nya tiba. Gladys mengedarkan pandangannya, dan Ia merasa ada yang aneh dengan jantungnya. Berdetak kencang saat Ia tidak sengaja melihat mata kaki laki yang Ia tatap tadi. Walau hanya sebentar, tetapi memberi efek yang cukup besar untuk jantung nya. Mau copot atau mau lari?

Putri yang melihat Gladys menatap kearah lain. Pun mengikuti arah pandang sahabatnya itu. Dan yang bisa Putri tangkap adalah, Gladys sedang bertatapan mata dengan laki laki yang duduk tidak jauh dari bangku yang Ia dan Gladys duduki.

"Dys," sadar akan ada yang menepuk pundaknya. Gladys secara langsung tersadar dari lamunannya. Dan Ia langsung gelagapan dengan tingkah nya sendiri. Kenapa?

"Lo kenapa deh? Lihatin apa?" Sudah Gladys duga, pasti Putri akan menanyakan hal ini padanya. Ketahuan kan Wkwkwk...

"Eh? Emm. Gak lihatin apa apa deh Put," apa yang ia ucapkan? Sudah tau dia ke gep karna ketahuan bertatapan dengan laki laki yang tidak Ia kenal. Kenapa juga harus menjawab seperti itu?  Bodohnya aku...

"Udah yuk makan," Gladys memulai memakan makanannya terlebih dahulu di banding Putri. Gladys tidak tenang, seakan sedang ada yang terus menerus melihat kearahnya.

SECRET ADMIRERWhere stories live. Discover now