7. Pertempuran Lentera; Persembahan Bunga

1.5K 172 54
                                    

🍀🍀🍀

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍀🍀🍀

Kota Hantu, Manor Surgawi.

"Pertempuran lentera di surga sepertinya akan segera di mulai", seorang pemuda dengan jubah hitam mewah dengan bordir ungu tengah bersandar pada pilar istana. Mata merahnya menatap ke arah balkon tempat seorang pria dengan jubah merah darah tengah berdiri menatap langit malam.

"Itu bagus, lagi pula semuanya sudah beres". Pria berjubah merah, atau Hua Cheng berkata pada pemuda berjubah hitam. "Ini akan sangat menarik, untuk memberikan kejutan luar biasa pada para Dewa di Surga itu". Hua Cheng tersenyum sinis, wajah tampannya bersinar dengan sedikit kelicikkan dan antisipasi.

'Dan untuk Diangxia ku...'

Pria berjubah hitam juga menatap langit, mata merahnya berkedip ketika menatap langit malam. Menciptakan ilusi seolah-olah dia bisa melihat dari kejauhan menebus langit ke surga. Dari sana dia bisa melihat sosok berjubah putih, duduk dengan manis di latar belakang surga yang indah, tersenyum malu-malu, dipangkuannya dia memainkan Qin yang merdu, dengan antusias memanggil namanya, dan memelukanya....

"Oh, ini akan dimulai". Pria berjubah hitam tersadar dari lamunanya takala mendengarkan ucapan Hua Cheng.

"Hey, apa kamu benar-benar akan memberikan tiga ribu lentera untuk Dewa tercintamu?, tidakkah itu berlebihan?", Pria berjubah hitam itu bertanya, dengan sedikit minat di matanya.

"Bukankah sudah ku bilang, aku akan mengejutkan surga. Percayalah, ini menyenangkan membuat mereka tersedak kesombongan mereka sendiri". Hua Cheng mengangkat bahu, dan tidak peduli. Dimata pria berjubah hitam, menurutnya Hua Cheng seperti memiliki keluhan kepada semua Dewa di surga, terkecuali Dewa Terkasihnya.

Dia juga memiliki beberapa keluhan pada seorang Dewa beladiri, namun dia tidak akan bersikap sesombong itu, dulu mungkin dia memang sedikit tidak mengontrol emosinya, tapi sekarang tidak lagi. Jadi pria berjubah hitam hanya bisa me-lebelkan perbuatan Hua Cheng kedalam golongan 'Kekanak-kanakkan'.

"Aku bisa membaca pikiranmu. Dan aku tidak kekanak-kanakkan. Sebaiknya kau tidak mengolok-ngolokku, ingatlah aku yang menolongmu saat kau sekarat, kau berhutang padaku", Hua Cheng menatap pria berjubah hitam dengan tatapan tajam, lalu dia melanjutkan. "Cepatlah keluarkan dua ribu lenteramu dulu, setelah itu akan menjadi giliranku".

Pria berjubah hitam tidak mengatakan apa-apa lagi, dan berjalan ke arah balkon, "Baiklah, aku juga ingin mengejutkan seseorang di surga, ku harap dia suka kejuttan ini".

Dengan begitu, dua ribu lentera di lepaskan di langit, terbang menuju surga, dan berhamburan menyinari langit malam.

"Aku ingin tau, bagaimana ekspresinya ketika melihat lentera yang ku persembahkan ini", Pria berjubah hitam tersenyum, mata merahnya yang bersinar dalam kegelapan sedikit menyipit takala memikirkan seseorang yang ia rindukan siang dan malam.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 27, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Heaven Official's Blessing (Master Of Light)Where stories live. Discover now