2 - Hari Pertama

19.5K 2K 78
                                    

Perkenalkan namaku Arina, nama lengkapku Arina Kim. Ya aku bukan asli korea. Ayahku memang asli korea, tapi ibuku asal indonesia. Itulah mengapa namaku bukan nama asli korea.

Aku 23 tahun, aku masih mahasiswa, semester akhir. Sedang sibuk-sibuknya menyusun skripsi. Dan aku sudah menikah, seperti yang sudah aku jelaskan sebelumnya, aku dijodokan.
Disaat teman-temanku sibuk dengan masalah skripsinya, aku malah disibukan dengan status baruku sebagai istri dari manusia es bernama Jeon Wonwoo.

##

Aku mengerjapkan mataku, mengumpulkan kesadaranku dan jika di lihat-lihat kenapa tempat ini terasa asing, kenapa aku terbangun di rumah orang? Aku mengedarkan pandanganku dan mataku menangkap seseorang yang sedang tidur dengan damai. Ah aku baru ingat, aku kan sudah menikah dan tentu aku sekarang ada dirumah suamiku, Jeon Wonwoo.

Semalam setelah makan aku langsung tidur, mungkin efek lelah jadi aku tidur nyenyak sekali. Aku melirik pria di sampingku, wajahnya masih saja sempurna walaupun sedang tertidur, terlihat polos dan hangat seperti anak kecil. Tidak seperti saat terjaga, sikapnya sungguh dingin dan misterius.

Aku beranjak bangun, membersihkan diri dan langsung turun ke lantai bawah. Hari ini aku masih cuti kuliah, besok baru masuk. Aku ingin membuat makanan, tapi tidak ada satupun bahan makanan di rumah ini. Ah, lebih baik aku pergi belanja. Tapi.. aku kan belum hapal daerah sini, aku akan minta antar Wonwoo saja.

"Won... Bangun..." aku mengguncang tubuhnya pelan.

"Hmm" dia hanya bergumam.

"Wonwoo antar aku ke supermarket aku tidak tahu jalannya."

"Aish mengganggu tidurku saja," sepertinya dia kesal.

Salah. Ya salah. Membangunkan Serigala yang sedang tidur.

Dia menutup tubuhnya dengan selimut. Aku menyerah, daripada terjadi perang dunia pagi-pagi, lebih baik aku pergi sendiri. Aku kan punya ponsel canggih, tinggal buka maps saja. Ah tumben Rin otakmu jalan walau sedang lapar.

"Aku pergi dulu Won, jangan mencariku." Aku berteriak sembari berjalan keluar kamar.

"Tunggu.."

Apa aku tidak salah dengar?

Tiba-tiba saja dia sudah ada di depanku, aku hanya melongo menatapnya. Ada apa dengan orang ini. Berkepribadian ganda atau bagaimana sih? Tadi marah-marah gara-gara aku mengganggu kencannya dengan kasur kesayangannya. Sekarang tiba-tiba sudah ada di depanku.

"Kemana?" Aku bertanya kepadanya.

"Bukankah mau ke Supermarket?"

"Tadi katanya tidak mau di ga..."

"Jadi tidak?!"

"Ah iya iya," aku berjalan menyusulnya yang sudah jalan duluan.

Sekarang aku sedang diperjalanan menuju Supermarket. Hening. Ya tidak ada satupun yang memulai pembicaraan, Wonwoo si manusia dingin ini hanya fokus mengemudi. Aku pun sama. Lidahku kelu, seakan tak bisa bicara.

"Ya! Kau tidak mandi?" Aku membuka pembicaraan.

"...."

Salah lagi kan. Dengan wajah datarnya, dia tetap fokus mengemudi, tidak ada niatan menjawab pertanyaanku. Aku mendengus kesal dan fokus dengan ponselku.

"Sudah sampai," Karena terlalu fokus bermain game di ponsel aku sampai tidak sadar kalau kami sudah tiba di tempat tujuan.

"Ah iya.." aku segera keluar dari mobilnya. Wonwoo mengikutiku dari belakang dan kami mulai berbelanja.

"Tapi aku masih tampan kan?" Perkataannya memecah keheningan diantara kami.

"Hah?" Aku mencoba mencerna perkataannya.

"Aku, masih tampan kan walau tidak mandi?"

"Ah iya tentu.." aku menjawabnya masih dengan keadaan bingung.

Orang ini. Tidak bisa ditebak.

"Cepat, kenapa diam saja." Aku tersadar dari lamunanku. Kulihat Wonwoo sudah berjalan mendahuluiku. Aku segera menyusulnya.

Satu hal yang baru aku ketahui tentang Wonwoo. Kepercayaan dirinya tingkat tinggi.

Ya walaupun tidak salah juga sih tentang ketampanannya, ya dia masih tampan walaupun belum mandi dan hanya memakai jeans dan kaos hitam polos.

Ya walaupun tidak salah juga sih tentang ketampanannya, ya dia masih tampan walaupun belum mandi dan hanya memakai jeans dan kaos hitam polos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku membeli banyak bahan makanan tidak lupa juga membeli banyak cemilan. Ya hobiku kan memang ngemil.

"Tampan sekali ya seperti aktor.."

"Kira-kira sudah punya pasangan belum ya?"

"Sepertinya belum, lihat saja dia sendirian"

Aku melirik kepada dua orang perempuan sosialita yang sedang bicara bisik-bisik tapi arah tatapannya ke seorang pria yang sedang sibuk memilih buah apel.

Bukankah itu Wonwoo?

Ternyata perempuan so kecantikan ini mengincar suamiku. Haha. Suami? Iya kan Wonwoo suamiku?

Kulihat perempuan itu mendekat ke arah Wonwoo dan mulai kecentilan menggodanya. Meskipun bisa kulihat Wonwoo hanya diam saja tak tergoda sama sekali. Haha kasian sekali perempuan itu.

Tidak bisa ku biarkan.

"Sayang, sudah belanjanya? Ayo kita pulang." Aku menggandeng tangan Wonwoo dan menariknya menjauh dari dua perempuan tadi.

Bisa kulihat dua orang perempuan tadi memperlihatkan ekspresi kesalnya. Dan aku balas dengan senyum kemenangan.

"HAHAHAH" aku tertawa keras setelah menjauh dari kedua orang perempuan tadi.

Dan bisa kulihat ekspresi Wonwoo saat ini, Ya tuhan masih datar saja. Aku jadi canggung karena tertawa sendirian. Akh memalukan.

"Pintar sekali aktingmu nona," katanya sambil mendorong troli belanjaan kami.

"Akting apa?" Aku bertanya kebingungan.

"Pura-pura jadi istri yang penuh kasih sayang."

Hah?

"Aku kan memang istri yang penuh kasih sayang," kataku sambil menggandeng tangannya lagi.

Dia hanya diam saja. Tidak membalas. Tapi tidak juga menolak saat aku masih menggandeng tangannya.

Lihat saja Jeon Wonwoo, manusia es. Aku akan meluluhkan hatimu, aku akan membuatmu mencintaiku.

****
boleh tinggalkan vote & comment nya ya.

Thanxyuu

-its beautiful spring-

MY HUSBAND - JEON WONWOO (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang