Penyesalan (The End)

2.2K 165 27
                                    

Mereka akan memulai semuanya dari awal. Mereka akan menjadikan masa lalu sebagai pembelajaran, agar mereka tak mengulangi kesalahan yang sama. Karena mereka tak ingin ada kata perpisahan lagi diantara mereka. Yang ada hanyalah kebersamaan dan kebahagiaan.

.

.

.

《 Penyesalan 》

Flashback On

"Aku menyiapkan semua makanan kesukaanmu. Kita makan sekarang?" Namja tampan bermarga Kim itu berucap dengan antusias. Ia sangat bersemangat menyiapkan semua makanan yang telah tersedia di meja, dengan harapan Wonwoo menyukainya.

"Aku tak lapar." Wonwoo memilih pergi ke kamarnya, tanpa memikirkan perasaan Mingyu. Bahkan ia juga tak sempat melihat bagaimana wajah Mingyu yang terlihat kecewa dan terluka.

Mingyu menatap kepergian Wonwoo dengan sendu. Ia tahu bahwa ini akan terjadi. Namun tetap saja semua itu menyakitkan.

Namja Kim itu menatap makanan yang masih utuh diatas meja makan. Ia bahkan sudah tak merasa lapar, saat ini.

Mingyu memilih membereskan makanan itu ke dalam wadah, lebih baik ia memberikan makanan itu kepada yang lebih membutuhkan.

.

.

"Bisakah kau tak menggangguku?" Wonwoo berucap dengan dingin. Ia baru saja sampai rumah, namun Mingyu sudah membuatnya kesal.

"Kau harus segera makan, Wonwoo. Kau bisa sakit jika kau sampai telat makan." Sebenarnya bukan tanpa alasan Mingyu meminta Wonwoo untuk segera makan. Ia sangat hafal jika Wonwoo bermasalah dengan lambungnya. Dan beberapa saat yang lalu Taeyong mengiriminya pesan agar ia memastikan Wonwoo segera makan, karena namja Jeon itu belum makan dari siang.

"Aku sakit atau tidak, itu bukan urusanmu." Wonwoo yang kesal memilih untuk melangkahkan kakinya menuju kamar, namun langkah namja Jeon itu dihalangi oleh Mingyu.

Mingyu tetap bersikeras meminta Wonwoo untuk segera makan. Dan itu benar-benar membuat Wonwoo marah. Ia sejak awal memang tak menyukai Mingyu. Jika bukan karena orang tuanya, ia tentu tak akan mau hidup satu atap dengan namja Kim itu.

"Bisakah kau tak mengurusi urusanku! Bukankah kau tahu bahwa aku membencimu? Jika saja bukan karena orang tuaku yang meminta, aku tak akan sudi bersama denganmu! Sejujurnya aku sudah sangat muak dengan semua ini! Aku pasti akan bahagia jika kau tak ada dihidupku!" Wonwoo berbicara dengan nada tinggi. Sungguh. Ia benar-benar sangat lelah dan Mingyu membuat ia semakin lelah.

Namja Jeon itu segera melangkahkan kakinya menuju kamar. Tanpa melihat bagaimana Mingyu menatapnya terluka.

"Apa kepergianku benar-benar akan membuatmu bahagia?" Mingyu bergumam, lirih.

.

.

"Apa kau yakin dengan keputusanmu?" Jaehyun menatap sang sahabat dengan tatapan sendu.

"Mungkin saja memang ini yang terbaik untuk kami. Aku tak ingin Wonwoo semakin tersiksa." Mingyu menjawab pertanyaan Jaehyun dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Walau Jaehyun tahu, itu bukanlah sebuah senyum yang tulus. Itu hanyalah senyum yang Mingyu perlihatkan untuk menutupi kesedihannya.

Meanie (One Shoot)Where stories live. Discover now