Posesif

3.1K 229 52
                                    

Wonwoo menatap pemandangan yang ada dihadapannya dengan tatapan tak suka. Bagaimana tidak? Saat ini ia tengah melihat seseorang yang sangat ia cintai berbincang dengan orang lain. Mungkin ia akan biasa saja jika sang kekasih berbicang dengan temannya. Namun ini dengan mantan kekasihnya? Wajar bukan jika Wonwoo cemburu?

"Jangan khawatir, Mingyu tak mungkin berselingkuh." Wonwoo mendengus saat mendengar ucapan sang sahabat, Xu Minghao.

"Aku tak khawatir pada Mingyu, karena aku yakin Mingyu akan setia. Namun aku khawatir pada perempuan ular itu. Aku takut perempuan itu melakukan apa saja untuk kembali menggoda Mingyu." Wonwoo berucap dengan mata yang masih setia memperhatikan Mingyu yang tengah asik berbincang dengan mantan kekasihnya. Walau sejujurnya ia juga khawatir Mingyu kembali berpaling pada sang mantan kekasih.

"Jika Tzuyu melakukan sesuatu untuk kembali menggoda Mingyu, kau jangan khawatir. Aku dan Junhui hyung pasti akan membantumu. Aku tak akan rela Mingyu kembali melakukan kesalahan yang sama." Ucap Minghao mencoba menenangkan. Apa yang ia katakan memang benar. Sampai kapanpun ia tak akan pernah rela Mingyu kembali pada perempuan ular itu. Perempuan yang telah dengan tega meninggalkan Mingyu begitu saja. Membuat sang sahabat terpuruk. Benar-benar terpuruk.

Mingyu benar-benar berada pada titik terendah dalam hidupnya saat Tzuyu dengan begitu saja pergi entah kemana. Tak ada kabar. Tak ada kepastian dalam hubungan mereka.

Mingyu sangat terpuruk. Ia benar-benar hancur. Mingyu yang baik dan ceria menghilang. Yang ada hanyalah Mingyu yang dingin dan tak banyak bicara. Sungguh. Orang tua dan sahabat Mingyu benar-benar bingung saat itu. Sampai akhirnya datang sosok Wonwoo di dalam hidup seorang Kim Mingyu. Seorang namja manis yang posesif. Yang entah bagaimana bisa masuk ke dalam kehidupan Mingyu dengan mudah.

Mingyu yang dingin mulai sedikit berubah setelah kehadiran Wonwoo. Mingyu yang tertutup mulai terbuka setelah kehadiran Wonwoo. Dan Mingyu benar-benar kembali menjadi Mingyu yang ceria setelah ia menjadi kekasih Wonwoo.

Dan Minghao tak akan mungkin diam begitu saja jika orang yang telah membuat sahabatnya hancur kembali. Ia tak ingin sang sahabat terpuruk untuk yang kedua kalinya. Karena yang pantas bersanding dengan Mingyu adalah Wonwoo. Sekarang dan seterusnya.

.

.

.

"Ada apa denganmu, sayang? Kau lapar? Atau kau ingin pergi ke suatu tempat?" Mingyu berucap dengan lembut. Mengusap kepala sang kekasih dengan sayang.

"Aku tak apa. Aku hanya meratapi nasib saja, kekasihku lebih senang berbincang dengan mantan kekasihnya daripada denganku." Wonwoo berucap dengan nada kesal. Sungguh. Ia benar-benar kesal dengan apa yang Mingyu lakukan tadi. Ia tak rela seseorang yang ia cintai berbincang dengan seseorang yang berasal dari masa lalunya. Apalagi masa lalu itu adalah seseorang yang pernah sangat dicintai oleh sang kekasih.

Mingyu tersenyum saat mendengar ucapan sang kekasih. Ternyata kekasih manisnya itu tengah cemburu.

Mingyu membawa tubuh kecil sang kekasih ke dalam pelukannya. Memberikan kenyamanan pada namja yang sudah dua tahun ini menemaninya.

"Kekasihku manis sekali jika sedang cemburu." Mingyu berucap sambil mengusap kepala sang kekasih dengan sayang. Ia tahu pelukan dan usapan di kepala adalah hal yang sangat disukai oleh sang kekasih.

"Aku tidak cemburu. Aku hanya meratapi nasib." Jawaban Wonwoo itu membuat Mingyu terkekeh. Kekasihnya ini benar-benar menggemaskan.

"Baiklah, Jeon Wonwoo memang tidak cemburu." Ucap Mingyu dan mengeratkan pelukannya pada sang kekasih. Sungguh. Ia benar-benar mencintai namja yang kini tengah ada dipelukannya.

Meanie (One Shoot)Onde histórias criam vida. Descubra agora