Secret Mission for Love - 5

4.2K 429 23
                                    

Cerita ini balik lagi, yang pengen baca cepat silahkan merapat ke aplikasi DREAME 🙂🙂 Cari judul dan nama penulis yang sama 😁😁

Selamat menikmati cerita ini
Kalau suka silahkan vote dan comment ya.

Selamat Membaca
🍄🍄🍄

Nara pulang ke rumah dengan keadaan tubuh yang sangat lelah luar biasa. Nara melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Pantas saja dirinya lelah karena ini sudah pukul 8 malam. Hari ini memang Nara terpaksa lembur karena membantu sang bos baru menyelesaikan beberapa laporan. Padahal saat Kevin yang menjadi bosnya, Nara sama sekali tidak pernah lembur. Dirinya selalu pulang tepat waktu yaitu pukul empat sore, karena Kevin tahu jika Nara memiliki anak yang masih balita. Namun sekarang dunia seakan berubah seratus delapan puluh derajat ketika bosnya berganti. Nara merasa jika zona nyamannya yang selama ini dia tempati berubah menjadi zona perang.

Nara melangkah gontai menuju kamarnya. Membuka pintu kamarnya secara pelan, karena dia tahu putranya sudah tertidur pulas. Namun saat matanya menatap sang buah hati yang tengah terlelap di alam mimpi, Nara merasa segala rasa lelah yang ada ditubuhnya perlahan hilang dengan sendirinya.

Kenzie adalah doping terbaik untuk Nara selama ini. Hanya dengan melihat wajah damai kenzie saat tidur rasa lelahnya tidak berasa sama sekali.

Nara akhirnya memutuskan untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum ikut menyusul Kenzie ke alam mimpi. Hanya butuh waktu sekitar 15 menit bagi Nara membersihkan tubuhnya.

Nara keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk yang menutupi sebagian tubuhnya. Kemudian berjalan ke arah lemari untuk mengambil baju tidur yang nyaman untuk dipakai olehnya. Pilihannya jatuh pada piyama tidur tipis berbahan satin dengan warna salem. Saat ingin mengambil bajunya yang berada di lipatan bagian bawah, Nara tanpa sengaja menjatuhkan sebuah amplop coklat yang nampak usang. Tubuh Nara menegang kaku saat melihat amplop itu. Bukan karena melihat bentuknya yang nampak sudah lama, namun karena dirinya tahu apa isi amplop itu.

Namun karena merasa dingin mulai menyergap tubuhnya, Nara segera mengenakan baju pilihannya itu terlebih dahulu sebelum memungut amplop yang sudah jatuh menyentuh lantai itu.

Nara berjalan pelan menuju sofa singgle yang ada dikamarnya sambil membawa amplop itu. Setelah duduk dengan nyaman, Nara segera membuka amplop itu secara perlahan setelah menghembuskan nafas panjang.

Aura kesedihan sangat nampak dari pancaran mata Nara saat melihat isi dari amplop itu. Amplop itu hanya berisi beberapa surat dan sebuah foto. Foto Nara saat remaja bersama seorang laki-laki. Difoto itu mereka tampak akrab, dengan Nara yang merangkul mesra lengan sang laki-laki.

“Kak maafin aku. Aku cuma mau minta maaf sama Kakak, tapi kenapa Kakak enggak kasih aku kesempatan sama sekali? Sebegitu bencinya Kakak sama aku, sampai Kakak pergi tanpa pamit?” Nara berbicara sendiri sambil menatap foto yang dia pegang. Matanya mulai berembun saat mulai mengingat lagi kesalahan masa lalu yang telah dia lakukan dulu.

“Aku hanya berdoa semoga Tuhan masih berkenan mempertemukan Kita lagi sebelum aku menutup mata. Aku hanya tidak ingin meninggal dengan menanggung beban rasa bersalah.” Lanjut Nara lagi sambil mengelus seraut wajah yang ada di foto itu.

Nara kemudian membaca beberapa bait tulisan yang ada di kertas yang juga tengah dia pegang. Tawa lirih Nara keluar, namun diiringi dengan air mata yang meluncur turun dari kedua mata cantiknya. Entah seharusnya Nara bahagia atau bersedih saat membaca surat itu, sehingga air mata dan tawanya bisa keluar secara bersamaan.

Rajata Series 1 : Secret Mission for Love (REVISI) Where stories live. Discover now