Secret Mission for Love - 10

4.9K 417 15
                                    

Hai selamat malam,.....

Pasangan ini kembali lagi, yuk ramaikan 😘

Jangan lupa tinggalkan jejak kalau suka

Selamat Membaca
🍄🍄🍄

Nara baru selesai membuat sarapan, ketika telinganya mendengar bel rumahnya berbunyi. Nara melirik jam yang menggantung di dinding samping ruang makannya, keningnya berkerut dalam saat jam masih menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Nara bertanya-tanya siapa orang yang bertamu pagi-pagi seperti ini.

Tak ingin terlalu lama menduga-duga, Nara akhirnya melangkahkan kakinya menuju ruang tamu. Dan betapa kagetnya Nara ketika pintu terbuka, menampilkan seorang laki-laki dengan balutan pakaian semi kasual tengah berdiri tegap di depan pintu rumahnya.

Celana jeans dan kaos polo putih yang dikenakannya membungkus tubuh tegapnya dengan sangat pas. Jangan lupakan blazer dan kaca mata yang membuat penampilan lelaki di depannya semakin terlihat menawan. Sempurna. Satu kata yang bisa menggambarkan tampilan laki-laki yang tengah berdiri di depannya saat ini.

“Kamu mau membiarkan saya berdiri di depan pintu sampai kapan?” pertanyaan bernada datar itu menyentak Nara dari keterpanaan sesaatnya. Laki-laki yang ada di depannya tengah menatapnya datar sambil melipat tangannya di depan dada.

Nara berdeham pelan, untuk menghilangkan segala pikiran anehnya tadi. Nara mencabut kata sempurna yang sempat terlintas di kepalanya tadi. Bagaimana bisa menyematkan predikat sempurna pada bosnya yang arogan dan bermulut pedas ini?

“Bapak kenapa pagi-pagi sudah di sini?” Tamu tak diundang yang datang pagi ini tak lain adalah Aron. Mendengar pertanyaan Nara, Aron memicingkan matanya yang tajam.

“Bapak? Lova?” desisan dari lawan bicaranya itu, mengingatkan Nara jika dirinya kembali melupakan kesepakatan mereka kemarin.

“M-mas kenapa pagi-pagi sudah disini?” Nara mengulang pertanyaannya lagi sambil meringis salah tingkah.

“Saya mau menjemput kamu!” Nara mengernyitkan keningnya pertanda bingung. Pasalnya dia sangat ingat jika penerbangan mereka menuju Bali itu dilakukan pukul 9 pagi, lalu kenapa bosnya ini pagi-pagi sudah di sini, padahal jarak rumahnya ke bandara hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit saja.

“Tapi, bukannya penerbangan kita jam 9 ya Pak? eh ... Mas?”

“Benar. Tapi walaupun kita dinas ke luar, bukan berarti kamu bisa melupakan tugas wajib kamu Lova!” Nara semakin bingung dengan maksud ucapan atasannya ini, pasalnya dia merasa semua tugasnya telah selesai kemarin.

“Tugas wajib?” tanya Nara ragu dengan kening semakin berkerut dalam. Sementara Aron semakin berdecak kesal melihat respon Nara.

“Kamu lama! Membuatkan saya sarapan!” Setelah mengatakan itu Aron langsung melenggang masuk ke rumah Nara tanpa permisi dulu, meninggalkan sang tuan rumah yang melongo seperti orang bodoh di depan pintu.

Nara menggerutu pelan melihat tingkah atasannya yang tetap bersikap bossy di manapun dirinya berada.

“Kenzie mana?” Tanya Aron sambil duduk diruang keluarga.

Anggap saja rumah sendiri Fernando. Kenapa di sini berasa aku yang jadi tamu? Sabar Nara, Sabar! Bos mah bebas.

“Kenzie sama mbak Rin di halaman samping. Hari ini saya membuat nasi goreng. Kalau Ba – eh ... Mas mau sarapan, langsung saja kemeja makan. Saya mau menyuapi Kenzie dulu.”

Setelah mengatakan itu Nara berlalu menuju dapur untuk mengambil makanan untuk Kenzie. Setelah selesai Nara langsung menuju halaman samping. Nara merutuki mulutnya yang masih sering salah dalam memanggil Aron. Membuat mata tajam laki-laki itu selalu melotot ke arahnya setiap kali dirinya tidak memanggilnya dengan kata ‘Mas’.

Rajata Series 1 : Secret Mission for Love (REVISI) Where stories live. Discover now