Secret Mission for Love - 8

4.4K 445 33
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalau suka, kalau banyak yang typo silahkan coment 🙂🤭 soalnya nggak sempat edit

Selamat Membaca
🍄🍄🍄

Nara menghela nafas panjang, ketika semua pekerjaannya telah selesai semua. Mata cantiknya melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya yang susah menunjukkan pukul 5 sore. Nara menyadari jika jam pulang kerjanya sudah telat satu jam dari jam pulang yang biasanya. Ini semua karena Nara harus menyelesaikan beberapa pekerjaan sebelum dirinya melakukan perjalanan dinas ke Bali besok.

Sejujurnya Nara ingin sekali segera pulang dan mengguyur badannya yang sudah terasa lengket dengan air hangat agar tubuhnya bisa sedikit rileks. Apalagi dirinya juga harus menyiapkan beberapa perlengkapannya dan Kenzie yang harus dibawanya besok.

Namun sebelum pulang, Nara harus menyerahkan beberapa dokumen yang harus ditandatangani segera oleh atasannya, mengingat pekerjaan di Bali menghabiskan waktu sekitar 4 hari.

Nara mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum memutuskan masuk ke dalam ruangan Aron. Ketika suara maskulin dari dalam menyuruhnya untuk masuk, Nara langsung menekan gagang pintu dan membukanya.

“Pak ini beberapa dokumen yang harus Bapak tanda tangani segera.” Ucap Nara sambil meletakkan berkas yang tengah dia bawa di atas meja kerja Aron. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Aron, namun tangan laki-laki itu dengan lincah memeriksa setiap berkas yang di bawa Nara dan membubuhkan tanda tangannya pada beberapa kertas yang sudah dia periksa.

“Hanya ini?” tanya Aron datar, ketika berkas itu telah dia periksa semua.

“Iya Pak. Karena pekerjaan saya sudah selesai semua, sekalian saya minta ijin untuk pulang dulu kepada Bapak.”

Meskipun sebenarnya tidak perlu namun demi sopan santun terhadap atasan, Nara tetap pamit kepada Aron. Sekesal dan segondok apapun Nara pada Aron, dirinya tetap selalu berusaha sopan dan menghargai Aron. Karena bagi Nara di manapun tempatnya bos itu selalu benar.

“Tunggu sebentar!” Nara mengurungkan niatnya yang hendak membalikkan tubuh saat mendengar perintah Aron.

“Bapak membutuhkan sesuatu?”

“Kita pulang bersama.” Nara mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan Aron.

“Mobil Bapak rusak lagi?” tanya Nara bingung. Pasalnya selama ini Aron tidak pernah pergi bersamanya di luar urusan kantor, kecuali dulu saat pertama kali Aron datang ke perusahaan ini. Nara bertanya-tanya jika memang mobilnya rusak, kenapa tidak minta diantar pakai mobil kantor saja?

“Tidak. Justru saya mau mengantar kamu pulang.”

“Eh ... Tidak perlu Pak. Saya bawa mobil sendiri.” Ucap Nara sedikit canggung.

“Saya tahu. Mobil kamu biar diantar sopir saya.” Jawab Aron tenang.

“Tapi Pak, rumah saya dengan tempat tinggal Bapak kan beda arah.” Nara masih berusaha menolak ajakan atasannya ini. Sesungguhnya Nara sangat menghindari berdekatan dengan Aron kecuali untuk urusan pekerjaan. Karena dia menyadari terkadang jantungnya mulai berulah, dengan bekerja dua kali lebih cepat jika mereka berdekatan.

“Ini perintah dan saya tidak mau dibantah!” Nara langsung diam ketika mendengar nada bicara Aron yang berubah tajam. “Lagi pula saya mau meminta izin pada orang tua kamu.” Lanjut Aron lagi saat melihat Nara hanya diam.

“Minta izin untuk apa?” Aron berdecak kesal ketika melihat Nara yang banyak bertanya hari ini.

“Meminta izin untuk membawa putri dan cucunya ke Bali besok.” Jawab Aron datar dengan tatapan tajam yang tidak mau dibantah.

Rajata Series 1 : Secret Mission for Love (REVISI) Where stories live. Discover now