Liburan

2K 240 9
                                    

Minghao tengah sibuk memasak hingga tiba-tiba Junhui datang dengan wajah kusutnya. Junhui baru bangun, wajahnya kusut dan matanya setengah terpejam. Sepertinya dia masih mengantuk.

"Kenapa nggak bangunin kakak?" tanya Junhui saat Minghao menoleh kepadanya. Junhui mengerjap pelan, mungkin masih mencoba menghilangkan rasa kantuknya.

"Kakak kelihatan capek banget. Hao nggak tega. Lagian, hari ini kakak liburkan?" Junhui mengangguk, menyetujui perkataan Minghao.

Hari ini ia libur, jadi dia berniat untuk mengajak istrinya itu berpergian. Entah itu ke taman, atau ke pantai. Ke manapun  asalkan Minghao bisa terhibur.

Junhui sadar, bahwa istrinya itu pasti merasa bosan. Setelah menikah, Junhui memang jarang mengajak istrinya itu berpergian. Ya mau bagaimana lagi, ia sibuk bekerja dan kuliah.

Kandungan Minghao sudah nyaris 6 bulan. Perutnya sudah membesar dan Minghao mulai sedikit kesulitan melakukan aktivitasnya. Tiap malam mengeluh karena pinggang dan kakinya terasa pegal. Hingga akhirnya dengan sukarela, Junhui memijati kaki sang istri hingga masuk ke alam mimpi.

Minghao memang sudah tidak lagi mengalami morning sickness. Mengidam pun dia jarang. Terakhir dia hanya minta dibelikan mangga muda yang tentunya mudah di dapat.

"Kakak mandi sana. Nanti habis itu kita sarapan." Junhui mengangguk. Menuruti perintah istrinya. Ia beranjak dari dapur menuju kamarnya.

Minghao melanjutkan acara memasaknya. Pagi ini ia membuat omelet bayam dan nasi merah. Ia dengar, makanan itu bagus untuk ibu hamil. Dari bayam dia bisa mendapatkan folat, zat besi, vitamin A, dan juga kalsium. Dokter Hong bilang, folat merupakan salah satu nutrisi penting selama kehamilan yang wajib terpenuhi. Katanya folat diperlukan ibu hamil untuk mencegah bayi lahir dengan berat rendah, mengalami stunting,dan mencegah cacat bawaan.

Lalu dari telur, dia bisa mendapatkan vitamin A, vitamin B2, vitamin B5, vitamin B12, fosfor, selenium, vitamin D, vitamin E, vitamin K, vitamin B6, kalsium, dan zinc. Hal itu bisa membantu mengoptimalkan perkembangan otak janin dan juga menurunkan kadar kolestrol jahat di tubuh. Sementara beras merah, dapat membantu Minghao untuk kenyang lebih lama, jadi dia tidak perlu camilan yang mungkin tidak sehat untuk dirinya dan janinnya.

Junhui juga selalu melarang Minghao membeli camilan, dan hal itu sukses membuat Minghao tersiksa saat lapar di luar jam makan.

Junhui memang menjadi suami yang siaga. Ia tak ragu untuk bertanya kepada dokter Hong saat sedang check up. Ia bertanya apapun, dan dia selalu menuruti saran yang diberikan dokter Hong.

Minghao tentu saja merasa senang. Ia tak pernah menyangka bisa mendapatkan suami sebaik Junhui. Walaupun ini semua terjadi karena kecelakaan.

Omelet bayamnya sudah selesai. Nasi merahnya pun sudah matang. Minghao membawa semua makanan itu ke meja makan, lalu beranjak ke kamarnya untuk memanggil Junhui.

Hal pertama yang Minghao lihat saat membuka pintu kamarnya adalah Junhui yang telanjang dada. Ia hanya menggunakan celana pendek santainya dan duduk di ranjang sembari memainkan ponselnya.

"Kak?" Minghao memasuki kamarnya. Menghampiri Junhui yang masih saja sibuk dengan ponselnya. "Udah dulu main gamenya. Sarapannya udah matang."

Minghao merebut ponsel Junhui, mematikannya dan meletakkannya di nakas. Ia menarik tangan Junhui, mengajak Junhui untuk keluar dari kamar.

"Bentar, kakak belum pakai baju." Minghao mendengus. Harusnya Junhui memakai bajunya daritadi, bukannya malah bermain game.

Junhui meraih kaos putihnya, memakainya dan mulai keluar dari kamar dengan tangannya yang merangkul bahu Minghao.

Hug (JunHao GS) ✔Where stories live. Discover now