Permintaan Aneh

2.3K 229 24
                                    

Berbekal pengalaman, Minghao menjadi lebih berhati-hati dalam kehamilan keduanya ini. Dia rutin memeriksakan kandungannya 2 kali dalam sebulan ke dokter.

Bukan hanya Minghao, Junhui pun melakukan hal yang sama. Ia menjadi lebih siaga sebagai seorang suami dan calon ayah. Ia selalu memastikan istri dan calon anaknya mendapatkan nutrisi yang cukup dengan membeli makanan-makanan yang sehat dan segar. Ia juga rajin menemani Minghao mengikuti prenatal yoga demi kebugaran tubuh istrinya.

Kehamilan kedua tentu berbeda dengan kehamilan pertama. Anaknya ini lebih banyak maunya dibandingkan sang kakak. Minghao menjadi sering mengidam. Sejak usia kandungannya 3 bulan, Minghao selalu meminta sesuatu yang aneh.

Seperti waktu itu, Minghao pernah meminta agar Junhui menirukan suara doraemon selama satu hari penuh. Lalu dia juga pernah memohon kepada Junhui agar diijinkan untuk mengikuti kelas menari. Sebenarnya bukan hal besar jika Minghao meminta kelas menari seperti senam, tapi masalahnya, Minghao merengek agar dapat mengikuti kelas contemporary dance.

Gila jika Junhui mengijinkannya. Itu secara tidak langsung Junhui ingin mencelakai anaknya. Dan karena tak mendapatkan ijin dari Junhui, Minghao marah selama satu minggu. Ibu hamil itu tak mau berdekatan dengan Junhui, bahkan dia berniat menginap di rumah mama Xu hanya karena tak ingin bertemu Junhui.

Lalu pagi ini, Junhui harus siap untuk hal-hal yang lebih aneh lagi.

Minghao menggeliat dalam tidurnya. Ia menggeser tubuhnya dengan hari-hati. Usia kandungan Minghao sekarang mulai memasuki trisemester ketiga. Demi mengantisipasi adanya stillbirth seperti yang dialaminya dulu, Minghao menjadi lebih berhati-hati dalam menentukan posisi tidur. Lalu ia juga mulai menjaga berat badannya, mengurangi konsumsi karbohidrat dan makanan manis.

Tatapan Junhui tak lepas dari sang istri. Ia duduk bersandar di punggung kasur dengan tangan kanannya yang sibuk mengusap kepala Minghao pelan. Bibir tipisnya melengkung indah, membuat wajah tampannya semakin tampan.

"Ekhm...kakak..." Minghao mulai bergumam kecil mencari keberadaan sang suami. Itu menandakan bahwa ibu hamil ini akan segera bangun.

"Kenapa, hm? Kakak di sini. Di samping Hao." bisik Junhui pelan tepat di telinga Minghao. Mendengar bisikan itu membuat Minghao tersenyum tipis, lalu perlahan matanya terbuka, disambut oleh wajah tampan sang suami.

 Mendengar bisikan itu membuat Minghao tersenyum tipis, lalu perlahan matanya terbuka, disambut oleh wajah tampan sang suami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Morning..." sapa Minghao dengan suara seraknya. Ia berusaha bangun dari posisi tidurnya dengan bantuan kedua lengannya.

Melihat sang istri yang kesulitan untuk bangun, Junhui dengan sigap membantu. Minghao duduk bersandar di kepala ranjang, sama seperti yang Junhui lakukan tadi.

"Morning baby~" kini giliran bayi di perut Minghao yang mendapatkan sapaan menggemaskan dari sang ibu. Minghao mengusap perutnya penuh rasa sayang.

"Morning sayang..." Junhui mengecup ringan dahi Minghao, lalu beralih mengecup perut buncit Minghao, "pagi baby.."

"Tidurmu nyenyak, Hao?" tanya Junhui setelah merasa semua ritual paginya selesai. Ya ritual pagi, setiap pagi ia akan menunggu Minghao bangun, mengucapkan sapaan, mengecup dahi Minghao dan perut buncit Minghao.

Hug (JunHao GS) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang