27

3.2K 305 11
                                    

Alyssa menautkan kedua alisnya bingung, pagi ini sebuah pemandangan yang tak lazim ia lihat di depan kedua matanya sendiri.

"Ngapain sih, Bi?"

Albian yang kini sedang berdiri di sisinya pun menyodorkan sepiring nasi pada Alyssa, tak lupa ia berikan juga segelas susu cokelat yang sebelumnya ia seduh pada gadis itu.

"Gak boleh emang perhatian?"

Alyssa makin keheranan, kesurupan malaikat darimana pemuda dihadapannya ini?

"Woy, udah dong jangan banyak ngelamun gitu." Albian kemudian berpindah dan mendudukkan dirinya di seberang Alyssa, "Seneng ya gue perhatiin kayak gini?"

Sebelah alisnya terangkat, Alyssa mencibir pemuda itu, "Lo gak lagi ada maunya, 'kan?" ucapnya. "Ini susu sama nasi gak lo racunin, 'kan?"

"Nethink terus, sabar gue mah sabar."

"Ya abisnya lo aneh sih, atau jangan jangan ...," Alyssa menutup mulut dengan kedua tangannya, "lo kena penyakit mematikan ya?"

"Emang susah ya ngobrol sama lo gak pake emosi." Albian memijat pelipisnya pelan, ia menarik nafas lelah berbicara dengan Alyssa, karena selalu dicurigai.

"Udah, udah. Buang aja itu nasi sama susu, buang buang," lanjutnya.

Sadar dengan perubahan emosi Albian, Alyssa pun meneguk susu tersebut dalam sekali teguk, "Udah udah, baperan amat lo." Ia menyendok lauk dengan nasi yang ada di piringnya. "Nih gue makan, am!"

Melihat Alyssa memakan apa yang disediakannya membuatnya tersenyum, ia memamerkan deretan gigi putihnya, kedua matanya menyipit karena tertarik oleh pipi. Tanpa sadar Alyssa menatap pemuda itu lamat-lamat.

"Lucu ... " gumamnya.

"Hah? Apa tadi? Lucu?" Albian bangkit dan mengikis jarak keduanya. "Lo bilang gue lucu?"

"Gak!" dengan cepat Alyssa melahap nasinya. "Lo salah denger!"

Albian menahan senyumnya dengan sebelah tangan, tak percaya dengan apa yang Alyssa katakan. 

"Ya elah ngaku aja sih Lys, napa ..." batinnya.

***

"Lo beres kelas jam berapa?" tanya Albian.

Alyssa melirik arloji berwarna kuning yang bertengger di lengan kirinya, "Jam tiga sorean sih, kenapa?"

"Gak, pulangnya bareng gue lagi. Gue tunggu di parkiran ya."

Gadis berponi itu mengangguk, sesaat kemudian Albian telah memarkirkan mobilnya. Alyssa pun membuka pintu mobil. Namun saat ia akan keluar tiba-tiba Albian menarik lengannya, membuat gadis itu menoleh.

"Apa sih, Bi?"

"Jangan nakal!" ucap Albian setengah merengek, "Gue pantau lo ya, awas kalo deket sama cowok lain!"

Alyssa berdecih, ia nyaris tertawa melihat tingkah pemuda itu, "Dasar posesif, emang lo siapa haha?"

"Calon pacar lo, lah." Kemudian Albian mendorong bahu Alyssa, "Udah sana masuk kelas, nanti telat lo."

Albian memalingkan wajahnya yang memerah ke arah jendela, berusaha terlihat cool walau harga diri sudah jatuh. Di sisi lain Alyssa yang akan menutup mobil tanpa sadar mengulum senyum saat melihat tingkah Albian, ada-ada saja batinnya.

Gadis itu melangkah pergi dari parkiran menuju kelasnya, dengan langkah cepat ia berjalan menuju kelas, pasalnya lima menit lagi perkuliahan akan segera dimulai. 

Alyssa pun mendudukkan dirinya di tempat duduk paling ujung belakang, tiba-tiba saja seseorang yang sudah lama tak menampakkan diri hadir dihadapannya.

Abang Kus' Kosan | [Hanlis] - END✔Where stories live. Discover now