Prepossess - 7

98K 15.1K 1.9K
                                    

Aku adalah patah.
Kamu adalah masalah.
Hanya karena sebuah sentuhan rentan, kita tidak seharusnya saling pasrah.

🔥

Segala bentuk perjanjian karyawan, kontrak dan hal-hal yang perlu Bella tanda tangani, ternyata tidak serumit perkiraannya. Bahkan terbilang sangat mudah.

Robald tidak sibuk menanyainya layaknya pegawau baru, tapi justru membicarakan renovasi kafe.

"Paradise masih terbilang kafe kecil. Jadi, sesungguhnya aku yang beruntung karena mendapatkan pembuat kue yang handal sepertimu."

"Aku tidak handal," Bella mengikuti langkah Ronald memasuki pintu yang menuju dapur. "Sebenarnya mungkin kau perlu memberiku test lainnya. Kau baru mencoba kue buatanku sekali."

Bella sempat berpikir apakah tawaran Ronald memperkejakannya terlalu cepat. Tapi karena Bella pun sangat membutuhkan pekerjaan, maka ia akan berusaha membuat pilihan Ronald tidak salah.

"Sekali itu sudah cukup," sahut Ronald dengan kedipan mata. "Nah, ini dapurnya. Dulu kami pernah menjual makanan, tapi karena tidak begitu banyak orang yang datang kemari untuk makan, aku memutuskan hanya menjual minuman saja. Dapur ini hanya dipakai mencuci peralatan, memasak makan siang, dan digunakan Romeo untuk merebut makananku. Sekarang ini akan menjadi tempat kerjamu."

Ronald kemudian berjalan ke sisi lain dapur. "Di sini ada oven dua susun yang bisa kau gunakan. Juga peralatan lain di lemari bawah yang mungkin bisa membantumu. Aku tidak tahu apakah ini cukup, tapi jika kau membutuhkan sesuatu yang lain, katakan saja."

"Kurasa ini sudah cukup, Ronald."

"Bagus kalau begitu," Ronald menyambung. "Hanya ada tiga orang yang bekerja di sini, dan sekarang menjadi empat terhitung denganmu. Aku menggunakan jasa pesan antar untuk bahan minuman, dan juga kebersihan. Jadi yang akan kau kerjakan hanyalah membuat kue, dan mengantarkannya ke depan setiap ada pesanan."

"Di sini juga tidak ada sistem shift karena kafe tidak buka sampai malam. Kau hanya perlu datang lebih pagi. Kurasa aku sudah mengatakan semuanya. Jika ada yang masih membuatmu bingung, kau bisa menghubungiku atau tanyakan pada Romeo."

Bella mendengarkan setiap arahan yang disampaikan Ronald. Juga tentang rencana kue apa saja yang akan ia buat. Ronald menyerahkan daftar jenis-jenis kue yang akan Bella buat.

"Apa ada yang membuatmu keberatan dengan daftar itu?"

Bella menggeleng. "Ada beberapa yang belum pernah aku buat, tapi aku berjanji padamu akan mempelajarinya. Kau hanya perlu memberiku waktu."

"Tidak masalah. Kau bisa membuatnya beberapa sebagai permulaan."

"Baiklah," Bella memasukkan kertas daftar ke dalam saku apron. "Aku akan berterima kasih sekali lagi padamu. Kau sungguh baik karena sudah mau menerimaku di sini."

"Aku harap kau tidak akan mengatakan itu setiap kali kita bertemu, okay?" Ronald tertawa. "Aku senang kau di sini. Selamat bergabung di Kafe ini, Bella."

"Terima kasih, Ronald."

Mendengar Bella mengatakan itu Ronald kembali tertawa. "Aku harus pergi untuk memeriksa bahan baku yang kau perlukan. Mungkin siang nanti kau sudah bisa mulai membuat kue."

Bella mengangguk semangat.

Sepeninggal Ronald, Bella kembali memeriksa daftar. Hanya Red Velvet Cake Roll yang masih asing di kepalanya. Bella melakukan beberapa pencarian di internet tentang bahan dan cara membuat kue itu sampai ia sudah tidak sabar ingin segera mempraktekkannya. Dan membuatnya tidak tahu harus melakukan apa selagi menunggu Ronald kembali.

PrepossessWhere stories live. Discover now